Beginning

11 1 1
                                    

Mengapa mereka yang men judge aku hanya dari satu pandang?
- Anonym -

Suasana kelas begitu ramai dan berisik, entah apa yang dilakukan oleh teman - temannya itu. Kedua pasang mata terus memerhatikan aksi yang akan dilakukan oleh temannya itu.

"Woy! Dengerin sini gue punya trik hebat." kata si Biang onar dikelasnya.

"Halah, paling cuma trik biasa" sahut salah satu teman dekatnya.

"Elo kok malah ngga ngedukung gue sih? Sini bantuin gue ntar lo dapet pahala dari anak sholeh."

"Soleh? Anak tetangga lo? Idih gue ogah dapet dari dia."

"Bukan Soleh yang itu, maksud gue dapet pahala dari anak sholeh ya gue kan anak sholeh."

"Idihhh.. kepedean lo mana ada anak sholeh yang sikapnya kayak lo?!"

"Lah kan gue contohnya."

"Ya tuhan, punya salah apa hamba sampai punya temen sengklek begini?"

"Eh! Udah - udah malah nyambung ke sholeh si? Jadi gak trik nya, keburu guru - guru selesai rapat."

"Santai say.., gue bakal ngelakuin trik yang bisa bikin takjub saking takjubnya kalian akan ternganga." dengan penuh kepercayaan diri, ia pun lantas beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menuju papan tulis.

Sebenarnya ia juga lupa dengan  cara kerja triknya, karena tidak mau mengecewakan teman - temanya ia akan melakukan trik yang baru saja melintas di otaknya yang sangat cerdik ini.

Hehe, tunggu saja kalian pasti akan ternganga dan terkejut.

Bahkan teman dekatnya pun tidak tau apa yang akan dilakukannya ini. Dengan bekal trik yang ia karang, semoga triknya berjalan lancar.

"Oke sekarang kalian lihat gue, fokusnya ke gue bukan yang lain."

Si Biang onar seakan memulai  aksinya, heran semua orang yang berada di kelas ini sungguh - sungguh menyaksikan apa yang mereka lihat didepan sana.

Ia melakukan salah satu triknya dengan cepat yang membuat salah satu temannya ternganga dan terkejut.

Kemudian ia melakukan beberapa trik lainnya yang membuat beberapa makhluk yang berada didalam kelas ternganga dan terkejut. Bahkan makhlus halus yang gentayangan di ruangan kelasnya pun ikut ternganga dan terkejut.

Sungguh apa yang dilakukannya hingga teman - temannya ternganga dan terkejut seperti itu?

Salah satu pasang mata yang melihat itu juga terheran - heran, padahal biasanya ia tidak tertarik dengan hal - hal yang dilakukan oleh temannya itu.

Salah satu pasang mata lainnya hanya memutarkan bola mata, seakan ia sudah tau trik licik yang sudah ditunjukkan kepada teman - temannya.

"Bagaimana? Trik yang bagus bukan??" Kemudian merapikan alat - alat yang digunakannya tadi.

"Iya sangat bagus s e k a l i."

Mereka merasa dijaili oleh biang onar itu maka teman - teman yang lainnya pun akan menghajar habis - habisan. Biang onar pun merasakan hawa yang tidak enak, merasa diperhatikan tajam dari belakang lantas ia pun menggerakkan badannya ke belakang. Yang bertepatan dengan pintu yang dibuka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

InoutsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang