My Mate

258 37 28
                                    

"hihihi kau tampan"

Ucapku Tampa sadar saat kami sedang dalam perjalanan pulang. Kami berada di mobil kerajaan sekarang. Dengan Seorang supir di kursi depan, aku dan Bangchan yang ada di belakang. Aku tak tau apa yang merasuki tapi aku benar-benar cinta dengan alpha di hadapanku sekarang. Hihihi, aku seperti orang mabuk sekarang.

"Tuan, kumohon tahan feromon mu. Aku tak ingin memperkosa seorang Luna"

Aku tersenyum miring mendengar ucapannya. Ku pekat-kan oroma mint ku yang memabukkan. Ah, kurasa dengan feromon sepekat ini bahkan aku bisa menggoda beberapa omega pria.

"Perkosa aku alpha"

Ucapku Secara Mantap. Sudah ku bilang aku seperti orang mabuk sekarang bukan? Ku lihat dari kaca penghalang sang supir terkekeh mendengar ucapanku. Antara sadar atau tidak, aku merasa kecepatan mobil ini meningkat dan kami jadi lebih cepat mencapai rumah.

"Kita sampai, Luna"

Aku tersenyum lembut saat sang supir membukakan pintu untuk kami berdua. Ku gandeng tangan Bangchan yang merasa gugup dan ku bawa dia kedalam istana. Ahh, bagaimana bisa istana ini tiba-tiba menjadi nyaman seperti ini? Hahaha kurasa itu karena alpha-ku telah ada disini.

"Hormat kepada Luna dan Alpha!"

Perintah salah satu maid. Semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut membukukan menghadap kami. Aku tersenyum lepas untuk pertama kalinya di istana, membuat beberapa orang terpesona akan senyumanku yang cantik tersebut. Feromon mint manis ku mulai menyebar tak tau arah, membuat alpha di sebelahku menggeram rendah menahan nafsu yang telah berada di puncak.

"Jangan menandai Luna mu sekarang alpha"

Bisik ku membuatnya merinding. Aku terkekeh karena wajah lucunya yang menahan nafsu. Wajah merah pekat, dan mata yang terpejam menghindari tatapanku. Menggemaskan! Ku tarik saja dia ke kamar ku.

"Jangan ada yang mengganggu ku dan alpha"

Perintahku pada semua orang. Aku hanya ingin berdua sekarang, bersama alpha-ku. Berdua, saling berkenalan, mengetahui lebih dalam, berciuman, dan... Ntahlah hahahaha.

The Luna

Kami mengobrol bersama selama kurang lebih dua jam. Saling menceritakan diri masing-masing Tampa rahasia sedikitpun. Aku mulai berani mengelus tangan pucat tersebut. Ku tatap matanya dalam yang di balas dengan tatapan tajam dari sang alpha.

"You know what Hobi?"

"What alpha?"

Dia terdiam beberapa saat sebelum mengelus wajahku lembut. Mengelus setia Senti dari wajahku, menatap mataku lembut, mengelus surai rambutku dengan tangan lainnya. Tau kah kau alpha? I want you.

"You look so sweet"

"You want, eumm"

Aku terdiam beberapa saat mendengar ucapannya. Tunggu dulu, tanggal berapa ini? Kenapa disini panas sekali? Sialan, apa pendingin ruangan tak berkerja? Kurasa aku akan membicarakannya kepada para maid.

"Hey, kenapa?"

Tanyanya yang ku jawab dengan geleng. Sungguh, disini benar-benar panas dan aku merasa sesuatu seperti menggeram minta keluar. Aku takut, apa ini? Aku bagai tak sadar tapi aku masih bisa merasakan semuanya. Panas yang menjalar ke seluruh tubuh dan bayangan ketika aku di kukung oleh alpha di sebelahku. Menggoda, menjilatinya, menggigit beberapa bagian darinya, mencium bibirnya yang tipis tersebut. Ah sialan, aku benar-benar ingin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Luna Where stories live. Discover now