9. Sofa

57.4K 6.5K 1.9K
                                    


Hai Hacin,Btw aku seneng banget Jungkook update terus beberapa hari ini 💜 sehat-sehat terus buat dia deh pokoknya, syg banget sama dedek satu ini 🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai Hacin,
Btw aku seneng banget Jungkook update terus beberapa hari ini 💜 sehat-sehat terus buat dia deh pokoknya, syg banget sama dedek satu ini 🥺

Btw kalian pas dapet notif ini up lagi ngapain?

Gimana kabar kalian hari ini? Lelah kah? Capek kah? Meski gak panjang, tapi semoga chapter ini bisa sedikit ngehibur atau ngurangin capek kalian dan stress kalian dalam menjalani hari 🥰

Happy Reading!

Aku tidak bisa berpikir dengan baik seharian ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Aku tidak bisa berpikir dengan baik seharian ini.

          Padahal, hari ini aku berencana untuk pergi ke kantor, tapi aku menelfon ketua divisiku dan mengatakan bahwa aku tidak bisa pergi hari ini karena sakit.

          Itu bukan kebohongan, aku merasa fisikku lemas sekali. Tapi, sebenarnya aku mungkin masih bisa ke kantor jika saja aku tidak mendapati kata 'pregnant' di alat yang mirip pengukur demam ini. Aku sudah mencobanya dua kali, di alat yang berbeda dan hasilnya sama.

          Aku hamil.

          Itu membuatku bingung harus bereaksi seperti apa. Aku gugup, aku gelisah, aku bimbang.

          Tetapi, itu mungkin bisa jadi sebuah kesenangan jika Jung memberi respon bahagia saat mengetahuinya, bukannya malah pergi dan meninggalkanku dengan semua kebingungan ini.

          Aku menghabiskan waktu untuk berdiam diri, bermain dengan Daisy menjadi satu-satunya hal yang membuatku merasa agak lebih baik. Daisy sepertinya tahu aku sedang sedih, atau mugkin dia juga bisa merasakan ada sesuatu di dalam perutku.

          Entahlah, karena saat dia duduk di pangkuanku, dia tampak serng menggosok-gosokkan kepala mungilnya di perutku. Itu mengundang setitik senyum di bibirku, setidaknya aku tahu, Daisy senang dengan kehamilanku. Terlihat aneh, karena aku terkadang menganggap Daisy benar-benar seperti itu, tidak apa-apa, selama itu membuatku merasa lebih baik dan bertujuan untuk menghibur diri, aku rasa itu bukan masalah besar.

HOW DEEP?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang