BERANTEM MULU

1 2 0
                                    

pagi hari sekali Dilon iseng ke lantai dua utuk memainkan Dron nya. Lalu ia melihat Dinar yg sedang menyapu di lantai dua . Pada saat itu Dilon belum mengenal Dinar .

Dilon terus menatap Dinar tiba tiba Dinar menyadari delon yg melihat dia.

"Hehh. Ngapain lo liatin gue kaya gitu ."

Lalu delon kaget dan langsung ngeles.

" Idih kepedean amat lo, gue lagi liatin bunga lo yg   cantik gak kaya yg punyanya ."

Dinar kesel dan melawan Delon

" apa lo bilang ! Ada juga bunga gue mati di liat orang kaya lo "

Mereka berdebat sampai ibu mereka ke atas melihat apa yg terjadi

"Dilon ada apa ini kok ribut ribut ?" Ibu dilon menanyakan apa yg terjadi .

" itu mah ada cewe so kecakepan . "

Lalu Dinar 
"Eeeh apa lo bilang !!
Emang bener tadi lo liatin gue mulu. "
sambil emosi .dan ibunya terus menenangkan Dinar
"Udah din jangan gitu . Dilon itu,, tetangga baru kita . Oh ya , Dilon ini anak tante Dinar . Ayo nar salaman"

Merekapun salaman dengan terpaksa.

Delon mempunyai ide untuk menjahili Dinar.  Ia melihat adiknya yg sedang memainkan Ular ularan , Dilon pun memiliki ide

" gue punya ide hehe"

Dilon pun sebelum berangkat sekolah menyempatkan melempar ular ularan itu ke teras lantai dua Dinar .

"Rasain lo .  kemarin lo marahin gue . Sekarang gue bls lo hahaha"
***
"Din,,,dinar . Tolong ambilin sepatu papah di atas deket kamar kamu. soalnya kemarin papa buru buru pas abis ngejemur sepatu jadi di simpen di atas .

Dinar pun mengangguk dan beranjak ke atas . Dinar menemukan sepatu papahnya dan ia ke ingat sesuatu , kalau bunga yg kemarin dinar baru beli ,belum di siram air . Ia pun keluar membuka pintu , ia terkejut melihat ular

"Ahhhh maaamaahh ada uler "
tak lama dari situ ia sadar kalau itu cuma uler boongan .

" Eh tunggu kok gak gerak gerak uler nya hmm. Ini  pasti kerjaan nya si kampret😈"

Dinar pun tak jadi menyiram bunganya ia malah memetik daun bunga nya agak banyak. dan ia mepemparkan dedaunan itu ke teras Dilon . Jarak rumah mereka hanya 100 cm
Jadi Dinar dengan mudah melempar dedaunan itu .
"Lo pikir gue bodo apa tunggu pembalasan gue berikutnya "

DILON DINAR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang