hitam atau putih

15 1 0
                                    

Ditengah perjalanan pulang bang cendol merasa ada yang mengawasi dari jauh.
Pasti dukun kampreto musuh bebuyutan bang cendol, tiap detik selalu saja mengirim jin-jin tidak jelas asalnya.
.

Sesampainya di rumah bang cendol langsung masuk kamar salat isya. Sambil utak atik alarm HP, persiapan buat salat tahajud minta petunjuk soal Abah Sulaiha.

Tepat jam 02.00  subuh, bang cendol terbangun dan langsung mengambil wudhu dan salat 2 Rakaat.
.
Asik berzikir ditengah malam, bang cendol kedatangan tamu.
"Asalamualaikum ...."

" Wa'alikumus salam," balas cendol.

Terkejut bang cendol tumben beliau datang.
.
"Hati-hati nak lah orang yang ikam hadapi ini ilmu Hitamnya sangat tinggi, pesan aku jangan mudah terpancing emosi saat mengobati kena,  jangan lengah jua, dukun ini sudah mentaruhkan nyawanya sorang biar Abah Sulaiha meninggal"

" Insya Allah ulun minta do'a kan semoga diberikan jalan terbaik."

.
Tidak terasa azan subuh hampir berkumandang,  bang cendol merasa malam ini berlalu sangat cepat dengan kedatangan beliau yang sangat jarang kehadirannya.  Banyak pesan dan ilmu didapatkan dari jam 2 sampai azan subuh tadi.

Dengan penuh tanda tanya ada apa semua ini tidak seperti biasa beliau berpesan seperti itu ...!!?

_____

"Abah ... Bah, bangun. ini mama sama Ela."
Sulaiha memberi kan air yang sudah di do'akan bang cendol.
.
Alhamdulillah Abah sudah sadar.
"Minum dulu Abah, baru santap bubur walaupun sesuap saja," suruh Ella.
.
Setelah meminum air pemberian bang cendol pelan-pelan  Abah Sulaiha mulai sadar dan bisa minum dan makan lancar, padahal sebelumnya minum dan makan sangat susah.
.
"Si cendol jam berapa, El, ke rumah sakit?"

"Mungkin selesai jualan cendol langsung ke sini. Nanti Ela BBM bang cendol, Ma."

" Ngomong-ngomong kakak kamu kemana, El? Kok belum datang dari malam tadi?"

"Kak Ferdy menyelesaikan pekerjaannya, Ma. Mungkin besok baru ke sini, maklum kak Ferdy karyawan baru jadi gak enak minta ijin," jelas Ella.
.
Jam 10 pagi doker mengecek kondisi Abah Sulaiha. alhamdulillah sudah bisa keluar dari ruang ICU karena kondisinya mulai membaik.

"Pak Abdulah sudah bisa dipindahkan jam 12 nanti di ruang teratai," ucap asisten doker kepada Ela dan mama'nya.

Sulaiha sangat gembira Abah akan dipindahkan ke ruang Teratai.
.
"Ayok, El. Kita pindahkan  pelan- pelan barang ke ruang Teratai," ucap mama ke Sulaiha.

Tepat jam 12 siang suster memindahkan Abah Sulaiha ke ruang Teratai.

Selama di dalam kamar Sulaiha melamun mengingat Abah yang dulu sehat segar bugar selalu membantu warga, mengajak Sulaiha kecil jalan, bercanda,
apa saja yang Sulaiha pinta pasti Abah berikan karena Sulaiha anak bungsu yang sangat dimanja orang tuanya.
Tidak terasa air mata menetes, Sulaiha sangat berharap keajaiban akan kesembuhan Abah.
.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Assalamu'alaikum ...."

"Wa'alaikumus salam ... eh, bang cendol ...!!"

"Neng Arab gak kasih kabar kalau sudah pindah ruangan, untung abang tanya sama suster yang cantik tadi di sana," ucap bang cendol bercanda.

"Emang berani godain suster?"

" Berani dong. Kenapa? cemburu ya, abang godain suster."

"Gak, ye ...  PD banget," jawab Sulaiha malu.

" Gimana jualannya, bang, laris?"

" Alhamdulillah ... walaupun hujan tetap laris, neng,  demi HP android haha," ucap Bang cendol dengan tawa lepasnya. Mata bang cendol menatap dalam ke Sulaiha,"Kenapa matanya merah? Habis nangis ya? Mana mama kok gak ada? "

Dendam Bang CendolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang