Aliran (Hyunjin)

14 1 2
                                    

Suatu pagi yang sangat cerah, tapi juga berhawa menusuk. Membuat seorang pria berparas tampan itu berdecak.

"Dingin banget sihh, untung tadi gajadi nyanyi let it go"
Iya, dia pinter. tapi syang, otaknya minimalis. Genta Suratama, namanya.

Hari inis seperti bisa, ia menunggu bis untuk pergi ke sekolah. Sebenarny dia malas untuk datang pagi di hari senin, harus upacara.

katanya mah
'mending gua dateng telat terus dihukum dilapangan sampe jam 12, dari pada harus ikut upacara 1jam"
Ya, sekali lagi saya bilang. Dia itu tampan, tapi bodoh.

Gak lama ada seorang pria tua yang mengahmpiriny.

"males ikut upacara yah dek?"
Tanya pria tua itu.

"Wahh, hebat. bapak ko bisa tau. bapa cerdikiawan yah!!"
Mendengar tanggapan nya si bapak hanya menggaruk tengkuknya dan tersenyum canggung. yah, mungkin ia merasa malu karena menjadi pusat perhatian. ulah Genta.

"kamu mau ikut saya ga? dijamin kamu ga akan ikut upacara"
Tanya pria itu

Genta dengan mata berbinar antusianya langsung meangguk.
"Iya, pak. mau pak"

Akhirnya Genta mengikuti bapak itu menaiki bis ke arah sekolahnya. Tapi, ia berhenti di beberapa halte sebelum halte sekolahnya.

Pria tua itu menuntun gnta memasuki sebuah gang, semakin dalam, gelap, dan sempit.

"Pak, ini bapak gamau nyulik saya kan?"
Tanya nya yang bisa dikatanya telat. Sangat telat.

"oh, nggak kok tenang. Saya cuma bawa kamu aja"
Ujar pria tua itu yang hanya di balas anggukan singkat oleh genta.

Akhirnya, mereka sampai pada sebuah pintu yang tifak telihat kumuh sama sekali. sangat berbeda dengan ke adaan di sekeliling pintu itu yang sangat kotor dan bisa dibilang tak layak huni.

Pria tua itu membuka pintu dan menyuru genta masuk. Ketika mereka berdua sudah masuk, si pria tua menutup pintu dan lampu mulai berntalahan secara acak.

Disana banyak orang berpakaian gelap bertudung hitam. Mereka mendekat ke arah Genta, dan melingkarinya. Ada seorang yang mendeka dan memberi si pria tua jubah seperti yang mereka pakai. Pria itu memakainya dan mengulurkan tangannya ke arah genta

"Bagaimana?"
tanya pria itu

"Wahh, saya gatau kalo sekarang hari helloween"
Ujar genta. Si pria tua tertawa getir.

"Anak ku, aku di sini untuk mengikuti aliran ini"
Kata sang prua tua.

"Lah, saya punya bapak baru? jangan bilang bapak saya gagal dalam tugasnya meneliti bahasa kutu?! bapakkk!!
Genta menjadi histeris dan ia merogoh sakunya dan memberikauang 2000an

"Pak, ini buat bapak. Makasih bapak sama temen-temen helloween bapak udah mau hibur saya"
Lalu genta pergi dari tempat itu denga  penuh tangis.

Keesokan harinya

Genta datang ke seolah dengan terburu-buru sambil berlari. Sesampainya di depan pintu kelas.

BRAKKK!!!

"EH, WOY. MASA KEMREN GUA DI PRANK SAMA BAPAK-BAPAK HELLOWEEN!"

End.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SKZ with UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang