Saat tiba di depan rumah, gadis itu langsung masuk tanpa mengirauka mobil yang berada di halaman rumah nya.
"akhirnya dia pulang". Ucap pria paruh baya dengan menampakan giginya yang rapi
Pintu terbuka menampilkan seorang gadis mengenakan pakaian putih abu abu dan menyandang tas punggung berwarna biru.
"assalamualaikum raina pulang". Teriak seotang gadis yang memasuki rumahnya dan menampilkan cengiran di mulutnya seperti anak SD.
Raina menyadari bahwa di depan nya kini terdapat orang yang tidak ia kenali.
"eh ada tamu". Ucap raina polos"sayang sini dulu". Ucap handra selaku tuan rumah dan ayah dari raina.
Raina menuruti perkataan ayahnya dan ia langsung menuju tempat ayah nya bediri sekarang.
"kenapa yah? Rain kan belum mandi bau, malu sama tamu ayah". Ucap raina sambil melirik dua pria asing di depan nya.
"duduk dulu ayah ingin memberitahukan sesuatu yang penting kepada kamu".
Raina duduk tanpa banyak bicara lagi.
"jadi bapak ini ". Ucap Hendra sambil menunjuk pria yang tersenyum di depannya kini. Terdengar Hendra sesekali menarik nafas lalu melanjutkan bicaranya yang belum selesai.
"bapak ini adalah ayah kamu". Setelah menyelesaikan kata katanya hendra langsung tertunduk lesu.
"sejak kapan ayah suka prank". Raina tertawa.
Pria yang di tunjuk oleh ayah nya tadi sekarang matanya terlihat berkaca kaca.
"Raina saya ini papa kamu". Jelas andra, ya nama pria yang di tunjuk hendra tadi ialah andra, lebih jelasnya Andra Viktory Pratama pemilik perusahaan yang sedang naik daun baik di dalam maupun di luar negri.
"om juga pintar nge prank ?". Tanya raina pasal nya om om di depannya kini telah menitihkan air mata.
"Raina ayah serius, andra adalah ayah kandung kamu. Dulu ayah dititip kan anak oleh seseorang ternyata itu adalah musuh ayah kamu". Jelas hendra yang entah sejak kapan air matanya tak bisa terbendung lagi.
Andra langsung memeluk raina, raina merasakan kenyamanan yang berbeda di saat dirinya memeluk hendra ayahnya.
"ayo sayang kemasi barang barang kamu, malam ini kita menginap di rumah uncle andri". Ucap andra sambil menunjuk pria di sampingnya itu.
"papa lupa ngenalin kamu pada uncle andi, uncle kamu ini adalah adik papa". Jelas andra.
"jika raina ikut om ayah bagaimana?". Raina bingung pasalnya ayahnya akan tinggal sendirian. Dulu hendra pernah berkata bahwa ibu raina meninggal saat melahirkan raina.
"raina ayah akan tetap di sini, ayah gak apa apa kok dan satu lagi panggil ayah mu dengan sebutan yang seharusnya dia dapatkan bukan om". Jelas hendra.
"panggil papa".penuh penekanan
"bi barang barang raina uda selesai belum bi". Triak hendra memanggil bi asih pembantu nya.
"ini tuan barang non rain". Ucap bi asih seraya memberikan koper kepada raina.
Setelah memberikan koper masuk ke acara tangis menangis antara bi asih dan raina dan acara perpisahan yang mengharukan antara hendra dan ayah nya.
Hingga sampai lah kini raina di dalam mobil yang raina tidak tahu ini mobil apa tapi yang jelas saat ini mobil yang ia naiki adalah mobil mahal.
"sayang malam ini kita menginap di rumah om andri, besok pagi jam 9 baru kita berangkat ke jakarta."
KAMU SEDANG MEMBACA
P A N D U
Teen FictionDi kejar atau mengejar. Melengkapi atau di lengkapi. Menduakan atau diduakan. Membuat sakit atau di sakiti. Yang raina tahu ia hanya melakukan apa yang hatinya ingin kan.