.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
____________________________________
Johnny x Wendy
____________________________________
@ Perpustakaan
"Kang Seulgi" Wendy menoleh pada teman sekelompoknya yang malah asik membicarakan sesuatu dengan Joy.
"Wah lihat dia keren sekali!"
"Benar-benar! Wajahnya juga.. ala-ala bad boy!"
Wendy memutar bola matanya jengah. Diliriknya laptop Seulgi yang masih belum terisi apa-apa, sedangkan laptopnya sendiri sudah terpampang tulisan sebanyak 7 halaman.
"Ya Kang Seulgi!" ulang Wendy ketika temannya itu tak kunjung menoleh atau setidaknya menjawab panggilannya.
"Ya Ya! Wendiya kau harus lihat ini!" Bukannya merasa bersalah atau apa, Seulgi malah menarik lengan Wendy agar temannya itu ikut melihat ke layar laptop Joy.
"Apa sih?" Tanya Wendy enggan. Meski begitu dia tetap berjalan kebelakang Joy dan Seulgi untuk menuruti ajakan teman-temannya itu.
"Kau kenal dia?" tanya Seulgi sambil mengarahkan dagunya ke layar laptop Joy.
Wendy terdiam sejenak sambil mengamati video yang terputar disana. Sebuah video rekaman tim basket kampusnya yang sedang bertanding dengan tim dari kampus lain.
"Siapa? di video ini banyak sekali manusianya"
"Joy, kembali ke bagian anak baru tadi!" Pinta Seulgi pada Joy, salah satu manager yang ikut mengurusi tim basket di kampus mereka.
Joy pun menurut dan mengarahkan kursornya pada icon durasi di bagian menit ke 3.57.
"Dia, Johnny, anak baru dari fakultas teknik, pindahan dari Canada katanya" jelas Joy setelah dia mempause video tadi.
Wendy terdiam dan mengamati pria tinggi yang terlihat sedang menoleh ke kamera dengan ekspresi datar.
"Kau kan juga dari Canada, apa kau mengenalnya?" tanya Seulgi dengan wajah penuh antusias.
"Ya, kau kira Canada itu cuma sepuluh kali sepuluh meter persegi? hanya karena seseorang dari Canada, bukan berarti dia kenal dengan Canadian lain" ucap Wendy sambil berjalan kembali ke kursinya.
"Iya juga sih, lagipula mana mungkin kalian saling mengenal, sepertinya dia juga seseorang yang tidak suka bergaul dengan wanita" ucap Seulgi.
"Memang! aku yang menghubunginya untuk urusan basket saja diabaikan, apalagi yang cuma mau Flirt atau main-main saja" timpal Joy setengah kesal.
