1. Pembagian Kelompok

87 8 1
                                    

©Vilolass
My Last List

-


Aku berkutat dengan pensil, penghapus dan sketchbook yang berada dihadapanku saat ini, pensil kayu pendek tetapi masih bisa digunakan untuk menggambar, serta penghapus Kotor, tetapi tidak Kotor untuk menghapus.

*ctekk

"Duh kenapasih pake parah segala" dengusku kesal dengan pensil yang patah ditanganku.

"Lagian lo tuh ngegambar apa ngukir sih?"

"Bawa serutan gak?"

"Bawa, tapi lo masih mau ngeraut itu pensil? Udah pendek banget kali Fay"

"Kenapa sih Emang?"

"Ini pake punya gua aja dah, greget liatnya"

"Gamau"

"Batu banget heran"

"Inituh masih bisa dipake na"

"Iya terserah lo, masih aja?" Hina melihat gambar yang sedang kukerjakan.

"Apa?"

"Ya itu lah, lo gambar dia kan?"

"Sok tau"

"Hey gua tau ya kemaren lo ambil diem-diem foto dia dari belakang pas lagi praktek"

Aku hanya terdiam, lalu menghela nafas mendengar celotehan Hina dikelas yang hanya kita berdua, selagi menunggu jam mata kuliah selanjutnya, yang lain belum datang.

"Ya trus kenapa?"

"Lo gak capek Fay?"

"Gua gak lari"

"Plis deh gua lagi gak bercanda ya" tegas Hina.

"Haha apaan dah lo Na gua Cuman kagum ya gausah lebay"

"Jangan gini dong Fay, 2 taun lo begini, kesian gua sama lo"

"Lo ngitungin?" Kata gua sambil terkekeh.

"Ya lo pikir aja kita kuliah udah berapa lama"

"Lagian gua mengagumi doang apa salahnya sih? Toh Emang dia pantes dikagumi yakan He's beautiful art in real life na"

"Ya lagian lo tuh kayak gaada orang lain aj-"

ucap Hina terputus sesaat ketika pintu kelas terbuka dan beberapa anak laki-laki memasuki kelas.

Disana ada Mark, Haechan, Bangchan, Hyunjin, dan..

Juno.

"Yo.. What's up guys!!" Teriaknya heboh ketika memasuki kelas.

"Maaaark!" Seru Hina kepada Mark.

"Marahin ajanih, daritadi bacot emang" sahut Bangchan.

"Eh ada kamu? Kirain kelas kosong" katanya sambil menghampiri kami.

Maksutku menghampiri Hina.

Dan aku langsung menutup sketchbook, mengantisipasi jika Mark melihat.

"Berisik tau"

"Loh aku nyapa doang"

"Mending diem."

"Faay she's angry, what should I do?" Kata Mark yang berpura-pura berbisik padaku padahal dihadapannya ada Hina.

"Ih apaansi gaada yang marah ya" kata Hina sembari memukul pelan lengan Mark.

"Hahaha bercanda beb"

My Last List | Jeno leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang