Author POV
"AGH SIALAN" dengan lantang pelajar Laki laki dengan nametag diseragam nya bertuliskan nama Arjuna itu berteriak didepan laki laki paruh baya yang menundukan kepalanya.
"Kalau salah itu jangan malah kabur ya brengsek, liat yang lu buat ke ibu dan anaknya, coba lu pikir pake otak lu yan ga berfungsi itu" dengan gegabah Jun melayangkan tinjuannya ke muka bapak didepannya. Orang orang disekitarnya jadi ikut ricuh dan ingin main hakim sendiri, sebagian ada yang melerai dan sebagaian lagi ada yang mencoba merekam adegan rusuh itu.
Laki laki paruh baya itu adalah copet yang telah mendorong seorang ibu dan anaknya untuk mendapatkan barang berharga dari ibu tersebut, jelas Arjuna terpancing emosinya karna ia melihat sendiri. Pencopet itu mencoba kabur, sayangnya pencopet itu kalah cepet dengan gerakan Arjuna. Kejahatan adalah kejahatan, itu lah yang dipikirkan oleh Arjuna, maka ia menyeret dan membawa pencopet itu ke tkp, terjadi lah adegan adu tinju itu.
Setelah kerusuhan itu berhasil dilerai dan pencopet itu dibawa ke kantor polisi terdekat, sedangkan korban sudah dibawa kerumah sakit.
"Biar gimana pun kekerasan tidak dibenarkan mas, jadi mohon untuk tidak main hakim sendiri" Kata Pak Polisi yang mencatat kronologi kejadian tersebut.
Terlihat Arjuna hanya diam tanpa mencoba membantah.
"Baik mas karna masnya juga membuat keributan maka saya akan telepon orang tua mas, agar ada wali yang mengurus masalah ini. Arjuna sedikit panik dan berkata dengan nada lemah "saya tidak ada wali pak""jangan mencoba berbohong, biar mas nya bisa segera pulang maka harus ada wali" polisi itu berkata dengan nada tegas.
"saya serius pak, saya tidak punya wali" arjuna menatap yakin ke arah pak polisi itu
"pantas kelakuannya kaya preman pasar" gumam salah satu teman pak polisi itu.
Arjuna menatap marah kearah teman pak polisi itu
"kamu tinggal sama siapa kalau begitu?" tanya pak polisi
"sama nenek saya pak" jawab Arjuna
"yasudah telepon nenek mu dan suruh ia kemari"
"maaf pak nenek saya sudah tua tidak mungkin kesini" kata Arjuna
"yasudah kalau begitu kau masuk saja sel sementara sampai ada wali yg menjemputmu" celetuk salah satu teman pak polisi
"terserah saja" Arjuna yang benar benar kesal dengan kelakuan polisi itu hanya bisa memasang muka marah dan mencoba meredam emosinya
"baik kalau gitu saya telepon pihak sekolah saja, cepat berikan nomornya ini sudah mulai larut malam"
Dengan kasar Arjuna menyodorkan HP nya yang sudah tertera nomor wali kelasnya.
Arjuna POV
Aku terpaksa memberikan nomor telepon Pak Fajar wali kelasku, begitu mereka para polisi meminta nomor pihak sekolah. da sudah sekitar 30 menit menunggu agar Pak Fajar datang menjemputku, dan sialnya ia tak kunjung datang. Aku sudah sangat kesal dikantor polisi ini, kalau saja tadi aku tidak melihat copet itu mungkin aku sudah bisa rebahan dikasur, mana polisi nya ribet banget, apa sulitnya mengeluarkan ku setelah selesai memberikan kesaksian atas kejadian pencopetan itu. Aku terus menggerutu didalam hati.
Aku diminta menunggu diluar ruangan, setelaht melihat Pak Fajar masuk dengan tergesa gesa tanpa memperdulikan ku. Aku hanya menatapnya dari luar ruangan Pak Fajar sedang berdiskusi dengan para pak polisi disana. Aku yang sudah kesal mencoba tidak memperhatikan kegiatan didalam ruangan itu.
Tanpa sadar pak Fajar sudah didepan ku
PLAKKK
"ini masalah keberapa kali yang kau buat, tidak bisa membuat hidup bapak lebih damai sedikit?!" nada Pak Fajar sangatlah marah, ia menatapku dengan tajam.
YOU ARE READING
LOVE IS TROUBLE
Teen FictionBagaimana jadinya bila mencintai seseorang hanya membuat petaka? Apa yang akan kau lakukan jika kekacauan dihidup mu dimulai ketika kamu mencintai seseorang? Semua jadi berantakan begitu kau menyadari bahwa orang yang kau cintai adalah sumber masala...