Bagaimana bisa kamu menyalahkan jarak jika kamu tidak bisa menentangnya?
Bukan jarak yang salah,
hanya saja kamu yang tidak ada niat dan usaha.
Mengapa harus aku?
Mengapa tidak bergantian saja? Bukankah aku sudah terlalu sering menemuimu?
Kamu selalu saja menjadikan jarak sebagai alasan.
Padahal aku mampu melampauinya.
Mengapa harus beralasan itu?
Padahal,
Kamu selalu mengucap rindu.
Tapi apa?
Kamu hanya bisa mengucap melalui kata tanpa adanya tindakan.
Ingat, bukan jarak yang salah.
Tapi kamu yang tidak berusaha.
Dan mungkin kamu juga tidak cinta.
Namun bukan salah kamu juga.
Tapi aku.
Aku yang terlalu berharap lebih.
Mengira kamu benar-benar serius.
Mengira kamu benar-benar sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Kata
De TodoHanya sebuah coretan dari kegabutan. Atau anggap saja ini buku harianku. Bukan berarti aku mengumbar aib. Aku hanya ingin berbagi kisah.
