Prolog

147 14 2
                                    

Kedua sejoli bersama pak Ari sedang berada di ruang OSIS, keduanya tengah disibukkan dengan soal untuk persiapan cerdas cermat Minggu depan. Ditengah- tengah pembahasan materi dan soal cerdas cermat mereka tengah ribut dengan soal yang di berikan pak Nurul karena soal Alvina lebih mudah daripada soal Elvero.

" Apaan sih lo, ini soal gue ya". Alvina merebut soal yang tadi sempat di rampas Elvero, Elvero hanya memandangnya dengan tatapan datar dan kembali menatap pak nurul.

" Pak saya udah selesai". Ucap Alvina kepada pak Nurul, diikuti Elvero yang berdecak kesal, lantaran soal yang dia kerjakan lebih sulit daripada Alvina. Pak Nurul selaku guru fisika terkenal dengan humornya membuat semua anak suka dengannya lalu pak Ari meraih kertas yang di berikan Alvina dan mengoreksi pekerjaanya. Setelah mengoreksi hasil pekerjaan Alvina pak Nurul manggut-manggut membuat kedua sejoli itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, karena tidak tau apa maksud dari gurunya itu.

" Bagus Alvina, punya kamu benar semua" pak Ari bangga dengan anak didiknya yang cepat tanggap dalam hal baru, kemudian pak Ari beralih menatap Elvero yang tengah memainkan bolpoinnya membuat pak Ari menggelengkan kepalanya. Alvina mengikuti arah pandang pak Ari ternyata tengah memperhatikan anak Dugong yang sering membuatnya naik darah, lalu dia menjulurkan lidahnya kepada Elvero membuat sang empu mengerinyit.

" Payah". Ledek Alvina dengan menaik turunkan salah satu alisnya, Elvaro menegakkan tubuhnya dan membanting bolpoinnya ke atas meja. Membuat Alvina dan pak Ari terngaga atas tingkah Elvero.

" Soal lo lebih mudah" ucap Elvero sembari menyentil jidat Alvina. Membuat sang empu mengerinyit dan menautkan kedua alisnya. Pak Ari heran dengan kedua sejoli ini selalu saja ribut saat di dekatkan, pak Ari kemudian tidak tinggal diam, di tariknya kertas yang di kerjakan Elvero dan diletakkanya diantaran kedua sejoli itu.

" Nah sekarang kerjakan sama-sama soal yang ada di hadapan kalian dan jangan lupa tingkatkan kerjasama saya mau menguji kerjasama antara kalian, cepat sekarang kerjakan".

Keduanya ternganga mendengar keputusan pak Ari yang terdengar sepihak itu tak lama kemudian kedua sejoli itu menyetujui tugas dari pak Ari walaupun dengan sedikit gak iklas.

✨✨✨✨


Keduanya telah selesai mengikuti jam tambahan dalam persiapan cerdas cermat. Kini Alvina berjalan gontai menuju halte hari semakin sore sekolah juga mulai sepi tapi juga masih ada beberapa anak yang masih di sekolah biasanya mengikuti ektra. Alvina duduk di halte sembari merogoh benda pipihnya yang berada di saku setelah dia ambil kini beralih ke kontak dan menghubungi nomor ya di tuju.

Abangke🖤

Bang, jmpt skrng!!!
Send.

Alvina sengaja menyuruh kakaknya pulang dulu karena dia ada pelajaran tambahan untuk lomba cermat jadi mau tidak mau dia harus menunggu kakaknya sampai menjemputnya.

Abangke🖤

Maaf ya dek, Abang gak bs jmpt ada ursn sm tmn!

