orang yang salah

4 0 0
                                    

Hi aku mulai senang karena lambat laun sudah menaruh hati padalelaki lain dan melupakan mantan kekasih ku. Lelaki yang dulu pernah singgah, namun pergi untuk singgah ditempat lain. Kini kita jalani keseharian layaknya sepasang kekasih.

" Hi bucin"

Beginilah temanku memanggil kami, karena kami terlalu sering bersama. Kami merasa bahwa memiliki nasib yang sama, ditinggalkan oleh kekasih kami dengan cara. Kami putuskan untuk melakukan hal-hal yang kami suka, baik makan bareng, pergi bareng, belanja bareng, kemanapun bareng.

Ku lihat profil instagramnya, ternyata dia masih berharap pada mantan kekasihnya, dia masih menyimpan bahkan belum menghapus foto mantan kekasihnya di profil instagramnya. Mantan kekasihnya yang memutuskan hubungan dengannya sebelah pihak.

Aku tak tau akan perasaanku saat ini. Aku merasa telah berpaling pada orang yang salah. Dia masih mencintainya, pasti masih

" Mari kita lakukan hal yang membuat kita senang, untuk melupakan semua masalah yang kita miliki. Tapi satu hal yang tidak aku inginkan, jangan berharap lebih pada ku"

Semakin bingung aku dibuatnya, setelah kata-kata itu dia lontarkan kala itu. Friend with benefit? Dia hanya membutuhkanku saat dia perlu. Dia tidak ingin kehilangan. diriku sebagai temannya, aku pun begitu. Tapi aku juga merasa bersalah ketika dia berbaikan dengan mantan kekasihnya yang sekarang aku tidak mengetahui bagaimana hubungan mereka. Masihkah atau sudahkah? Aku tidak tahu.

Semakin aku memikirkannya, semakin larut aku dalam perasaannya. Ingin ku melupakannya tapi aku takut kehilangannya. Aku benar-benar bingung, dan ingin terlepas dari belenggu ini. Aku tak ingin ada yang tersakiti, termasuk diriku sendiri. Haruskah aku melanjutkannya atau harus kusudahi?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friend with benefits Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang