Sambil dengerin lagu BCL - Cinta Sejati makin ashoy
~*~
"Ayah mau kemana?" seruan itu kudengar dari ambang pintu, saat kaki jenjangku hendak melangkah mendekati mobil.
Supirku menghentikan acaranya membukakan pintu mobil untukku. Kutolehkan kepala pada sosok tinggi yang baru saja memanggil. Senyumku terukir, kulihat putera keduaku itu berjalan mendekatiku.
"Ke tempat Mama, nak." jawabku seraya mengusap rambutnya yang tak tersisir.
"Yakin? Kondisi Ayah tidak baik sekarang, istirahat dulu di rumah. Ayah baru saja keluar dari rumah sakit kemarin." cegah puteraku ini.
Senyum lembut kembali kuberikan,
"Ayah sehat, Nak. Lihat, Ayah sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan kursi roda," kataku, "Ayah sudah rindu Mamamu, nak. Harusnya kemarin Ayah mengunjunginya, tapi Ayah tidak bisa. Kau tenang saja, Ayah akan baik-baik saja. Ada Jongin bersama Ayah."
Jongin yang berdiri di sampingku tersenyum pada Sehun, puteraku.
Dapat kulihat raut tak ikhlas dari wajah tampan Sehun. Aku tahu dia sangat mengkhawatirkanku. Tapi mau bagaimana lagi? Aku sangat merindukan istriku.
"Ayah akan langsung pulang bila rindu Ayah sudah mereda. Kau di rumah saja menunggu kakakmu pulang." sekali lagi rambut hitam puteraku kuusap sayang.
Jongin membukakan pintu mobil untukku. Kami meninggalkan halaman rumah, Sehun kulihat masih berdiri di tempatnya, mengamati mobil yang kunaiki hingga menjauh.
"Ke toko bunga dulu, Pak?"
Pandanganku teralih pada Jongin yang menatapku dari kaca depan mobil.
"Iya, Jongin" aku mengangguk, Jongin tersenyum dan turut mengangguk.
Setelah itu aku kembali menatap foto cantik istriku yang selalu kusimpan di dalam dompet. Kuusap permukaan gambar itu, kupandangi lamat-lamat wajah tersenyumnya yang ayu dan teduh. Membuat rindu yang selalu kupendam semakin kejam menusukku.
Ah, air mata ini kembali jatuh. Jantungku bergetar lagi, getaran yang selalu kurasakan bila menatap wajah cantik istriku. Tapi getaran itu tak sehebat dulu, dia melemah sekarang, selemah raga dan jiwaku.
"Aku merindukanmu, Sayang."
Ribuan, bahkan jutaan kali kata itu terucap dari mulutku. Setiap wajah itu melintasi otakku, kata itu selalu kuucapkan. Entah dalam lirihan, isakan, teriakan, atau keterdiaman. Aku merindukannya, merindukan semua hal tentangnya.
Istriku, hidupku, nafasku, Baekhyunku.
Aku merindukan Baekhyunku. Sangat merindukannya.
🌺
🌺CINTA SEJATI🌺
🌺Di rumah sederhana itu, keluarga kecil Park Chanyeol tinggal. Pria tinggi, tampan nan cerdas itu baru memboyong keluarganya ke rumah itu beberapa hari yang lalu. Park Baekhyun, nama istri Chanyeol. Cantik dan anggun. Orang akan mengiranya perempuan bila tak mendengar suaranya. Park Kyungsoo, putera pertama Chanyeol dan Baekhyun, berwajah tampan dan juga manis, berperawakan kecil seperti ibunya. Park Sehun, putera kedua mereka, tampan dan berwibawa, sama seperti ayahnya.
"Aku mendapatkan promosi di kantorku. Aku berhasil membuat mesin canggih yang perusahaan inginkan." kata Chanyeol selagi istrinya yang cantik memasangkan dasi di kerah kemejanya.
Senyum ayu terkembang di bibir tipis Baekhyun, dia kibaskan tangan berjemari lentiknya di dada kemeja suaminya setelah beres membenahkan dasi.
"Kau pantas mendapatkannya, sayang." katanya, kedua lengannya dia lingkarkan di leher sang dominan kemudian berjinjit untuk meraih bibir tebal favoritnya, "Kerjalah yang giat. Aku selalu mendoakanmu." lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Eterno [ChanBaek] || Oneshoot ✔
FanfictionChanBaek oneshoot story "Baekhyun adalah jodohku. Dia tidak pernah pergi jauh dariku, kemanapun aku pergi, dia selalu bersamaku. Aku tidak takut mati sekarang, karena saat aku mati, Baekhyun lah orang yang akan menyapa dan menjemputku. Kita bertemu...