Setelah menunggu beberapa menit benda pipih milik Alvina bergetar, dia segera membuka room chat dan ternyata kakaknya nggak bisa jemput. Alvina ingin sekali mencabik-cabik wajah kakaknya lantaran sudah tiga puluh menit ia duduk di halte, tiba-tiba ada suara deru motor yang menghampiri Alvina dia memakai motor sport berwarna hitam dan di padukan dengan helm full face membuat Alvina mengerutkan keningnya. Terdengar suara Harington yang sangat berat menuyuhnya untuk naik di atas motornya membuat snag empu semakin mengerinyit lantaran dia baru saja pindah di sekolah Erlangga takutnya orang jahat yang akan menculiknya.

" Naik". Perintah laki-laki itu dengan nada coolnya membuat Alvina bergidik ngeri.

" Nggak". Jawab Alvina ketus.

"Naik". Perintahnya sekali lagi, Alvina masih saja menautkan kedua alisnya lantaran laki-laki yang ada di hadapannya sangatlah keras kepala sama halnya dengan batu.

" Gue bilang nggak". Laki-laki itu geram mendengar jawaban dari Alvina yang terlalu Keukeh menolak ajakannya. Hingga dia memutuskan melepas helmnya dan menaruhnya di hadapannya sembari melipat kedua tangannya di atas helmnya. Alvina membulatkan matanya dengan sempurna saat melihat siapa laki-laki yang Keukeh mengajaknya pulang, siapa lagi kalo bukan Dugong alias Elvero.

" Naik atau gue gendong". ucapnya masih dengan wajah datarnya sedatar tembok tanpa menunggu aba-aba Elvaro menuruni motornya karena sedari tadi belum mendapatkan respon dari Alvina kemudian dia menggendong seperti Brady style dan mendudukkan Alvina di jok bagian belakang, Alvina masih tidak percaya dengan apa yang telah dilakukan Elvero barusan membuatnya kelu dan tidak dapat melakukan pembrontakan sedikit pun akhirnya dia mau untuk diantarkan pulang dengan si Dugong. Sebelum Elvero melakukan motor sportnya dia memberikan jaketnya pada Alvina lalu menyodorkan jaketnya pada Alvina, Alvina sempat bingung dan menaikkan salah satu alisnya kepada Elvero beberapa detik Alvina baru nggeh jaket yang dia sodorkan untuk menutupi pahanya.

Lalu kedua sejoli itu melajukan motornya menuju ke rumah Alvina, kedua sejoli tersebut sangat menikmati pemandangan sore itu dengan motor yang banyak beralulalang membelah ibu kota Jakarta sembari menikmati pemandangan Alvina menunjukkan arah rumahnya dengan kecepatan sedang. Setelah sampai di rumah Alvina, Elvero sedikit mengerinyit lantaran letak rumahnya seperti kediaman kakak kelasnya kemungkinan hanya firasatnya saja dan menormalkan wajahnya yang seperti biasa sok cool itu. Alvina menyodorkan helm milik Elvero dan tak lupa mengucapkan terimakasih pada Elvero.

"Thanks". Ucapnya singkat namun hanya di balas dengan anggukan dari Elvero tapi tentu saja tidak masalah bagi Alvina karena dia hanya cowok aneh yang pernah dia temui selama dia bersekolah. Setelah meletakkan helmnya pada tempatnya dia langsung menancapkan gas tanpa pamit atau menyapa tapi hanya di balas Alvina dengan menggedikan kedua bahunya dan langsung masuk ke rumah untuk memberi pelajaran kepada abangnya yang membuatnya menunggu terlalu lama.

































































Haiiii

Gue baru bikin cerita pertama gue, gatau kalian suka apa engga.
Mending langsung baca dulu deh. Sebenernya ini gue bikin cerita cuma iseng aja hehehe:v.

Maaf klo gue buatnya kurang menarik, karena gua juga masih pemula.
Semoga kalian suka!!!

Vote dan komen jangan pernah di lupakan cukup mantan aja yang kalean lupakan eaaaa:v

Selamat membaca temen- temen online gua!!!🖤🖤🖤



Alvina & ElveroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang