Satu

20 2 2
                                    

My first fantasy story. I'm hope you are enjoy this^^

01

Sebuah Awal

“Kamu  suka padanya sedangkan dia tidak  suka padamu. Wajar. Siklus kehidupan memang seperti itu.”

   


    Kastara Kaivan Tarendra. Itulah nama seorang lelaki jangkung bak seorang dewa Yunani. Lebih tepatnya dia adalah seorang Pangeran sekolah yang menjadi idaman para kaum hawa maupun kaum adam yang merasa tersaingi akan visualnya. Garis rahangnya terbentuk nyaris sempurna. Benar-benar bentuk rahang yang sangat digandrungi oleh para pria. Lihat, iris hitamnya pun mampu menghipnotis seseorang yang berani menatapnya tanpa permisi. Kastara tanpa sengaja mengedipkan matanya karena terkena debu yang masuk. Dan dipastikan detik itu juga para hati wanita patah dan tercabik-cabik. Ambyar akan tamparan visual Kastara.
     
      Kastara. Lelaki pertama yang membuatku terpana dengan hanya melihatnya tiga kali sejak pertama kali kami bertemu. Sosoknya yang ramah, mampu menyihir naluri wanitaku. Cukup payah jika dipikir kembali. Hanya karena seorang lelaki tampan bisa membuatku jatuh hati dengan waktu yang terbilang singkat. Aku akui, diriku ini termasuk satu dari ribuan gadis yang menyukainya.

    Hanya kemungkinan kecil saja Kastara melihat bahwa aku ini termasuk makhluk hidup yang memiliki hak untuk hidup. Dilihat saja tidak pernah apalagi dilirik. Boleh tidak dirinya bermimpi mempunyai kekasih seperti Kastara? Memiliki tampang yang nyaris sempurna dan menyiratkan ketenangan saat melihat wajahnya. Hitung-hitung untuk memperbaiki keturunan dimasa yang akan datang. Cukup sadar diri karena wajahku ini termasuk level pertengahan. Tidak begitu cantik dan juga tidak begitu jelek.

    Namun, seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan aku mulai melupakan seorang Kastara Kaivan Tarendra. Aku lebih sering mencurahkan hari-hariku bersama kehaluan yang sangat diluar nalar. Agak sedikit seram jika sampai berlebihan, namun itulah kenyataannya. Aku ini seorang fangirl. Aku sebutkan sekali lagi. FANGIRL. Ya. Itu sebutan untuk para kaum wanita yang menyukai Korean Pop, atau yang sering kita singkat dengan KPOP. Karena pengaruh teman-temanku, aku jadi terbawa arus KPOP. Maka dari itu, aku sangat berterima kasih kepada mereka yang sudah memperkenalkan dunia KPOP kepadaku. 

    Terutama sahabatku yang satu ini. Kiran Amritaya. Saranghaeyo. Jika bukan karena dia aku akan ketinggalan zaman, karena banyak orang bilang fashion dan musik asal negara Korea ini menjadi sorotan seluruh dunia dan dijadikan sebagai sebuah inspirasi baru. Wow fantastic!

    “Leona! Bikinin aku sketsa rumah dong. Tapi yang bagus, biar dikira aku bisa menggambar sama gebetan aku,”

    Seoang gadis berpakaian seragam almamater sebuah sekolah bergengsi itu, mendekati perempuan yang ia panggil dengan sebutan ‘Leona’.

    “Iya, iya aku bikinin deh. Lain kali harus bisa usaha sendiri ya!” Gadis dengan rambut panjang berwarna hitam kecoklatan itu mengambil alat tulis berupa pensil khusus dan sebuah buku gambar yang berukuran sedang, lalu duduk dikursi paling depan.

“Thank you, Leon sayang!” Kiran memeluk Leona dengan gemas.

“Udah sana, kamu tebar pesona aja dulu. Nanti kalau udah, aku simpan dimeja kamu ya?”

“Aye aye captain. Perintahmu akan segera dilaksanakan tanpa perlu diundur!”

    Kiran Amritaya. Gadis dengan sejuta kebahagiaan yang ia bawa untuk orang disekitarnya. Wajahnya yang imut, membuatnya digemari para kaum lelaki disekolah ini. Matanya sipit namun terlihat indah saat tersenyum. Hidungnya lumayan mancung dan tidak terlalu kecil untuk ukuran wajahnya. Bibir tipis, pipi yang cukup berisi sepaket dengan kulitnya yang putih bersih seperti idol Korea yang selalu Leona lihat dilayar ponsel.

“Leona. Gambaran kamu bagus banget. Ajarin aku juga dong.”

    Leona memandang lelaki didepannya itu dengan wajah melongo. 

“Kenapa? Kamu nggak lupa nama aku kan? Kita sekelas tahu, masa kamu lupa.” 

“Ya ingetlah. Aku nggak sepikun yang kamu kira,”

“Nah baguslah.” Lelaki dengan wajah manis itu, mencubit tangan Leona. Leona langsung memelototinya dengan sangat tajam.

“Nggak usah pegang-pegang.”

“Iya maaf. Abisnya kamu judes banget. Tambah besar bukannya tambah manis, malah tambah jelek,”

“Apa kamu bilang?! Keterlaluan emang jadi cowo!”

    Virga tahu jika mengusili seorang Leona, pasti akan membuatnya marah. Apalagi dengan kondisi yang tengah menggambar, membuat emosinya tidak stabil. Virga pun berlari keluar kelas yang disusul langsung oleh Leona. Terjadilah aksi kejar-kejaran seperti tikus dan kucing. Leona membawa sebuah buku untuk dijadikan sebuah senjata. Sedangkan Virga hanya bermodalkan tubuh tinggi dan kekuatannya saja untuk melawan pukulan Leona.

“Udah Leon. Aku minta maaf deh. Nggak akan sekali-kali lagi aku usilin kamu.”

    Virga diam ditempatnya, menerima pukulan demi pukulan yang diberikan Leona. Tidak sakit sih, hanya malu sedikit. Virga pun menggenggam tangan Leona dan mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Leona. Leona hanya bisa membelalakan matanya. dan berkedip berkali-kali dengan menikmati hembusan nafas Virga yang terasa dikulit hidungnya.

    “Nah gitu diem. Kan enak lihatnya,” Virga menjauhkan wajahnya dari wajah Leona, lalu mengusap puncak kepalanya.

    Leona terdiam ditempat dengan wajah yang pucat. Leona menempelkan tangannya diatas kepala. Sentuhan Virga masih terasa dikepalanya. Pipinya memerah saat mengingat kembali wajah Virga yang tepat didepan wajahnya. Sangat dekat. Manis. Itulah kata yang keluar dari hati kecil Leona.

    “Leona! Kenapa muka kamu pucet banget? Abis lihat hantu Belanda?”

    Tiba-tiba Kiran datang dengan membawa minuman dingin ditangannya.

    “Hah? I-iya, tadi ada hantu Belanda yang bikin aku baper sedikit,” Leona langsung duduk ditempatnya semula dan melanjutkan menggambar yang sempat tertunda tadi. Sedangkan Kiran tengah berpikir keras menerjemahkan perkataan Leona.

To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KASTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang