part 1

363 30 9
                                    

Jiyeon saat ini sedang memakan sarapan paginya dengan tenang mengabaikan tiga orang yang sedang sarapan di selangi obrolan kecil mereka

" ayah hari ini aku ada lomba balet  antar sekolah,ayah pasti datang kan..?" ucap Jieun berharap ayahnya akan datang ke acaranya itu

"ay------"

"kuharap anda tidak melupakan janji anda...!!!" ucap Jiyeon menyela sebelum Do Jun menyelesaikan ucapannya

" ayah ku mohon...!!!, ini perlombaan final,Jiyi tolonglah temanku yang lain mengajak anggota keluarganya dan aku berharap ayah bisa hadir,mengertilah " Ucap Jieun tidak ingin mendengar penolakan sang ayah

Do Jun menghela nafas,sebenarnya Do Jun tidak tega menolak Jiyeon tapi kondisi fisik Jieun yang lemah membuatnya tidak tega untuk meninggalkan puteri bungsunya itu

" jiyi---"

" aku sudah tahu,aku sudah selesai sarapan,permisi..!!!" Jiyeon langsung mengambil tasnya dan meninggalkan meja makan padahal piring Jiyeon masih terisi penuh makanan

Do Jun menatap nanar piring makan Jiyeon,lagi-lagi dia mengecewakan  puterinya itu,namun dia tidak bisa berbuat apa-apa ,bukan maksud mengabaikan puteri pertamanya namun kondisi fisik Jieun yang lemah membuatnya tidak tega menolak keinginan puteri bungsunya itu

" Jieun,tidak bisakah kau mengalah dengan kakakmu sekali ini saja,kau sudah sering berpergian dengan ayahmu kan,beri kakakmu kesempatan untuk bersama ayahnya juga.." Rose menatap puterinya itu lembut Jieun yang saat ini menundukan kepalanya karena merasa bersalah

sebenarnya Jieun ingin mengajak ibunya,tapi teman-temannya mengajak ayahnya ke sana

" maafkan aku ibu,aku salah..!!" Ucap jieun lirih

" kau tahu,sikap mu terhadap ayahmu ini membuat rasa bersalah ibu kian besar setiap harinya.." Rose berucap lirih lalu meninggalkan meja makan menuju kamarnya

jieun yang menatap sedih punggung ibunya yang menghilang di balik tembok menuju kamarnya

"sudahlah,jangan pikirkan ucapan ibumu,nanti biar ayah yang bicara dengan ibumu ya,yang penting jaga kesehatanmu ya.." ucap Do Jun menenangkan

" aku berangkat dulu ayah..!!!" Jieun mencium pipi ayahnya lalu beranjak pergi meninggalkan Do jun yang juga beranjak menuju kamar istrinya

####

Rose menangis terisak saat mengingat tatapan kekecewaan Jiyeon puteri dari mendiang sahabatnya itu

" sayang---"

" seandainya aku tidak hadir di antara kalian,mungkin saat ini,Lisa masih ada,dan Jiyeon masih memiliki keluarga serta kasih sayang yang lengkap..hiks...,hiks..." Rose terisak,dan isakannya semakin keras saat merasakan pelukan dari suaminya

"sttts..., ini bukan salahmu,jika ada yang harus di salahkan itu adalah aku,secak awal aku hanya mencintaimu,Lisa hanya pendamping yang ku pilih saat aku patah hati,saat kau pergi mengakhiri hubungan kita"

" tetap saja,jika aku tidak kembali padamu,semua ini tidak akan terjadi,aku tidak tahan melihat tatapan kebencian Jiyeon pada kita,bahkan dia tidak mau memanggilmu ayah.."

" sudah tenanglah,aku yakin suatu saat Jiyeon akan menerima kehadiran kalian di sini.." Do Jun mendekap erat wanita yang di cintainya itu,sebenarnya hati Do jun juga sakit saat pertama kali Jiyeon menatapnya dengan sorot mata kebencian bahkan enggan memanggilnya ayah,padahal dulu Jiyeon adalah gadis kecilnya  manja

namun setelah dia membawa Rose ke depan Jiyeon kecil dan Lisa 15 tahun lalu segalanya berubah, Lisa murka dan membawa gadis kecilnya pergi,hingga membuanya harus mencarinya mengililingi korea selama bertahun-tahun hingga dia menemukan jiyeon yang sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik namun dengan fakta yang mengejutkan jika Lisa meninggal karena depresi,sejak saat ini Jiyeon berubah menjadi gadis pendiam dengan sorot mata penuh kebencian

To be Continue....

I Need LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang