Puisi

Suara Hati Yang Patah

Lembayung sore telah menanti
Menunggu datangnya sang rembulan di pergantian waktu
Arlojiku berjalan menapakki langkahku, langkahmu dan langkah kita
Namun kini tak lagi menyusuri ruang hidupku
Tak lagi hadir dalam sepiku
Tak lagi menemukan lengkuk pipi karnaku
Menutup bagian warna yg berharap abadi dikala waktu yg tepat
Apakah kau sudah puas dengan ukiran kisah yg terhenti dengan sebuah kiasan "aku berbahagia denganya"
Manis katamu menusuk pada sebuah hati yg telah bahagia memilikimu
Ucapku padamu, terimakasih atas waktumu
Lukisan kisah kita telah usai pd titik akhir yg jauh pd harap
Dan kini saling membisu tanpa tatap