Chapter 3

23.7K 788 6
                                    


Dentuman suara musik begitu keras sehingga memekakan telinga. Banyak sekali pria dan wanita yang menari di lantai dansa.

Wanita dengan pakaian yang sangat minim dan beberapa wanita menggoda pria agar mendapatkan uang.

Dilantai dansa banyak pria dan wanita yang meliuk liukkan badannya mengikuti alunan musik dj.

Tidak dengan pria yang sedari tadi duduk di kursi bar dengan banyak minuman yang telah ia habiskan. Sehingga membuat dirinya hilang kendali.

Teman temannya sudah berusaha menghentikan aksi gila pria itu yang dari tadi tak henti hentinya meminum alkohol dengan kadar yang tinggi.

"Stop! Riko, lo gak bisa terus terusan kayak gini!" Nathan merampas air minum riko.

"Pulang sekarang!" Suara bintang tegas dengan berteriak karna musik diclub ini terlalu keras.

"Buat apa gue pulang, bonyok gue gak peduli sama gue, mendingan gue mati aja sekalian!" Riko sempoyongan tidak bisa mengimbangi badannya yang terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.

"Masih ada kita yang selalu ada buat lo!" Bentak bintang.

"Gue butuh kasih sayang bonyok gue! Bukan belas kasihan kalian!" Tegas riko.

"Pulang!" Nathan menarik tangan riko, riko melepaskan tangan nathan kasar hingga nathan terjatuh.

"Gue bilang gak mau paham lo!" Tunjuk riko dan kembali duduk di kursi bar.

"Gimana cara bawa pulang riko?" Tanya bintang ke iqbal dengan sedikit berteriak.

"Gue gak tau, makin hari riko makin menjadi!"

"Kita cari solusinya gimana nih? Percuma kabarin bonyoknya, dia gak bakalan peduli!"

"Cari jalan keluar lain"

Sedangkan di tempat yang sama tampak 4 orang gadis dengan pakaian minimnya bersama 2 orang pria yang diketahui temannya.

Mereka sedang menikmati pesta kecil kecilan yang sering mereka buat. Hanya sekedar minum alkohol dengan kadar rendah.

Tampak 2 orang pria digelanyut manja sama jalang di club tersebut. 2 orang pria itu tampak risih dengan jalang yang menempel padanya. Biarpun 2 orang pria itu sering ke club tapi dia tidak suka dengan jalang.

"Eh naya itu bukan riko ya" Tunjuk agatha saat melihat riko mendorong nathan. Anaya pun menoleh ke arah tunjuk agatha.

"Oh iya itu riko nay" Sahut rizwan sedikit berteriak.

"Ngapain dia kesini?" Gumam naya yang di dengar diana.

Diana menoyor kepala anaya membuat sang empunya meringis.

"Lo gak lihat dia mabok bego!"

"Gak usah di toyor juga kali!"

"Bintang sama nathan kayak orang linglung gitu coba susulin" Ujar syahrul. Mereka pun menyusul bintang dan nathan.

"Woy bro!" Rizwan menepuk pundak bintang dan nathan membuat kedua orang itu terkejut.

"Yeh si anjing ternyata" Natha terkekeh.

"Lo ngapain kesini?" Tanya syahrul.

"Noh dari tadi di suruh balik gak mau" Bintang menunjuk riko yang sedang mabuk berat.

"Riko kenapa bisa gitu?" Tanya anaya.

"Lo cek sendiri aja" Ucap nathan.

Anaya pun menyusul riko di kursi bar. Kondisi riko yang sangat acak acakan, mata yang sembab seperti lelah, badan yang sempoyongan.

Cinta Anaya (PINDAH KE DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang