Volume 1 : Rising Star ,Chapter 1 : Tim Utama

76 4 0
                                    

Nigel Pearson mengalami sakit kepala. Liga Inggris baru berjalan 3 pekan tapi pemain utamanya, Schlupp telah mengalami cedera parah yang akan menghabiskan 6 bulan atau sekitar setengah musim. Yang tersisa hanya Jamie Vardy, yang mampu bermain di posisi sayap kiri  sekaligus striker, akan tetapi, Nigel merasa Vardy dibutuhkan di posisi striker. Sementara itu, bursa transfer telah ditutup, Nigel bingung apa yang harus ia lakukan.

Asistennya, tiba-tiba datang ke ruangan Nigel, "Coach, Aku mendapatkan solusi dari permasalahan kita." Sang Asisten menaruh tumpukan kertas di meja Nigel.

Nigel melirik ke arah tumpukan kertas itu, "Apa itu?"

"Itu kumpulan profil pemain muda Leicester yang bermain di sayap kiri beserta ulasan dari pelatihnya."

Nigel mengambil tumpukan kertas itu dan membacanya satu persatu. Awalnya tak ada pemain yang terlalu menakjubkan ataupun membuatnya kagum, tetapi setelah beberapa menit, Nigel merasa terpesona melihat data seorang pemain ini.

[Nama.            : Axelain Wilby
TTL                 : Belgia, 1 April 1997
Usia                 : 17 tahun
Tinggi badan : 173 cm
Berat badan.  : 57 kg
Dominan kaki: tak ada
Posisi                : LW/RW/AM/CF

Ulasan

Pemain ini mampu bermain di empat posisi yang berbeda secara konsisten dan baik. Kondisi fisiknya bagus, diperkirakan ia mampu bermain selama 45 menit di lapangan. Dari semua kemampuannya Dribbling, kecepatan dan ketepatan passingnya adalah yang terbaik, walaupun begitu ia juga memiliki potensi dalam shooting. Selama pertandingan U-18 pemain ini telah mencetak 24 Asist dan 31 Goal di semua ajang.]

Nigel memutuskan untuk memindahkan pemain ini ke tim utama, dia memang baru 17 tahun tapi tak ada kata terlalu muda bagi seorang jenius.

~BSoS~

Di pagi hari yang cerah, petugas keamanan Leicester City, seperti biasanya melihat sosok yang selalu datang terlalu awal. Axelain, biasa dipanggil Axel, mengangkat tangannya menyapa sang penjaga keamanan sekaligus penjaga gerbang, "Selamat Pagi, Pak Jenkins."

"Selamat Pagi juga, ini masih jam tujuh pagi, kau datang terlalu cepat," kata Pak jenkins dengan nada bercanda.

"Yah, seperti biasanya aku ingin melakukan latihan sendirian, juga para subscriber milikku ingin aku menunjukan beberapa trick Neymar." Ucap Axel, lalu ia memperlihatkan layar handphonenya.

"Pffft! Hahaha, itu hanya 30 orang apa yang kau khawatirkan, lagi pula pelatihmu selalu bilang untuk fokus saja pada latihanmu."

"Ketika aku menjadi superstar, subscriberku pasti akan berubah menjadi jutaan. Sudahlah, aku masuk dulu Pak Jenkins!" Dengan perkataan itu Axel berjalan memasuki tempat latihan Leicester City U-18.

Seperti yang diketahui dari percakapan tadi, Axel disamping seorang pemain sepak bola, juga seorang YouTuber(gagal) yang dimana videonya berisi trick dan Skill Pesepakbola terkenal. Beberapa kali ia dikritik pelatih karena selalu membawa kamera. Walaupun begitu, Axel merasa dia tidak mengganggu pelatihan, karena ia tetap melakukan latihan bahkan bisa dibilang seorang pekerja keras dibanding yang lain.

Setelah datang ke tempat latihan Axel melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Tepat saat ia melakukan pemanasan Pelatih U-18 Leicester mendatanginya, "Axel, kau tak perlu latihan disini lagi, kemarin aku mendapatkan perintah, mengenai pemindahanmu ke tim utama."

Axel, terdiam sebentar lalu wajahnya menunjukan senyum sumringah,"Benarkah? Kau tak berbohongkan Coach?"

"Tentu saja tidak."

"Yess! Yuhuu!"

"Sudahlah pergi sana, bocah!"

"Baik, baik.... Aku akan pergi, jangan merindukanku Coach!" Ucap Axel sambil berlari pergi.

Axel segera mengambil tas miliknya dan berjalan ke tempat tim utama berlatih. Pada awalnya ia merasa tak akan ada orang disana karena ini masih pagi.

Tetapi Axel salah.

Dia melihat sosok pria yang berlari mendribble bola dari ujung ke ujung. Dia terlihat kurus dan tak terlalu tinggi tapi berlari dengan sangat cepat. Axel tentu mengenali orang itu.

Jamie Vardy, Pemain Leicester City yang memiliki kecepatan dan insting yang hebat.

"Hei, bisakah aku ikut bermain," seru Axel.

"Tentu," Vardy terkejut ketika mendengar suara teriakan, tapi ia langsung menjawab pertanyaan pemuda itu.

Vardy menendang bola ke arah Axel. Axel menghentikan bola dengan kaki kanan bagian dalam, lalu ia mendorong bola menggunakan kaki kiri bagian luar lantas mendribble bola dengan cepat.

meliuk-liuk menghindari rintangan dengan kecepatan tinggi lalu berhenti tepat di depan Vardy.

Vardy terkejut ketika melihat Axel, ketika melihat Axel membawa bola ia merasa melihat bayangan Messi dalam diri Axel.

"Namaku Axelain Wilby, anggota tim Leicester City yang baru direkrut dari tim pemuda, salam kenal."

Belgians Soccer of StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang