Prolog

118 25 19
                                    

Happy reading 😊

Suara rintikan hujan yang mengisi kesunyian sebuah kamar berwarna pink itu.
Sang pemilik kamar yang ada di dalamnya pun terdiam dengan pandangan kosong dan pikiran yang entah melayang kemana.

Hiks hiks.....

"Sayang kamu harus ikhlas,mama sama papa kamu bakalan sedih kalo kamu sedih"

"Tan.....

"Iya syan mau apa?mau minum apa mau makan kamu belum makan lho dari tadi pagi"

"Syan mau ikut mama sama papa"

"Kalo Syan pergi Trus nanti Tante sama siapa dong?masa syan tega ninggalin Tante cantik hemm"

"Sekarang mending syan mandi Trus sholat,Tante kebawah dulu mau nemuain om sama pengacara orangtua kamu dulu ya"

🥀

Ruang keluarga

"Jadi mendiang Pak Jaya sudah membuat surat wasiat sebelum beliau pergi ke luar negeri yang isinya yaitu,semua harta yang beliau miliki seutuhnya diserahkan kepada ananda Syana Jaya Prastiti yaitu putri tunggal pak jaya.Tetapi setelah semua hutang yang dimiliki Pak Jaya terlunasi dan setelah putrinya lulus Sekolah,sebelum putri tunggalnya lulus maka perusahaan diserahkan kepada adik dari Pak Jaya yaitu Anjas Prastiti.Silahkan ditandatangani pak Anjas!"

"Ohh iya selain ini apakah ada pesan dari Kaka saya untuk keluarga yang lain pak"tanya Anjas

"Saya hanya menemukan amplop ini ditumpukan meja Pak Jaya,selebihnya tidak ada"sambil menyerahkan amplop coklat kepada Anjas

"kalo begitu saya permisi pak"lanjutnya

"Oh iya mari saya antar"

🥀

Tok tok tok.....

"Woy syan ngapain looo kunci nih kamar mau bunuh diri Lo?"triak seseorang diluar yang membuyarkan lamunannya

"Apaan sih Rey ganggu orang lagi tidur aja Lo"jawabnya bohong

"Yah lagian elu bukannya kebawah makan malem malah dikamar kagak keluar keluar.Buruan udah ditunggu itu sama Bunda"

"Iya iya gue turun"

"Yang cepet gak usah semedi segala gue udah laper ini"sambil turun tangga

"BAWELLLLL"

🥀🥀🥀

Maaf masi acak kadul🙏

SYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang