Esrlanda Egiano Sadewa

26 3 0
                                    

Author buat bagian ini,bukan Frizal dan Keyra
Jelas ?!
Tapi ada nyangkutnya dikit
Heheheh...

Kamu....
Ngapain ribut2...?
Bikin hati dag dig dug aja :(

#Erlia Anissa Trysatya

Brukk...

Frizal="Keyra..."jerit Frizal karna melihat Keyra yg ambruk
Jayen="Bawa ke RS Zal cepetan"jerit jayen histeris
Dewa="Kenapa ini?"tanya siswa kelas 12 yg datang tiba2..(kakak Asya)
Frizal="Gak tau kak,tiba2 pingsan"terang Frizal kejejeran
Dewa="Langsung bawa ke RS yuk,cepetan ahh"Dewa menyuruh Frizal membopong gadis mungil itu,dia sudah menganggap Keyra seperti adiknya sendiri,karna Keyra sering pergi kerumahnya untuk bermain bersama Asya dirumah dan juga Dewa
Frizal="Iya2"

Merekapun membawa Keyra ke mobil,dan membawa ke Rumah Sakit terdekat...

Dewa="Suss....sus tolong...ini adek gua sakit sus woy"Dewa khawatir dan dia teriak2
Suster="Ehh iya2"langsung membopong menuju tempat pemriksaan
Dewa="Kok bisa?"tanya Dewa kepada Frizal dan Jayen
Jayen="Ga tau bang"Jayen menggaruk tenguknya yg tidak gatal,dan di sampingnya Frizal mengacak rambutnya frustasi
Dewa="Udah2 mending kita do'ain si Keyra ok,gua hubungin sahabatnya dulu"terang Dewa meninggalkan Frizal dan Jayen untuk menghubungi Asya(adik Dewa),Ara,Atya dan Fardhan
Frizal="Akhhh.....kok bisa gini sihhh"Frizal sudah kelewat frustasi sekarang
Jayen="Udah2 zal,lo harus sabar bro,yg tenang"Jayen mengusap punggung Frizal agar sahabatnya itu tenang
Frizal="Gimana bisa sabar cobak"teriak Frizal kepada Jayen dan menepis tanganya dengan kasar
Jayen="Salah ya gua??...PMS kali si Frizal,kok gua kena sembur terus"batin Jayen sambil berpikir menggaruk kepalanya
Dewa="Nanti si Ara mau ke sini,dia katanya ga ada acara mumpung nganggur,yg lain si katanya telat"Dewa memberi kabar tersebut
Dan si Ara ini gak lain ya si(Dwi Indah Saras Nugraha)
Dan Si Asya(Yulia Esranda Manggarasya)
Si Atya(Erlia Anissa Trysatya)
Si Fardhan(Muhammad Fardhan Wasozaki)
Jayen="Ooo iya bang"jayen menjawab sambil mengangguk anggukkan kepalanya

Dan setelah 20 menit tidak ada tanda2 dokter keluar,tapi 4 orang anak sedang berlari ke arah tempat duduk Dewa

Asya="Gimana bang keadaanya Keyra?"tanya Asya panik
Dewa="Dokternya belum keluar dek,,oh iya ra kok bisa ber-4 katanya yg lain telat?"tanya Dewa kepada Ara untuk meminta penjelasan
Ara="Tadi kan aku telfon Atya,katanya dia udh pulang,trus aku suruh bareng sama aku,sekalian katanya si Fardhan jg pulang dari latian basket,untungnya Fardhan bawa mobil jadi sekalian suruh jemput Ara,Atya,sama Asya,jadi agak lama nunggu Asya dulu"terang Ara panjang lebar
Dewa="Asya dari mana dek?"tanya Dewa tajam
Asya="Begeee ara,comber amat siii tu mulutnya ahkhh"Batin Asya sambil melirik Ara,Ara yg dilirik hanya membalas dengan wajah polosnya
Dewa="Yang tanya abang dek" Dewa yg melihat adiknya melirik ke arah Ara
Asya="Asya...tadi an..anu bang,emm..ke..nungguin angkot iya nungguin ga selesai2"Jawab Asya terbata-bata
Ara="Bukanya tadi Asya nungguin Kelvin main basket ya,tadi Ara tanya sama Fardhan,katanya juga Asya lagi di pinggir lapangan basket,Ara tanya deh sama Fardhan,lagi nungguin Fardhan??,tapi Frdhan katanya nungguin Kelvin"terang Ara polos,dan panjang lebar ditail seditil ditailnya dan terperinci.....
Asya yg melihat sahabatnya satu ini sedang menjelaskan dengan santai dan polos,tanpa memperdulikan apa yg akan di hadapi Asya setelah ini ' I-N-T-R-O-G-A-S-I' Ohhh good,Asya melotot kepada Ara,lagi2 Ara membalas dengan wajah polos tapi ini di tambah mengejapkan matanya,dan Ara baru sadar dann..
Asya=Gila nii anak,asw...bege lo taik eek lo,polos lagi ahkhh abis gua Ya Allah"Asya membatin dan mendumel dalam hati sambil memelototi Ara yg mengerjapkan matanya sambil berfikir
Ara="Ohh..iya..Ara keceplosan"Ara menutup mulutnya tidak berdosa
Asya="Astagfirullah"Asya mengatakan kata itu kala melihat sahabatnya yg satu ini,poyos banet sii pengen bunuh aku
Dewa="Kelvin siapa dek?"Dewa sudah memulai introgasinya kepada adik bandelnya itu...
Asya="Temen bang,Fardhan juga tau kok"Asya menjawab dengan pelan sambil mewanti-wanti jika dia keceplosan
Dewa menyrengitkan keningnya,lalu menaikan alis sebelah kiri
Dewa="Sampe di tungguin selesai latian?"Jawab Dewa dengan penuh penekanan
Atya="Ehem...udahan nanti aja debat kakak beradiknya,ini gimana keadaanya Keyra?"Atya menyaut dengan nada dinginya,pasalnya dia sudah jengah dengan perdebatan tidak penting antara Asya dan Dewa
Dewa melirik Atya yg dari tadi tidak merubah wajah datarnya,
Jayen="Nahh tumben pinter si Aiya"Jayen mengacungkan kedua jempolnya
Mendengar jayen memanggilnya seenaknya,Atya menatap Jayen lalu
Atya="AT-YA......ATYA ok lo harus inget nama gua bukan Aiya lo kira naik kuda apa"Atya menimpali jayen dengan nada ketusnya
Jayen="Ampunn ya,becanda kali"Jayen cengingisan karna memang Jayen suka menggoda Atya,pasalnya wajahnya selalu 'D-A-T-A-R' kata Jayen kyk tembok belakang sekolah,bedanya temboknya lumutan,wajah Atya glowing,walaupun dia kyk anak laki kurang kicep,maksutnya dia tomboy
Dewa="Dhan gimana latian basketnya?"Dewa jarang latian sekarang mangkanya dia bertanya kepada Fardhan tentang perkembangan basket sekolahnya itu,ia Dewa pernah ikut basket malah dia menjadi kaptenya,dia sudah membawa piala banyak untuk sekolahnya dari perlombaan basket tingkat nasional,ya dia yg menjadi kaptenya,tapi sekarang dia sibuk dengan latian SH(SHILAT),dia sudah menjadi warga sh sekarang dia melatih di sekolahnya itu,apalagi ada pergantian murid,jadi tambah padat jadwalnya
Fardhan="Gimana apanya bang?"Fardhan bertanya dengan pikiran yg bertanya-tanya tentunya
Dewa="Ya perkembanganya lah"Dewa memutar bola matanya jengah
Fardhan="Cukup baik"Jawab Fardhan singkat,ya jangan tanya bagaimana Fardhan ini,dia memang cuek,acuh tak acuh,sikapnya dingin,tatapan matanya tajam
Walaupun banyak anak yg naksir kepada dia,dia hanya menanggipanya biasa saja,sesekali temanya menegurnya'Dhan ada yg liat lo deh,suka kali dia' jawaban Fardhan'Truss?..biarin lah,lagipula gua jg ga peduli' Ey dikira apa ya
Dia malah pelit omong kepada seseorang,terkadang sahabatnya pun mengelus dadanya akibat terlalu cueknya pria satu ini
Dewa="Ohhh...katanya ehh iya,Atya katanya lo mau ikut SH kan,mau lanjutin latian pendingan lo"Dewa baru ingat bahwa Asya pernah bercerita bahwa si Atya gadis tomboy tapi manis itu mau ikut SH,dan kagetnya Dewa bahwa dia adalah anak pendingan siswa tingkat putih kecil
Atya menoleh ke sumber suara dan menatap Dewa
Atya="Iya"Atya hanya berdemah singkat karnah dia malas membahas latian itu
Dewa="Udah daftar?"Dewa bertanya kepada Atya untuk memastikan,kan dia jg bertanggung jawab urusan pendaftaran siswa yg ingin ikut extra SH,dan Dewa sedikit tertarik dengan sahabat adiknya ini,'dia beda dari yg lain' itu pikiran Dewa terhadap Atya
Atya="Belum"Atya menjawab singkat,dia malas berbicara sekarang
Dewa="Ohh kalo belum nanti-....."terpotong sudah kata-kata Dewa

Karna ada 2 orang pria dan wanita paruh baya yg datang dengan raut wajah kawatir,iya mereka adalah orang tua Keyra
'Arnandan Utama Rajandra'
Papah Keyra(Nanda)
'Rosa Arumanista Rajandra'
Mamah Keyra(Manista)

Nanda="Giamna keadaanya Keyra?"tanya Ayah Keyra kepada teman2 Keyra yg sedang menunggunya di depan ruang ICU
Dewa="Belum tau om,dokternya belum keluar"Dewa menjawab pertanyaan Nanda dengan tenang,karna diantara anak2 yg berkumpul di sini dia yg paling tua,dan jg dia sudah akrab dengan Nanda,Ayah Keyra
Manista="Kok bisa gini wa?"Kini giliran Manista yg panik bukan main
Dewa="Ga tau juga Tan,tadi Dewa nemuin Keyra pingsan sama Frizal dan Jayen"Dewa menerangkan kepada kedua orang tua Keyra,dia juga berkata jujur apa adanya,Karna Dewa tau pasti jika orang tua Keyra tau bahwa anak kesayangan mereka terluka bersama Dewa bisa habis Dewa di introgasi dan di tanya mulai Keyra di sekolah sampai begini 'Ya kali gua nguntitin Keyra terus' batin Dewa dlm hati
Lalu orang tua Keyra menatap Frizal dan Jayen,...
Manista="Frizal tante tanya gimana bisa kayak gini Si Keyra?"Manista bertanya kepada Frizal karna memang dia lebih baik bertanya kpd Frizal dari pada Jayen yg malah nanti akan di jawab yg tidak2 dengan si anak sahabatnya itu
Kepala Frizal sekarang berdenyut hebat,dia sangat frustasi sekarang,bagaimana dirinya bisa menjelaskan kepada Manista,yg dia tau hanya luka di kaki si Keyra itu saja,karna Keyra tidak bercerita apapun tentang kakinya yg terluka itu
Frizal="Jadi gini tan,Frizal cuma tau kaki Keyra sakit,Keyra gak cerita apa-apa sama Frizal tan"Frizal menjelaskan dengan penuh penekanan,dia sudah bingung ,khawatir dan pusing
Manista="Ok..Jayen gimana Keyra bisa kayak gini nak?"Manista mengubah gaya bicaranya yg tadi serius dan mencekal,sekarang berubah menjadi lebih halus,karna kalau dia berbicara dengan keadaan mencekam pasti,sangat pasti Jayen menjawab dengan sangat 'tidak nyambung' itu....berbicara dengan nada halus saja mungkin ini akan meluber kemana-mana
Jayen="Jayen cuma tau Keyra masuk kelas sampai pulang,terus waktu mau pulang Jayen ajak Keyra beli bakso tap-"perkataan Jayen terpotong,Atya memotongnya dengan tatapan tajam,dan kali ini dia berbicara dengan mata melotot,marah dan teriak2,di antara 5 sahabat itu,Atya dan Fardhan mereka adalah 'SI DUO ES DATAR' begitulah julukan ke-3 sahabat lainya,dan jangan tanya walaupun datar dan dingin,saat marah mereka mengalahi anak PMS ..
Atya="Lo tu kalo di ajak ngomong jawab yang bener,kita itu ngomongin gimana Keyra bisa pingsan,lo tu tinggal jelasin gimna kok Keyra bisa pingsan,punya otakkan lo?!!..lo kalau di ajak ngomong bahsa MA-NU-SI-A gak bisa?!! Ha?! Bisa bahsa paan lo?!! Gajah?!!,Alien?!"
Atya sudah muak dengan tingkah Jayen,mereka sedang serius,keadaan Keyra adalah masalah di sini,dia malah menceritakan tentang 'pulang sekolah?!!..makan bakso?!!' Gila dia
Ara="Udah Atya yang sabar,Biar nanti Ara yg ngajarin Jayen bahasa manusia"Ara mulai ikut menyabarkan sahabatnya yg lagi emosie itu,tapi ujung2nya sama ....tambah Begoooo
Atya melirik Ara dengan tajam,Ara membalas tatan polos,sambil mengerjap-ngerjapkan matanya 'Fuckk'
Itu yang ada di pikiran Atya untuk Ara
Fardhan="Niat ga sih,brisik lo pada,mendingan lo,lo pada tutup mulut ga berguna lo pada,bikin kuping sakit tau nggak"Fardhan menyaut,dia mulai,bukan mulai sangat sangat mulai jengah dengan bacotan sahabatnya yg tidak berguna,sekali dia bersuara,'singkat pedes' ya sudah menjadi acuan mode stop untuk mencerminkan kata-kata yg di ucapkan oleh Seorang Fardhan Wasozaki ini

Semua yg di sana terdiam seketika,bagaimana mereka menjawab Fardhan malah di balas makian pedas,super pedas

Belum ada tanda2 fungsi Kak Dewa yey?!>¡<
Maaf ya author akan ngasih yg lebih peranya..di chapter berikutnya

SEE YOU NEXT CHAPTER......:)

MENYIMPAN RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang