Happy reading and enjoy
3 months later
Selama 3 bulan kita tinggal dirumah kak hyolyn, dan selama itulah kak irene mencari cari pekerjaan. Dari tukang cuci piring di cafe tapi kak irene dipecat karna tidak sengaja memecahkan piring dan mencoba untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan tapi selalu ditolak
Aku sempat bingung kenapa kakakku selalu saja ditolak saat melamar kerja, padahal kakakku cukup pintar dan dia bisa saja menjadi sekretaris tapi kenapa bisa kakakku di tolak, ternyata ada sesuatu yang membuat aku dan kakakku terkejut. Yaitu bibi jinsuk telah memblacklist nama kakakku
Kak irene sangat kebingungan, bagaimana dia menghidupi kita berdua? Bagaimana dia membayar uang sekolahku?.
Kak hyolyn yang tahu keadaan kami seperti apa, akhirnya dia mengusulkan untuk meminjamkan uang kepada kami, tapi kami berdua menolaknya. Sungguh kami sangat merepotkannya.
Kak irene sangat frustrasi, hingga akhirnya kak hyolyn menawarkan pekerjaan kepada kak irene. Kak irene sempat bingung, lalu dia bertanya kepada kak hyolyn apa nama pekerjaan tersebut
Lalu kak hyolyn pun menyebutnya sebagai pole dancer. Kak hyolyn menjelaskan tentang pekerjaan itu, dia bilang 'pole dancer adalah tarian tiang, dan kau hanya perlu menari erotis untuk memuaskan mata para lelaki' jelasnya.
Kak irene sangat keberatan dengan pekerjaan itu dan menolaknya, tapi setelah melihatku dia menjadi berani untuk menyanggupi pekerjaan itu.
Kak irene menanyakan langsung kepada kak hyolyn, dan dia mulai berlatih kepada kak hyolyn. Tidak lupa dia bertanya
"Apakah pelanggan kita nanti seorang laki laki tua?"
Tanyanya kepada kak hyolyn, lalu kak hyolyn pun menjawab sembari tertawa
"Tentu saja bukan, pelanggan kami hanyalah para CEO muda yang belum mempunyai istri".
Semenjak kak irene bekerja sebagai seorang pole dance, dia selalu pulang tengah malam. Dan disitulah kak irene mendapatkan uang yang banyak
Dia mampu membiayaiku sampai aku lulus sekolah, dan saat sedang libur bekerja. kak irene dan aku selalu belanja baju bersama, mulanya aku ragu tapi kata kak irene 'jangan ragu, aku kakakmu'
Aku pun hanya menurutinya, sampai sampai kak irene membelikanku HP yang baru. Aku ragu menerimanya tapi kak irene terus memaksaku untuk menerima hadiahnya itu
"Kak, kau tau. Aku malu menerima ini"
Kataku kepadanya, tapi kak irene malah berkata seperti ini
"Ini untukmu, adikku yang sangat rajin belajar"
Dan sekarang aku bingung, aku sudah lulus dari sma. Kak irene terus menanyakanku apakah aku akan melanjutkan pendidikanku? Atau mungkin tidak aku tidak akan berkuliah
Dengan tekad yang kuat aku pun menghampiri kak irene yang sedang berbicara dengan kak taehyung di telfon, kak irene sempat bingung melihatku datang ke kamarnya.
Lalu kak irene mematikan sambungan telfonnya, dan dia mulai menanyakanku
"Ada apa?"
Tanya kak irene, aku menarik nafasku dan mengeluarkannya. Lalu aku mulai berkata
"Kak, aku sudah putuskan ini semua"
"Jadi, kampus mana yang jadi pilihanmu?"
"Aku tidak akan berkuliah, tapi aku akan bekerja"
"Maksudmu?"
"Aku akan bekerja seperti kak irene"
Kakakku, dia sangat kaget setelah aku berkata demikian dan dia langsung memelukku
"Y/n maafkan aku, karna mengambil pekerjaan seperti ini"
"Tidak apa apa kak, aku justru senang. Aku sangat berterima kasih kepadamu"
Aku membalas pelukan kakakku itu
"Terima kasih?"
Tanyanya, lalu aku menjawab
"Karna kakak sudah mau bekerja untukku, dan membiayaiku sampai aku lulus dari sma"
"Itu sudah kewajibanku sebagai seorang kakak Y/n"
"Sekali lagi terima kasih kak, jadi apakah aku boleh bekerja seperti kakak?"
Kak irene melepaskan pelukannya dan dia terlihat ragu untuk menjawab pertanyaanku, aku yang melihat ke raguan di wajah kakakku lantas berkata seperti ini
"Kak, aku ingin sepertimu. Aku juga ingin bekerja"
Aku terus mendesak kakakku, dan akhirnya dia menyetujui permintaanku sebagai seorang pole dancer
"Untuk malam ini, kau tidurlah besok baru kita berbicara ke pada hyolyn yah"
Aku mengangguk senang dan memeluk kakakku, dia membalasnya pelukanku
"Selamat malam kak, aku menyanyangimu"
"Selamat malam juga kamu, aku lebih menyanyangimu adikku. Adikku yang kecil ini sudah menjadi gadis yang cantik"
Suara kak irene terdengar seperti yang sedang menahan tangisan, aku pun melepaskan pelukanku dan melihat kakakku yang sedang mengusap air mata
"Kak, jangan menangis. Ini semua kemauanku"
"Aku hanya sedih mengapa adikku ini mengambil pekerjaan yang sama denganku, padahal dia bisa saja bekerja di sebuah perusahaan"
Aku hanya tersenyum, dan mengendikan bahuku
"Sudahlah kak, aku ingin sepertimu"
Aku pun pamit untuk kembali ke kamar, dan merebahkan tubuhku ke atas tempat tidurku. Aku melihat langit langit kamar dan mencoba untuk tenang
"Aku harus bisa membahagiakan kakakku"
Aku bergumam dan mulai menutup mataku, bersiap untuk besok
Tbc
Next?
50 vote oceh