detik detik nostalgia

15 6 3
                                    

Seorang gadis berperawakan mungil, sedang berlari menyusuri sebuah koridor dengan raut wajah yang cemas, ia menghentikan kakinya di depan pintu yang bertuliskan RUANG DOSEN . Entah apa yang membuatnya memijakkan kakinya di depan pintu .

Setelah mengumpulkan semua keberaniannya ia mulai mengetuk pintu ruangan tersebut

"masuk" Balas seseorang dari dalam ruangan

Dengan perlahan ia membuka pintu ruangan tersebut dan mulai masuk kedalam ruangan

"permisi pak, saya Cut Irsya wakil ketua mapala , saya dengar bapak memanggil saya"

"iya benar, silahkan duduk, saya ingin membicarakan masalah mapala yang katanya ingin melakukan perjalanan ke salah satu pantai di ujung sumatra,benar?"

"iya pak benar,setelah rapat organisasi untuk menentukan lokasi yang akan kami tempuh untuk perjalanan kali ini,dan kami sudah menetapkan salah satu pantai di ujung sumatra menjadi perhatian kami, apakah bapak punya pendapat tentang itu ?"

"bagaimana kalian bisa menentukan itu ? apakah kalian sudah mengetahui dengan jelas lokasi dan bagaimana keadaan alam disana ?, jika tidak batalkan saja perjalan kalian kesana, saya tidak setuju"

"bapak tenang saja, saya orang asli sana, untuk lokasi dan keadaan alam sudah saya lihat, dan itu memungkinkan untuk kita kesana, lagi pula saya mengenal salah seorang penjaga pantai disana, jadi untuk keamanan bapak jangan khawatir, ada saya dan ketua kami yang akan mengurusnya "

"baiklah semuanya saya percayakan kepada kalian dan kalian saya izinkan berangkat,kamu boleh kembali dan memberitahukan kabar gembira ini

"yes sir,saya pamit dulu,assalamualikum"

Setelah pamit,gadis itu langsung pergi menuju ruang kebanggaannya

#ruang mapala

"gimana ? kenapa lu di panggil kesana ?"

"kita ga di izinin berangkat ?"

"atau kita di kasih dana ?"

"atau beliau mau ikut ?"

Setelah sampai di ruang mapala gadis itu langsung di serbu oleh berbagai pertanyaan dari anggotanya,sedangkan ketuanya hanya melihatnya sambil tersenyum.

"masalah perjalanan kita, beliau takut terjadi apa apa dengan kita,terlebih lagi kita mengambil tempat yang jauh"

"lah lu kan orang sana kak,lu udah bilang fakta itu ?"

"udah kok, aman, beliau sudah memberi kita izin"

"SERIUSAN LU KAK ?"

"ASIIIK THANKS KAK,KALAU GAADA LU MUNGKIN KITA UDAH BATAL BERANGKAT"

Alasan mereka takut tidak di berikan izin pada kegiatan kali ini adalah mereka mengambil tujuan yang jauh,yaitu salah satu pantai di ujung sumatra,lebih tepatnya lagi...

Lampuuk beach

" ayo semuanya, kumpul dulu disini. Nanti lanjut lagi eksplorenya. Dengerin arahan dulu ya! " ketua mapala, M. Alpi Shadiq mulai mengumpulkan satu persatu anggotanya. Gabanyak memang, Cuma sekitar 15-20 orang.

"ayo ayo semua kumpul dulu, lama lama balik juga gue ke univ. Gue Cuma bilang sekali, gaada pengulangan jadi jangan ada yang bicara dulu." ucap Cut Irsya selaku wakil mapala sedikit ngambek.

skip

Setelah memberi beberapa arahan, ica mengizinkan anggotanya untuk menelusuri pantai itu. Dan Ia sendiri mulai berjalan dan mencoba mengingat kejadian yang pernah Ia alami di pantai itu.

dear lampuukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang