prolog

9 0 0
                                    


Wini Pharamitha, Nona Koki yang berlapang dada saat hubungannya kandas karena terhalang restu ibu dari pria yang dicintainya.

Lalu datang seorang pria--yang tak lain adalah pemilik Restoran tempat ia bekerja--mendekatinya, menawarkan cinta baru, tak serta merta membuatnya luluh begitu saja. Nona Koki justru semakin menjaga jarak. Merasa tidak perlu memiliki hubungan dengan pria dari golongan menengah ke atas.

"Jika cinta terdahulu membuatmu berspekulasi buruk terhadap saya. Saya akan perlihatkan bagaimana cinta yang sesungguhnya. Lebih indah dan saya pastikan kamu akan suka hanya dalam hitungan detik."

Pria itu, yang ia sebut sebagai Mr. Chen mendekat, mengunci tatapan serta tubuh mungil Nona Koki.

Nona Koki berkacak pinggang, "jan sok tau, ya?" Ia mengangkat dagu tinggi. Berusaha menunjukkan bahwa ia tidak terintimidasi. Walau nyatanya ia terdesak pada dinding, sedang otaknya mengatur berbagai upaya agar bisa keluar dari kungkungan pria jangkung di depannya.

"Saya yakin jika kamu penasaran, benar?" Seringai itu semakin menciutkan nyali. "Kita bisa buktikan kalau kamu mau."

Gelengan samar sudah ia tunjukkan. Namun tak membuat pria itu mundur barang sejengkal. Nona Koki ingin berkata sesuatu, tapi lidahnya terasa kelu.

"Gi-gimana caranya?"

Sial! Sekalinya bicara malah gagap.

"Kita harus menikah terlebih dahulu."

"Ya?" Ekspresi takut itu berubah menjadi cengo. "Ngawur!" Wini, si Nona Koki tampak mulai paham. Ia membentuk kepalan tangan, berusaha mendorong tubuh Mr. Chen yang dua kali lipat dibandingkan tubuhnya.

Pria itu tersenyum geli, menyentil dahi si Nona Koki yang masih berusaha mendorong dirinya, namun tak membuahkan hasil. "Apa yang ada di otakmu?"

"Dasar mesum!" bentaknya. "Mundur, nggak? Bukan muhrim."

"Hey Nona Koki. Dengar!" Dua tangan yang sedari tadi mendorong dirinya itu ia pegang bagian pergelangannya yang terlapisi Manset serta lengan baju, meski akhirnya lengan itu kian meronta. "Saya serius dengan apa yang saya katakan. Jika kita menikah, kamu akan tahu bagaimana keluarga saya. Dimana mereka sama sekali tidak pernah membedakan status sosial." Nona Koki berhenti meronta, membuat Mr. Chen segera melepasnya.

"See? Siapa yang mesum di sini?" Pria itu, Mr. Chen. Melipat lengan di dada. Tersenyum penuh kemenangan.

°°°

Sebuah kisah yang Mainstream, tapi saya berharap bisa lebih baik dari cerita sebelumnya.

Wo Ai NiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang