Hai teman - teman perkenalakan namaku fita aku berasal dari desa terpencil di pulau jawa yang sangat terisolir dari kota, aku memiliki cita - cita untuk membahagiankan kedua orang tua ku dengan masuk ke perguruan tinggi negeri tapi yah mungkin karna nasib anak desa yang tidak tau apa - apa dengan berbagai proses belajar yang masih sangat jauh dari kata modern sehingga membuat aku beserta teman - teman ku kurang tau dengan proses pembelajaran yang sudah maju di kota. Sehingga, kami terkadang banyak tertinggal materi pelajaran. Tapi dengan tekat yang kuat aku beserta 6 teman ku bertekat untuk ikut tes perguruan tinggi negeri tetapi yah nama nya juga hidup ada aja coba an yang di hadapi kami ber 6 salah satu teman ku yang sangat pendiam ketika di kelas tiba - tiba melahirkan e buset dah aku aja kagak tau temen sebangku ku itu hamil gimana bisa langsung lahiran dong. Tapi ya apa mau di kata jadi cuma tersisa 2 orang yang tetep optimis untuk kuliah ya jangan tanya lagi yang 3 mereka terhalang biaya untuk kuliah jadi mereka memutuskan untuk kerja. Tapi aku dan salah satu teman ku sebut saja nama nya mawar eh gajadi deh namanya indria mon maap aku lagi mumet mau jadi maba.
Hasil memanng tidak sesuai dengan harapa kita berdua tapi ya mau gimana lagi, aku memutuskan untuk memberi tahu kepada kedua orang tua ku bahwa aku tidak lolos tes perguruan tinggi negeri, jangan tanya perasaan aku gimana udah ancur banget pas ngeliah tulisan merah di komputer.
Aku berembuk dengan keduan orang tua ku untuk melanjutkan kuliah atau menunda 1 thn, tapi karena orang tua ku sanagat ingin anak nya kuliah tahun ini mereka mengusulkan untuk masuk ke perguruan tinggi swasta, aku tahu mereka sebenarnya kurang mampu untuk membiayai ku kuliah di swasta apalagi dengan pekerjaan ayah ku yang cuma supir truk di perkebunan dan ibuku yang cuma bekerja sebagai buruh tani tetapi mereka berduan tetap optimis bahwa semua pasti ada jalan untuk mendapatkan rezeki. Aku pun tidak dapat menahan rasa sedih dan kecewa karena diri ku ini yang tidak mampu masuk perguruan tinggi negeri. Aku berasa hancur melihat kesedihan di mata kedua orang tua ku.