Teddy

33 4 0
                                    

mas mas beruang

Jam 7.

Di cafe biasanya.




"Hah? Kok mendadak banget ini orang?!"

Setelah membaca pesan tersebut, Lolana bangkit dari sofa lalu menyisir rambutnya dan mengenakan sepatu seadanya lalu keluar dari rumahnya.

Omong-omong, ia ada janji dengan temannya, entah mereka teman atau lebih dari teman.

Lolana melangkah cepat masuk kedalam cafe sesuai janjinya dengan Landon, seorang lelaki dengan nama kontak 'mas mas beruang' di ponsel milik Lolana.

Sesaat ia menemukan Landon sedang duduk di kursi paling ujung cafe, ia melanjutkan langkahnya kesana.

"Kamu nih napa suka mendadak, sih?" Protes Lolana setibanya di tempat Landon bersantai.

Ia mendudukan dirinya di kursi kosong depan Landon, lalu mulai membaca buku menunya.

"Kamu kok cepet banget nemuin akunya?" Tanya Landon penasaran.

Lolana menghela nafasnya, "yaiya gimana ngga cepet, kamu gapernah ganti baju, hoodie coklat mana ada kuping beruangnya lagi."

Landon tertawa puas mendengar jawaban Lolana, "hahahahㅡ mau protes nih ceritanya?"

Lolana menggeleng, "nggak. Udah cepet pesen dulu."

Setelah memesan dan minuman mereka datang, mereka kembali melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda.

"Jadi, mau ngapain?" Tanya Lolana sambil berfokus pada milkshake-nya.

"Mau ngomong sih, agak serius, gak papa ya?"

Lolana mendehem sebagai jawaban.

"Kita ini apa?"

Lolana memandang Landon ragu ketika lelaki itu melayangkan pertanyaan terakhir, "maksudnya?"

"Yaㅡ selama ini, kita ini temen atau?"

"Atau?"

"Atau mau lebih dari temen?" Nada bicara Landon melirih saat melanjutkan kalimatnya.

Mengerti maksud Landon, Lolana mengangguk paham lalu kembali mengaduk milkshake-nya. "Oh, kita pacaran aja."

Landon membulatkan matanya terkejut, "lah kok berani banget confess duluan?"

"Cuma mimpi ngapain takut."

Mimpi, ya?

Lelaki itu tersenyum miris, "udah sadar ya kalo ini mimpi?"

Lolana mengangguk lagi, "ngga papa kok, mau mimpi kek mau asli kek, aku tetep gak nolak."

"Kenapa ngga nolak?"

"Selama ini aku selalu capek sama kehidupan asli aku, pr dimana-mana, belum lagi kalo gelut sama Shanne dari kelas sebelah, tapi setiap aku tidur aku bener-bener relax karena kamu selalu nemenin, hibur aku walau cuma mimpi. Aku bahagia banget."

Lolana menarik satu tangan Landon kemudian ia genggam lembut, "walaupun beda dimensi, aku bakalan serius sama kamu kok."

Mendengarnya, Landon tersenyum.

"I love you, Lolana."

"I love you, Landon."




───⠀ ʚ ⋅𖥔⋅ ɞ ⠀───


Ding dong!

"Nadia!" Lolana dengan gerakan cepat lari menuruni tangga untuk membuka pintu rumah.

Setelah dibuka, matanya berbinar ketika melihat gadis berambut pendek sebahu datang membawa dua koper.

Itu Nadia.

"Na, apakabar?" Tanya Nadia dengan ketawa kecil, namun tawa itu tidak bertahan lama.

Wajahnya tampak heran saat memerhatikan Lolana dari atas sampai bawah bahkan dari kiri sampai kanan.

"Halo, sepupunya Nana. Ini pacarnya Nana." Landon tersenyum saat Nadia menatapnya sedikit curiga.

Merasa ada yang aneh, Lolana mengernyit "Kenapa?"

"Cowo lo boljug, Na."

"Cowo apa?" Lolana ngepout, ini nyindir apa gimana deh tau aja Lolana abis ditinggal lagi.

"Itu sebelah lo, siapa namanya?"

"Hah?" Lolana makin bingung saat Nadia memerhatikan sebelah kiri Lolana dengan serius.

"Landon."

Kemudian Nadia mengangguk paham setelah menyimak 'angin' disebelah Lolana.

"Oh, Landon toh namanya."

"Restuin saya sama Nana, ngga?"

"Nad, lo kok jadi kek orang gila, masuk aja dulu buruan." Lolana merangkul Nadia dengan sigap,

Nadia pun mengangguk, entah menyetujui ucapan yang mana.





───⠀ ʚ real end ɞ ⠀───

Halo lagi pacarku!
Udah kelar nih hadiahnya, aku kelarin dalam sehari, dari akun, disclaimer, sampe ceritanya.

Aku banyak ngabisin waktu di kamar mandi buat mikirin ceritanya huhu, ada untungnya juga kamu ngilang seharian.

Aku harap kamu suka hadiahku, maaf kalo cringe aaaa gasanggup nulis romance ㅠ ㅠ

Ini ff terakhir edisi ultahmu, jadi kadoku sampe sini aja yeay!

Happy early birthday, pacarku!
I love you 💜

BirthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang