Halaman 95, bab 4, di sebuah buku yang baru kubeli beberapa hari lalu. Aku menandai beberapa huruf yang mengeja nama depanmu tanpa berharap suatu saat kau akan membacanya. Mungkin setelah ini kau akan diam-diam mengambil buku itu di dalam tasku. Sekarang mungkin memang kau berlaku seolah tak perduli. Tapi aku yakin, kau begitu penasaran. Tak perlu kau jelaskan. Dari raut wajahmu terlihat begitu jelas. Aku tahu kau juga diam-diam suka padaku. Aku juga yakin, nanti kau akan mengambil buku itu tanpa sepengetahuanku. Bisa jadi saat aku sedang izin ke toilet atau pergi membeli makanan di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki Kelinci
RandomKau itu seperti kelinci. Kesana-kemari, tapi tetap tau kemana kau harus pulang. Aku juga suka gigi serimu yang seperti gigi kelinci. Saat kau senyum, rasanya semua amarahku mereda.