Prolog

4.7K 91 4
                                    


BYUR!

"Bangun! anak tak tau diri! Cepat bekerja hasilkan uang yang banyak, agar hidupmu sedikit berguna!",Teriak Wanita yang berpakaian sangat minim itu setelah menyembor gadis yang tengah tertidur diatas tikar.

Gadis berambut coklat sebahu itu menatap kaget wanita yang tengah berkacak pinggang dengan angkuh. tatapan sedih mendominasi mata coklat terangnya.

"Ta-tapi Bu..aku akan pergi sekolah, pulang sekolah aku berjanji akan bekerja."

"Hey! Berani kau membantah perintahku anak sialan! Kau tidak usah pergi kesekolah dan tak akan pernah lagi! Karna seragam sekolahmu sudah aku bakar, dan sekarang menjadi sampah! Ha ha ha..",Wanita itu tertawa saat melihat tatapan menyedihkan anak tirinya.

Gadis itu dengan cepat berlari kehalaman rumah, lututnya lemas ia terduduk didepan kepulan api yang membakar habis seragam dan peralatan sekolahnya. Air mata dengan cepat meluncur dimatanya, harapan satu-satunya telah habis. Ia sekarang tidak punya tujuan hidup.

"Tidakkk!! Hiks...aku ingin sekolah..hiks...Ayah..",Isak tangis menyedihkan terdengar dihalaman rumah sederhana itu. Beberapa tetangga berbisik merasa iba melihat nasib gadis didepannya.

Tidak banyak yang berani menolong Gadis malang itu, salah satunya karna  faktor ekonomi, mereka yang juga sama-sama susah untuk makan saja banting tulang apalagi membantu gadis malang itu, dan juga ibu tirinya yang sangat garang membuat para tetangga tidak ingin berurusan dengan wanita itu.

Tak ingin berputus asa gadis malang berlari kepinggir rumah untuk mengambil air, dengan tergesa-gesa gadis itu membawa air diember dan menyiramkan air ke sumber api, berharap barang-barangnya dapat diselamatkan. Tapi semua itu tidak ada gunanya karna barang miliknya sudah terbakar habis tanpa tersisa.

"Gadis bodoh! buang-buang waktu saja! cepat sana ganti bajumu dan mulailah bekerja agar kau tetap hidup!",Ucap pria berbadan kekar dengan bau alkohol yang menyengat.

Gadis itu tidak menghiraukan kalimat dari pria mabuk itu. Ia terus menangisi perlekapan sekolahnya, pria mabuk itu melangkah dengan sempoyongan memasuki rumah.

"Aduh!!! perutku sangat lapar! Kenapa tidak ada makanan sama sekali sih. Tanina!! Gadis bodoh! Dimana kau?!",Teriak gadis dengan rollan dirambutnya. Gadis itu memutar matanya malas saat orang yang dicarinya tengah menangisi barang yang sekarang pantas disebut sampah.

Gadis dengan rollan dikepala itu menarik rambut gadis yang tengah terisak, sampai menjerit kesakitan.

"Gadis sialan! Bodoh! Pembawa sial! Tak berguna! Sekarang bertambah gadis tuli!? Jika begitu sudah seharusnya kau tidak pantas hidup!"

"Sa-kit kak..le-pas..Sa-kit..hiks!"

"Buatkan aku sarapan!!! Kalau tidak akan aku tarik rambut jelekmu ini sampai tak tersisa!"





Penasaran dengan kelajutan ceritanya? Tunggu ke part selanjutnya❤

DERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang