☘0.4

767 109 0
                                    

Tu..tunggu, aku gak salah baca kan? Atau mungkin aku lagi berhalusinasi? Ah benar. Ini gak mungkin. Jungkook mengirimkan pesan padaku? Lucu sekali.

Eunha tertawa hambar. Melempar asal ponselnya ke atas kasur. Berniat untuk keluar kamar dan menghampiri teman-temannya.

Tapi langkahnya tertahan. Suara notifikasi dari hp iPhone nya itu kembali menarik perhatian. Masih dengan pemikiran bahwa dia berkhayal, Eunha mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur.


Nomor Tak Dikenal
|Aku mau membicarakan tentang jaket yang kamu bawa kemarin


Mata bulat itu melotot kaget. Nomor yang sama --yang mengaku sebagai Jungkook itu-- kembali mengirim sebaris pesan.

Eunha menatap horror ponselnya

"Oh tidak.... Ini benar-benar gila" gaidis itu mengusap wajahnya tak percaya. Sesaat kemudian, alisnya berkerut.

"Tapi tunggu, jaket katanya?"

Dia melirik jaket merk carhartt yang dibawanya kemarin. Berfikir sebentar sampai akhirnya menyimpulkan satu hal yang dia harap tidak benar.

"Jangan bilang jaket itu punya Jungkook" dia menatap lamat-lamat jaket yang sedikit buluk itu.

"Eunha"

"Omo! Ahh kamu bikin kaget" Eunha menggerutu sebal ketika teman sebayanya tiba tiba datang memanggil.

"Heol, aku bahkan manggil biasa aja. Kamu kenapa?"

Eunha ingin cerita, tapi sedikit ragu. Bagaimana jika Yuju malah menertawakan nya? Itu akan sangat memalukan. Pasalnya Jung Eunha sendiri belum bisa mengkonfirmasi orang itu benar-benar Jungkook. Ya, Jungkook BTS.

"Tapi janji ya, jangan bilang siapa-siapa dan jangan tertawa" Eunha mengangkat jari kelingking nya sambil merenggut lucu.

"Ya ampun, dia kekanakkan sekali" -Yuju

.

.

.

"APAA???!!!!!" Yuju berseru keras. Benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja Eunha katakan.

Justru di luar prediksi nya, Eunha pikir temannya itu akan mentertawakan dia. Mengatainya terlalu berharap atau apalah.

"Kamu serius na? Ko bisa sih? Ihh kenapa tiba-tiba???"

"Ju biasa aja kali" dia berkata seperti itu, karena masih belum percaya dengan apa yang terjadi

"Ya kali aku biasa aja! Seorang Jeon Jungkook, iya Jungkook yang itu. Jungkook yang punya fans diseluruh dunia, banyak disuka, golden maknae, ah pokoknya perfect!" baiklah, mungkin dia terlihat berlebihan tapi memang begitu kenyataannya. "Dan chat kamu tanyain jaket? Sulit dipercaya"

"Aku juga masih gak percaya sih. Kayaknya jaket buluk yang kemarin aku bawa itu punya dia"

"Serius na. Ini takdir" Yuju menepuk bahu Eunha, menatapnya dengan serius.

"Hahaha lucu kamu ju. Cuma karena aku gak sengaja bawa jaket dia masa takdir sih?"

Ok, dia bohong. Sejujurnya Eunha belum bisa berpikir dengan baik. Akibat shock nya tadi, dia seolah lupa kalau yang sedang berurusan dengannya itu adalah orang yang berhasil mengisi hati seorang Jung Eunha. Ya, sepertinya Eunha amnesia dengan fakta itu.

"Terus sekarang kamu mau apa?"

Gadis mungil itu terlihat berpikir. "Apa ya? Emang manager bakal izinin aku ketemu Jungkook? Walaupun niatku kembaliin jaket dia, aku gak yakin" Eunha bersikap santai.

"Kamu udah balas pesan dia?"

"Ohiya"

Eunha baru sadar, sejak tadi dia menganggurkan seseorang di sana yang terus menunggu dengan gelisah balasan darinya.

Dia membaca lamat-lamat pesan terakhir yang Jungkook kirim. Selang beberapa saat jari lentiknya mulai mengetik sesuatu.


Nomor Tak Dikenal

Jaket carhartt warna hitam itu?|

Ternyata punya kamu ya, maaf
kemarin aku bawa gitu aja|

Tapi gimana cara kembaliinnya?|


3 baris pesan yang terkesan biasa tapi jantung Eunha berdetak cepat sambil mengetik itu.

Sedangkan di sebrang sana, sudut bibir laki-laki yang sudah beranjak dewasa itu tertarik membentuk sebuah senyuman tipis. Merasa dapat kesempatan emas yang tidak akan datang 2 kali.


Nomor Tak Dikenal
|Gimana kalau kita ketemu?


Entah sudah keberapa kalinya Eunha dibuat terkejut oleh pria itu. Bahunya merosot, menatap tak percaya apa yang baru saja dia baca.

"Ju, dia ajak ketemuan. Aku harus gimana??"



To be Continued

idol ; eunkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang