3

11 4 0
                                    

Sesampainya didepan rumah Vira segera membuka pintu mobil tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Namun tak disangka pintu mobil yang Vira buka tak dapat terbuka. Vira berdecak sebal.

"Buka Za." titah Vira tanpa menatap Eza.

"Enggak." sahut Eza.

Vira tambah kesal dengan tingkah kekasihnya ini.

"Aku cape, mau tidur." ucap Vira.

Gira yang berada dibelakang hanya diam menyimak, karena ia pun tak bisa keluar.

"Sayang, liat aku." titah Eza memegang lengan Vira.

"Buka za." Vira mengabaikan ucapan Eza.

Dengan terpaksa Eza menarik Vira terpaksa hingga Vira terjatuh dalam pelukannya.

"Tolong jangan kaya gini Vir, aku gak tahan liat kamu marah. Maaf kalo aku ada salah sama kamu." ucap Eza lembut seraya membelai rambut Vira.

Vira hanya diam tak menanggapi, karena jujur ia merasa nyaman berada dalam pelukan kekasihnya.

"Vir, bilang ya kalo kamu ada masalah sama aku. Jangan buat aku khawatur," lanjutnya.

"Maaf za maafin aku udah egois sama kamu." runtuh sudah pertahanan Vira hanya karena terbuai kata-kata manis Eza.

"Kamu gak salah sayang,"

"Aku pulang dulu ya. Kamu hati-hati dijalan." Vira melepaskan pelukannya.

"Iya. Kamu juga langsung istirahat jaga kesehatan kamu." ucap Eza.

"Ekhem! Serasa nyamuk gue." sahut Gira dibelakang.

"Eg ada elo dek." Vira terkekeh.

"Gak ada! Udah ahk, yuk kak kita masuk. Ayah sama ibu pasti udah nungguin." Gira membuka pintu.  "Za buka!" ucapnya.

Dengan segera Eza tak lagi mengunci pintu mobilnya. "Aku pulang sayang." ucapnya lalu mencium puncak kepala Vira.

"Hati-hati. Good night."

"Good night. Besok jangan lupa aku jemput." Vira hanya mengangguk kemudian turun dari mobil sang kekasih.

Vira menutup pintu mobil. "Jangan ngebut bawa mobilnya." ucapnya sambil melambaikan tangan.

"Iya, bayyy."

Setelah itu mobil Eza melaju meninggalkan pekarangan rumah Vira.

Setelah tidak melihat mobil kekasihnya, Vira langsung melangkahkan kakinya kedalam rumah.

"Assalamualaikum bu,,yah." Salam Vira saat dipintu ruang tamu.

"Waalaikumsalam." jawab sang ibu yang baru muncul dari arah dapur. "Udah pulang sayang?" tanya Ibu menghampiri Vira.

"Udah bu." Vira menyalimi lengan Ibunya.

"Kamu bersih-bersih setelah itu turun untuk makan dulu.'' ucap Ibu nya.

" aku gak akan makan bu, tadi udah disana." ucap Vira.

"Yasudah istirahat sana."

Vira mengangguk dan segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk bersih-bersih.

Setelah sampai dikamarnya Vira melempar tas selendangnya asal-asalan dan langsung menuju kamar mandi.

Butuh beberapa menit untuk membersihkan diri. Vira segera membaringkan tubuhnya dan memainkan ponsel.

Tring!

Ponsel Vira berbunyi menandakan ada pesan masuk kedalam room chat whatsaapnya.

Vira menarik sudut bibirnya saat mendapati pesan dari sang kekasihnya. Ia segera membukanya.

'Udah tidur sayang?'

"Belum, baru selesai mandi,"

'Tidur, kan besok kita mau jogging'

"Iya, btw aku mau nanya'

'Nanya aja, gak usah ijin juga kali'

" besok kamu mau ngajak Gira lagi?"

Beberapa menit tak ada balasan dari Eza membuat Vira sedikit kecewa. Sepertinya kekasihnya ini memang harus ada adiknya.

"Aku tidur, besok kita batalin aja janjiannya."

Akhirnya Vira mengirim pesan tersebut. Dan tak lama kemudian ponselnya berdering nyaring, Eza menelponnya.

Karena merasa sakit hati pesannya tidak dijawab Vira mengabaikan panggilan dari sang kekasih.

Vira berdecak kala ponselnya terus saja berbunyi. Dengan hati yang dongkol ia menolak panggilan itu dan memati daya kan ponselnya.



•••••

Next part!

RARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang