~Selamat membaca, dan selamat bermalam minggu
.
.
"AKU GAK MAU TAU YA! BIARIN AJA, KALAU GAK DITURUTIN NANTI ANAK KAMU ILERAN! BODOAMAT!" Prilly menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Hari Minggu ini, ia sedang berkumpul dikediaman mertuanya, alias rumah Papi Vano dan Mami Rietta. Namun, ada pula keluarganya yang hadir, ada pula keluarga Kevlar. Jadi Papi Vano ini sedang mengadakan acara keluarga, jadilah besannya pun turut diundang.Mama Tania terkekeh, "Kenapa si itu bumil? Minta apa Li?" Tanyanya yang sedang menemani Bernessa dan Kalea bermain.
Ali langsung membekap bibir istrinya pelan, lalu ia menyengir. "Hehehe, maaf maaf, Prilly emang suka keceplosan teriak. Maklum, batrainya masih full."
Prilly yang sedang badmood langsung menabok bibir Ali, pelan. Ngeselin banget. Benar-benar memancing amarah bumil. Kandungannya yang sudah berusia 6 bulan itu membuat Prilly terlihat sangat cute dengan perut bulatnya. Mungil, kecil tapi berisi. Kerjaannya Xabiru memang wkwk.
"Parah lo bang. Mancing bumil, HAHAHA." Sahut Langit yang turut hadir dalam acara itu. Maklum, dia kan pacarnya Abel, termasuk keluarga Zanata juga katanya. Masih katanya loh Lang, eh.
"Macem-macem emang si Biru. Gue aja gak berani ngeledek bumil. Bisa-bisa amarahnya seratus kali lipat." Sahut Kevlar pula yang sedang memangku Kaveen. Lalu ia terkekeh pelan. Peringatan dalam hidupnya; ibu hamil dan wanita yang sedang pms. Lebih bahaya dari seekor harimau katanya.
"Yaa masa ngidamnya mau make up-in gue. Yakaliiii coyyy! Mau ditaro dimana muka gue?" Kata Ali mendramatisir. Lebay memang bapak kepala suku ini.
"Bagiin aja itu muka lo ke mantan-mantan. Biar mantan lo gak pada kangen." Kan, bumil mulutnya sadis banget. Bawa-bawa mantan, kan Biru lemah, takut kangen dia tuh. Eh.
Kaylee tertawa puas. "HAHAHAHA. Bagiin tuh bang muka lo ke barisan para mantan! Ihhh setuju si gue ka. HAHAHAHA." Gak ada berubahnya emang, paling senang nistain abangnya.
Mama Tania menggeleng pelan, "Atuh gak boleh gitu ii sayangg, masa ngomong begitu ke suaminya. Nanti dosa kamu loh,"
"Ihhh mama.. abisnya aku kesel! Ini yang minta babynya loh. Kepengen make up-in papinya." Prilly merengek lucu.
"Udah si bang, turutin aja. Daripada anak kamu ileran nantinya. Mau emang?" Mami Rietta bersuara.
Ali menggeleng pelan. "Ya gak mau mi. Tapi masa abang make up si? Hancur popularitas seorang Xabiru Gafali Rasvano astagaaa!"
"Alah gaya lo!" Kaylee menoyor bahu Ali.
"Yeee diem lu, Malih! Don't bacot more."
Abel ikut tertawa, "Astaga hahaha. Udah bang, turutin itu maunya keponakan gue. Kapan lagi loh bang."
Ali melirik Prilly dengan tatapan sok sedih. Dasar buaya, pintar akting.
"Kamu tega sayang?" Tanyanya.
Prilly mengangguk semangat. Euhh, kalau bukan karena anaknya, kepengen gitu jitak Prilly. Eh gak tega deng dia. Kasihan masa istri mungilnya dijitak.
"Emmm, tapi mau make up-in kamu, Kevlar sama Langit juga. Yaaaa yaaa yaa?" Prilly memang puppy eyesnya. Sontak pernyataan itu membuat Kevlar dan Langit kompak menggeleng keras.
"NOOOOO KAKAK IPARRR!"
"IHHH OGAAAHH KA PRILL!"
Prilly auto ngelempar bantal sofa. "Biasa aja dong lo berdua! Gak usah teriak. Gue gak budek. Pokoknya gue gak mau tau. Gue mau make up-in kalian bertiga."

KAMU SEDANG MEMBACA
TPB Season 2
FanficA Perfect Boyfriend is a guy who makes you smile and be happy! 💃 The Perfect Boyfriend Season 2💃