✧・゚: *✧・゚:* ©citizniens *:・゚✧*:・゚✧
Pasien hari ini lebih banyak dari biasanya, rasanya gadis berambut sebahu itu ingin segera merebahkan diri di atas kasurnya. Tiga operasi yang cukup rumit benar benar membuat kepalanya terasa pecah, maka dari itu ia lebih memilih pergi sejenak dan berdiam diri di Gudang obat.
Ini sudah tentu jadi jadi resiko seorang cha hyunjae sejak resmi menjadi dokter bedah umum di Seoul National University Hospital, salah satu rumah sakit terbesar di korea selatan. Ditambah lagi dia seorang perempuan dengan sikap cukup nekat dan pemberani ketika mengoperasi pasiennya. Ia lumayan mempesona dalam urusan skill membedah serta cekatan dalam jahitan operasi.
"Ya! Dokter cha hyunjae anda lagi apa?" kaget seorang perawat.
"Perawat yun saya cape banget, pengen pulang" rengek dokter bermarga cha itu.
"Ya ampun dokter lucu banget sih, kecapean ya dok? Wah saya juga pengen pulang, emang dokter masih ada jadwal?"
"2 operasi lagi" cemberut hyunjae.
"Operasinya sekitar jam 11?"
"Terlalu malem kan? Saya jadi males pulangnya"
"Bukannya diganti ya jadwalnya sama dokter eunwoo?"
"BENERAN?!"
"O..o...oh tanyain aja sama dokter eunwoo, saya harus ngurus pasien, dadah dokter hyunjae"
Kabar yang sangat menyenangkan tentunya, hyunjae berlari sekarang menuju ruang dimana dokter eunwoo berada, mudah mudahan perawat yun benar soal pernyataannya itu.
"Dokter eunwoo!" panggil nya melihat sang dokter tengah berjalan keluar dari ruangannya.
"Oh dokter hyunjae, ada apa? Kamu lari?" eunwoo tersenyum melihat hyunjae yang terengah-engah.
"Aku bisa pulang kan?"
"Kayaknya gitu, soalnya operasi ini jadinya aku yang pegang"
"Makasih dokter eunwoo, rebahaaan aku datang" eunwoo hanya bisa menggelangkan kepalanya melihat tingkah menggemaskan dokter ini.
💌
Setelah membayar kopinya, perempuan itu berjalan menuju gang yang membawanya menuju jalan besar ke apartemennya. Samar-samar rintihan kesakitan ia dengar tepat di ujung Lorong, langkahnya lantas berhenti ia takut tapi juga penasaran, semakin berjalan semakin terdengar rintihan yang ia dengar. Ia menarik napasnya berfikir 'aku akan mengeceknya'.
Darah di sudut bibir, mata dan bagian tubuh banyak lebam, serta luka parah pada lutut kanan yang mengeluarkan banyak darah. Hyunjae kebingungan, jalanan sepi karena ini pukul dua belas malam tapi lelaki ini harus cepat ia tangani.
"Kamu bisa denger?" hyunjae mengecek denyut nadi lelaki itu lewat tangan dan lehernya.
"T...t..tolongg...."
"O.....o....oh kamu denger saya...tuan?" oh tidak nampaknya malam ini hyunjae tetap menangani pasien.
💌
Jaehyun perlahan membuka matanya, rasanya ia masih pusing. Ia melihat sekeliling tempat namun ia tak mengenali dimana ia sekarang, sampai matanya menangkap sosok perempuan yang tidur terduduk di lantai.
"Permisi?" jaehyun menepuk Pundak hyunjae disampingnya.
"Oh? Kenapa?" jawabnya masih mengantuk.
"Ya jangan tidur lagi!" jaehyun menepuk Pundak hyunjae lagi, tapi nihil perempuan itu tak bangun juga.
"Gue harus pergi, gue gabisa terus disini" jaehyun berusaha untuk berdiri, tapi bodohnya ia lupa jika lututnya terluka. "AW!"
"Ya ampun" hyunjae yang kaget langsung berdiri dan membantu jaehyun untuk duduk.
"Sakiiit" rintihnya, ia bahkan mencengkram lengan hyunjae kuat.
"Bagian mana yang terasa sakit?" ucap hyunjae yang bersiap memegang alat tes suhu.
"INI LUTUT GUE LO APAIN?!" jaehyun berteriak melihat lukanya di lututnya mendapat jahitan.
"Bisa gausah teriak gak sih, kamu lagi ada di rumah orang"
"Lo orang yang suka percobaan gila gitu kan, lo mau amputasi kaki gue kan buat bahan percobaan lo?" hyunjae memutar bola matanya, ia merogoh saku celananya.
"Cha hyun-jae dokter bedah umum Seoul National University Hospital" jaehyun membulatkan matanya tak percaya.
"Lo transgender? Nama lo kayak cowok"

YOU ARE READING
Doctor Crushial [💐]
Fanfiction✧*:・゚✧ when you search for me I will never appear ✧・゚: *✧・