Taehyung menatap tubuh yang ada di depan matanya. Seokhe Jung, seorang karyawan yang melakukan korupsi di perusahaan miliknya. Menatap datar sang bawahan yang kini gemetaran dan ketakutan, membuat Taehyung merasa sedikit senang.
"Kau tahu apa kesalahanmu, Tn. Jung?"
Suara bass penuh penekanan, membawa hawa dingin yang membuat bulu kuduk berdiri. Gudang yang memang mengerikan, bertambah mengerikan dengan hadirnya Kim Taehyung, CEO TN Corp's yang terkenal kejam dan tanpa ampun.
Seokhe menggeleng dengan bodohnya, tanpa tahu bahwa semua kedoknya telah terbongkar. Hoo~ Mengira bahwa menipu Kim Taehyung itu mudah ya nak? Nasib yang sial karena kau mencari mangsa yang salah. Atau, kaulah yang menjadi mangsa, Ne, Tn. Jung?
Taehyung tersenyum. Senyum lembut yang membawa hawa kematian. Cukup... Ah... Sangat Mengerikan. Perlahan, Taehyung mengambil peralatan bermain yang memang lengkap di gudang pribadi miliknya itu.
"Kau pikir bisa membodohiku Tn. Jung? Semua kedokmu sudah terbongkar. Tinggal aku memberikanmu pilihan. Kau mau dihukum seperti apa? Tn. Jung oh~Tn. Jung yang malang."
Seokhe membelalak dengan mata membulat sempurna. Terkejut dan takut merambati kulitnya. Terkejut karena kedoknya terbongkar dan takut karena alat yang sedang digenggam Taehyung adalah pisau.
"Apakah kau ingin langsung ke intinya?"
Taehyung memainkan pisau kecil kesayangannya sambil melirik bawahan bodohnya itu. Terkekeh kecil sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Itu tidak akan menyenangkan. Kita bermain dulu, ok?"
Taehyung meletakkan pisaunya dan mengambil jarum, pentul, dan benda tajam lainnya. Oh, jangan lupakan benang perak kesayangannya yang ia namakan white death. Walaupun hanya sebuah benang, namun white death sangat tajam.
Benang yang memang didesain khusus untuk memberikan hukuman kecil pada serangga-serangga pengganggu dan terbuat dari perak asli.
Taehyung memulai dengan benang yang ia gunakan sebagai penggores. Menggores permukaan kulit mangsanya dengan lembut, perlahan dan dalam.
Tak puas dengan hasilnya, Taehyung mengambil benda tajam miliknya yang berupa jarum dan pentul. Sayang sekali, Taehyung sedang ingin berkarya dalam diam. Sehingga, Seokhe dilakban dan diikat.
Jarung dan pentul yang kecil digunakan Taehyung dengan kreatif sekali. Benda kecil nan tajam itu di tusukkan ke semua bagian tubuh Seokhe kecuali kepalanya.
Seokhe seakan-akan menjadi boneka dengan air mata darah yang menghiasi wajah rupawannya. Boneka yang sedang berusaha teriak dan berontak, sayangnya tak mampu melakukannya.
Sakit.
Tentu saja sangat menyakitkan. Taehyung suka mempermainkan mangsanya dengan bermain lembut. Lembut nan menyakitkan.
"Hm? Ada yang ingin kau katakan, Ne Tn. Jung? Ah! Bodohnya aku. Bagaimana kau bisa bernyanyi merdu. Aku lupa membuka lakbanmu. Maafkan ketidaksopanan ku Tn. Jung. Sekarang, bernyanyilah untukku."Dengan kasar, Taehyung membuka lakban yang menutupi mulut Seokhe. Menjambak rambut bawahan miliknya itu dengan penuh rasa sayang.
Tn. Jung menjerit dengan keras. Air mata darahnya kini semakin banyak mewarnai wajah itu.
Satu kata.
Mengerikan.
Sangat sangat mengerikan.
Inilah akibat mengganggu ketenangan seorang Kim Taehyung.
"Arghhhhhh... Tu... Tuan... Kim... Arghhhhh.... S... Sa... Sakit... Argghhhhhhh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me
Short StoryBagaimana pendapat kalian soal kata 'Bermain'? Kalau soal Taehyung sih, Menyenangkan. Karena sudah lama Kim Taehyung Tidak 'Bermain'. "Let's Go to My Game" - Kim Taehyung