zea!!

74 11 2
                                    

"Zea! " Ucap wanita paruh baya di lantai bawah.Aku yang sedang tidur pun tidak tahu ada yang memanggilku.sudah kesekian kalinya ibuku berteriak namun tidak mendapatkan jawaban, hingga aku mendapatkan cipratan air dari ibuku, dan membuatku terbangun dari tidur.

Aku mengusapkan wajahku yang basah, "ab-" Ucapku terhentikan, karena yang kulihat bukan Ricko kakak ku, tapi kenyataan nya ibuku dengan raut wajah kesal.Tidak seperti biasanya.

"Dari tadi bunda panggil gak nyaut!! Yaudah Sana cepetan mandi!!!!" Ucap ibuku dengan nada tinggi.

"Tapi bun, sekarang kan masih jam 6 kurang, " Ucapku yang masih lemas.

"Gak ada tapi-tapian!, kamu tuh anak perempuan, seharusnya kamu sebelum berangkat sekolah harus membantu bunda dulu! " Ibuku menceramahiku.

Tanpa ba-bi-bu , aku langsung berjalan ke arah kamar mandi, daripada pagi-pagi sudah di ceramahi yang memecahkan kesabaranku.

Tidak lama-lama aku bermain dengan air, hanya 15menit saja sudah cukup, itu saja sudah membuat tubuhku harum kembali tidak seperti tadi wangi dengan ileran ku saja.

"Siap, " Aku mengoleskan lipbalm di bibirku yang mungil.

***

Ya, hari ini ibuku membuat nasi goreng untukku dan kakak-kakak ku.Seperti ibuku bilang tadi aku harus membantu nya pagi ini, dan akhirnya aku membantu ibuku menaruh nasi goreng di 4 piring yang atas nasinya di taruh telur mata sapi .

"Zee, " Ucap ibuku.

"Iya bun? " Jawab ku.

"Panggil kakak-kakak mu untuk sarapan ya. " Perintah ibuku, aku menjawabnya dengan mengangkat tangan ke pinggir dahi ku.

..

"Bang Ricko, bang raefal! " Teriakku yang terdengar sampai seisi rumah.

Tiba-tiba aku mendapatkan orang yang mengacak-acak rambutku dari belakang, aku curiga dengan raefal!.
"Bang raefal ih! -" Aku cengo ketika aku tidak mendapatkan raefal tapi aku mendapatkan pria paruh baya, "Ayah? " Tanyaku meyakinkan, lalu aku memeluknya.

"Ayah kok gak bilang sih, kalo ayah pulang, " Ucapku sambil mengerucutkan bibir.

"Ya kan kejutan! " Ucap ayah ku tertawa.

"Yeu jadi orang jangan nuduh dong! " Ucap raefal. Aku tertawa malu.

"Rafeyla Zeanni! "Teriak Ricko padaku.yap! Itu namaku! Aneh tidak di telinga kalian? Kalo aneh , mungkin jarang yang memakai nama itu! Ya bagus dong kalo jarang jadi kesannya gak pasaran .

"Hah? apaan? " Jawabku.

"Bunda panggil kamu! "Ucap Ricko.Aku pun segera menghampiri ibuku, dari pada kena ocehan lagi.

"Kenapa bun? " Tanyaku pada ibuku.

"Kenapa? Kenapa apa nya? " Jawab ibuku balik tanya.

"Tadi bukannya bunda panggil zee? "

"Bunda gak panggil kamu zee, kata siapa? "

"Bang Ricko! " Ucapku kesal, bang Ricko melihat ku lalu tertawa.

"Yaudah deh bun zee mau berangkat sekolah dulu ya. "Ucapku.

"Loh? Kamu kan belum sarapan. "

"Engga keburu bun,yaudah zee berangkat dulu ya, " Aku mencium punggung tangan kedua orang tua ku dan tak lupa kakak-kakak ku, walaupun agak malas apa lagi ke Ricko."byee bun, yah! "Ucapku sambil berlarian keluar."Eh kenapa gak bareng sama Ricko aja zee?"Teriak bunda. " Bang Ricko lama bun!"Ucapku lalu sampai di depan gerbang.

***

Bruk

Aku menabrak seseorang.
buku-ku berhamburan kebawah, Karena sekarang sudah hampir jam setengah 7 aku harus segera merapihkan buku yang berserakan di bawah.

Dug

Aku bersentuhan dengan orang itu, memperebutkan buku, tapi aku segera mengambilnya, "lain kali kalo jalan pake mata! " Ucapku kesal lalu meninggalkan nya.

"Lo yang gak merhatiin jalan! " Gumam pria itu. Aku tidak tahu siapa pria itu, lagi pula aku tidak melihat wajahnya.

Aku menaiki anak tangga dengan perasaan kesal, syukur saja kelas ku berada di lantai 2 jadi tidak terlalu capek.

"Zeaaaaaaaaa! " Teriak teman dekat ku,Ya dia Reina Gabriella.

"Muka lo kenapa cembetut begitu? Jelek tau! " Ucap Reina.

"Bodo! " Jawab ku.

"Helloo!! Seorang Rafeyla Zeanni-"

"Hello man teman!!" Teriak temanku yang baru datang. Mood gue ancur!.

"Eh lo mah ya din!! Gue lagi ngomong juga maen potong-potong aja ya!"Ucap Reina. Din? Ya dia Nadine arkana putri.

Ya dari pada mood aku jelek di sini , lebih baik aku keluar kelas, tapi baru saja berjalan 2 langkah, suara seperti toa kembali memanggilku, apalagi sekarang 2 orang yang berteriak, "Zeeeeeeee!!! "Akupun menghentikan langkahku.

"Paan sih?"Aku berdecak kesal.

"Lah sensitif amat dih, " Ucap Reina.

"PMS kali dia, " Ucap Nadine, lalu mereka tertawa.

"Ih paan sih?gue mau ke kantin dulu," Ucapku kesal.

"Oh mau ketemu sama kak mahen ya?" Ucap Reina menggoda.

"Apaan sih?, " Sahut ku malu. Endiswara Mahendra Itu kakak kelas ku yang terkenal dengan ketampanan nya dan sifat ramahnya yang membuat wanita di sekolah ku mengantri menjadi seorang kekasihnya, namun akulah yang beruntung menjadi kekasih nya, tidak tahu kenapa mahen memilih ku?mungkin aku seorang siswi yang? Hmmmm yang apa? Aku tidak tahu, mungkin saja mahen menumbuhkan rasa cintanya padaku begitu saja tanpa melihat fisik dan sifat ku.

_____

×××
Gaes Aku tuh geregetan tau pen publish cerita ini, gk tau kenapa? Hmmmmmm........

/03042020/

RavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang