Bagian Pertama

11 2 0
                                    

27 Desember 2017

Siang itu sangat cerah dan terik tapi tidak bagiku, hari dimana semua terasa gelap dan hitam. Hari dimana aku harus menerima kenyataan bahwa kekasih yang sudah menemaniku selama 5 tahun 11 bulan pergi selamanya meninggalkanku karena kecelakaan maut. Jantungku berdetak tak karuan, lututku lemas, kakiku tak mampu menopangku, aku terjatuh, pandanganku kosong, air mataku mengalir deras, teriakanku tak mampu membangunkan dari tidur pulasnya. Dia pergi selamanya. Hatiku hancur bersama semua kenangan indah yang sudah kami lalui, bersama semua impian yang sudah kami bangun, dan bersama semua perjuangan untuk tetap bertahan selama ini.

Hal yang gak pernah aku bayangkan dalam hidupku harus mengalami ini. Tuhan gak ngasih aku kesempatan untuk merawat kamu saat kamu kecelakaan seperti kamu dulu merawat aku saat aku kecelakaan, saat aku sakit. Aku kehilangan sahabat terbaikku. Aku kehilangan kekasihku yang hebat. Tuhan memutuskan untuk mengambil separuh jiwaku. Tuhan mengambil bagian berarti dalam hidupku. Lelaki yang sejak kecil sudah ku kenal. Lelaki yang setiap hari selalu ku lihat wajahnya. Lelaki yang selalu ku doakan supaya sehat selalu, supaya segera mendapatkan pekerjaan. Aku selalu berdoa supaya Tuhan memberkatinya. Lelaki yang selalu menemaniku kemanapun. Lelaki yang rela hujan-hujanan untukku. Ini gak adil Tuhan. Kenapa dia ? Kenapa pacarku ? Kenapa Aimku ? Jahat rupanya dia ? Yang aku tahu baiknya dia, tapi kenapa Tuhan ? Ingin rasanya aku berontak. Aku gak bisa menerima kenyataan pahit ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 10, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Move On?Where stories live. Discover now