Maaf kalau ada typo🙏
Happy reading😘~~~
"Nunggu siapa?" Tanya lelaki di samping Keisya, ia menoleh dan menatap lelaki jangkung di sampinganya.
"Bus, Kak. Kakak jemput siapa?" Tanya Keisya balik menatap Alviano, ia mencoba menyembunyikan kegirangannya.
"Seseorang." Keisya mengangguk.
Tak berapa lama ada perempuan dewasa menghampiri mereka. Dengan senyum manis gadis tersebut memeluk tubuh Alviano. Keisya menahan napasnya, baru juga move on hatinya sudah potek lagi.
"Saya duluan." Keisya hanya bergumam dan bermain ponsel. Bibirnya menggerutu tak jelas, sampai mobil Alviano pergi barulah Keisya berteriak keras seperti orang gila.
"Gini banget hidup gue Ya Allah, salah apa gue ini?!" Teriak Keisya di tengah hujan. Hidupnya seperti film india saat ini, menangis dan berteriak histeris di bawah guyuran hujan.
"All I need is a little love in my life.
All I need is a little love in the dark.
A little but I'm hoping it might kick start.
Me and my broken heart.
I need a little loving tonight.
Hold me so I'm not falling apart.
A little but I'm hoping it might kick start.
Me and my broken heart." Teriak Keisya menyanyikan sepenggal lagu Rixton. Sampai dia melihat ada jas berwarna putih tersampir di pundaknya, bau khas rumah sakit membuat Keisya was-was.Saat Keisya mendongak, tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata orang yang masih mengisi relung hatinya sedang tersenyum manis. Senyum yang membuat Keisya menahan napas. Keisya segera membuang pandangannya ke sembarang arah.
Jangan jadi pelakor Keisya ingat lo cantik, baik, bidadari ataupun Ava juga kalah sama lo. Ingat masih muda jangan rebut suami orang ... Dewi batin Keisya berteriak.
Sedangkan...
Kesempatan emas Keisya kapan lagi lo ketemu Rendi, sosor kei peluk juga ... Keisya menggeleng pelan saat dewi dan setan dalam dirinya beradu argumen.
"Kenapa, Ica?" Runtuh sudah pertahanannya mendegar panggilan Ica dengan nada lembut.
"Gak apa-apa, ngapain di sini?" Tanya Keisya cuek. Matanya melirik kesana kemari, Tuhan selamatkan Keisya dari Rendi saat ini juga.
"Nunggu Mamanya anak-anak." Jawab Rendi dengan nada lembut.
Mamanya anak-anak? Halah bazingan, untung ganteng dan gue masih cinta. Potek dua kali hati gue padahal belum sejam. Gerutu Keisya dalam hati.
Keisya memilih melepaskan jas Rendi, ia menyerahkan jas ke arah Rendi.
"Pakai aja, nanti kamu sakit." Tutur Rendi lembut. Keisya menatap Rendi datar, tak punya muka memang.
"Anak berapa?"
"Dua, kembar cowok cewek. Kapan-kapan kalau kamu mau ketemu boleh kok saya izinkan." Keisya menoleh. Mau di taruh dimana hatinya kalau sampai bertemu anak-anak Rendi.
"Gak usah makasih, gue gak terlalu suka anak-anak." Rendi menoleh dan menaikan sebelah alisnya, Keisya dulu sangat sopan dengannya bahkan tak pernah berkata lo gue. Tapi sekarang dia berubah.
"Bukannya kamu sangat menyukai anak kecil? Waktu di panti asuhan sampai kamu pengen bawa pulang loh, Ca." Keisya menoleh dan menatap tajam lelaki di sampingnya.
"Gak usah sok tahu, dan nama gue bukan Ica tapi Keisya panggil yang sewajarnya anda bukan siapa-siapa saya." Rendi menatap wajah Keisya dengan intens. Tangannya terulur untuk mengecek suhu badan Keisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Alviano (End)
Teen FictionKeisya Fradella Lituhayu, gadis imut dengan tubuh mungil, Kei adalah anak baik-baik yang berubah menjadi gadis badung karena ingin membatalkan perjodohannya. Keisya pernah merasakan di tinggal kekasihnya karena sebuah perjodohan, oleh sebab itu dia...