My Secret Admirer

Prolog

"AWAS!"

Geisha buru-buru menarik tangan Eline. Otomatis Eline yang terkejut menatap sahabatnya dengan tatapan bertanya. "Kenapa?"

Geisha menetralkan napasnya.
Mengangkat wajahnya dan menatap tajam Eline. Bagaimana tidak,sedari tadi dia tengah curhat. Tapi sahabatnya ini melamun. Dan hampir saja tadi Eline akan keluar dari area trotoar dan akan diserempet oleh mobil.

"Lamunin apa, sih?" tanyanya kesal.

Eline langsung menyengir. "Lagi mikir."

"Mikir apa?"

"Gimana caranya buat William jatuh cinta sama gue."sontak Geisha langsung menoyor pelan kepala Eline.

"Kenal aja gak,gimana bisa dia cinta sama Lo?"

Eline mengelus dagunya.Matanya menatap ke atas,langit biru yang mendominasi dengan awan tipis."Bener juga,selama ini gue cuman jadi secret Admirer -nya dia."

Langkah Eline terhenti membuat Geisha menghentikan langkahnya juga."Jadi gimana dong?"katanya stress sendiri.Geisha memutar bola matanya malas ketika mendengarkan nada frustasi dari seorang Eline Zakeisha.

"Ya gimana lagi.Lo harus bisa nyusun rencana untuk bisa ketemu sama dia.Dan selalu datang di setiap hari-harinya."usul Geisha.

Eline menganggukkan kepalanya."Bener juga.Selama ini gue cuman bikin surat sama kasih coklat ataupun bunga.Padahal habis itu dia buang.Jadi gak dikenang,deh,"ucap
gadis itu sedih.

"Lagian kenapa harus William,sih?padahal 'kan banyak cowok di dunia ini,"cibir Geisha yang terkadang kesal karena Eline yang sangat bucin pada William.

"Contohnya Bryan.Dia 'kan ganteng,baik,ramah."puji Geisha yang berhasil membuat Eline mendelik.

"But,he is playboy,"imbuh Eline,"Lagian kalau gue gebet si Bryan emangnya Lo rela?"sudah tak perlu disembunyikan lagi kalau Geisha memang menyukai Bryan.Sebenarnya tak dapat dipungkiri kalau pemuda yang bersahabat dengan William itu juga tampan.Tapi bagi Eline,yang paling tampan hanyalah William,cowok yang dingin dan nampak tak peduli sekitar.

"Enggak,"kata Geisha menjawab jujur.

"Ya udah gak usah kasih saran untuk membuat gue malah berganti pilihan menjadi Bryan."

"Lagian nih ya,kita tuh sebelas dua belas.Bryan juga gak tau Lo,gak kenal.Sama seperti William ke gue."katanya.Sejenak hening menyelimuti mereka berdua,hanya ada suara-suara gesekan dari ban-ban kendaraan.

"Oke,"Eline tiba-tiba bersuara yang membuat lamunan keduanya buyar seketika.

"Apa?"

"Sini gue bisikin!"suruhnya seraya menyeringai mengerikan.