Normal pov
Nah, jadi para makhluk-makhluk Unfaedah lagi berdiskusi di kantin sekolah mereka nih.
Banyak yang mereka bahas, dari Zahwa yang jatuh dari sepeda sambil bawa telor pesanan emaknya sampai Ratu yang galau karena teman-teman lucknut nya minta diskon duit kas.
Nah, tiba-tiba Zahwa buka suara.
"Cuk, tempat orang jualan pisang coklat yang enak dimana ya?"
Spontan kita semua noleh, kecuali Syahdina yang daritadi ngiler ngeliatin orang bawa mie dari kantin.
"Hm, kurang tau gua mah. Coba lu tanya sama Ratu, dia banyak rekomendasi tempat bakso yang enak"
Kata Nadia, seketika sendok terbang ke mukanya.
"Yang bener, napa? Gua ngiler nih pen Pisang coklat gara-gara liat Syahdina makan mie"
Zahwa ngeliat Syahdina yang ngebawa mie rebus dengan telur setengah mateng di atasnya.
Seketika Ratu melempar garpu ke muka Zahwa dengan khusyuk.
"Yodah, karena Zahwa ngiler pen makan Pisang Coklat, ada baiknya kita ngasih dia rekomendasi"
Kata Yuli yang paling normal.
"Nah gitu, kalian ngawur mulu dah"
Bela yang juga normal pun nyahut.
"Gua gatau, gua ga pernah makan pisang coklat, gua pernahnya makan coklat pisang"
Kata Ratu, Nadia seketika menampol mukanya dengan talenan.
"Sekali lagi ngawur, gua Glowing-in pankreas lu"
Kata Nadia geram, sedangkan yang lain cuman cengengesan.
"Gua punya rekomendasi nih"
Saira yang daritadi minumin Milo Zahwa pun bersuara
"Bjir, Milo gua"
Zahwa ngambil gelasnya yang cuman tersisa es batu doang.
"Nah, lu minta rekomendasi pisang coklat kan?"
Tanya Saira, Zahwa cuman ngangguk sambil gigitin sisa-sisa es batu nya.
"Nah, gua punya nih. Mari dengarkan dengan seksama"
Mereka semua seketika memasang pendengaran yang tajam buat dengarin rekomendasi dari Saira.
"Jadi gini, nah kan dari sekolah kita nih, lu lurus aja terus, sampai ketemu toko lontong punya pak anu, terus lu belok kanan..."
Mereka semua mendengar dengan khidmat, sampai lupa sama makanan mereka masing-masing.
"...nah, jangan lupa lu mampir dulu buat pesan gojek, terus lu naik gojek dan jangan lupa belok ke kiri..."
Mereka ngangguk paham, sampai ga sadar kalo telur kuning setengah matang Syahdina di pecahin sama Marsya yang datang entah darimana.
"...Terus, lu turun di persimpangan anu, jangan lupa lurus terus, dan belok ke kanan. Nah, ada toko kan tuh?"
Mereka semua mengangguk.
"Nah, disitulah tempat orang jualan es cendol terenak"
Sambung Saira.
Seketika mereka semua bergotong royong untuk ngegebukkin Saira.
Kecuali Syahdina yang nangisin telor kuning setengah matang kesayangannya yang udah pecah.
Tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories
Randomjadi, ini cerita kami cuk. banyak bumbu receh dan garingnya. jadi, klo ga suka? mending gausah dibaca. - @unfaedah