Eps. 1 - Tersesat

23 4 0
                                    

...

Fendy : " Levi, ayo cepat! Kami dari tadi udah nunggu nih disini... "
Levi : " Iya, tunggu sebentar, buku-ku hilang "
Aira : " Dah, biarkan aja, buku doang kok! "
Vio : " Nanti kami tinggalkan kamu disini, ya, kalay lama lama lagi! "

Lalu Levi dengan langkah berat, terpaksa meninggalkan kamarnya, lalu keluar dari asramamya dan ketiga sahabatnya itu, lalu mengunci pintu ruangan mereka, karena teman-temannya bilang mereka akan meninggalkannya jika berlama-lama lagi.

....

Vio : " Nah, teman-teman, kita sudah sampai "

Ya... Mobil Vino berhenti di tengah pepohonan lebat. Di hutan Acasane. Ahhh.. Sungguh sejuk sekali, suasana yang sungguh berbeda dengan di kota tempat tinggal mereka.
...

" Ahhhh!! Gilaaaaaa!! Temen-temen cepat kesini deh! " sahut Fendy sambil terkagum-kagum.

Karena penasaran, Aira dan Vio segera menuju ke sumber suara teriakan Fendy itu. Tampak sebuah air terjun besar mengalir deras di depan mereka. Air terjun yang sungguh indah. Dengan bebatuan yang menambah kealamian, awan-awan kecil di dasar air terjun yang membuat pandangan berasa seperti di Sorga, dan pelangi yang menambah cerah ceria disana. Sedangkan Levi hanya diam di tempat awal, karena ia masih khawatir dengan bukunya itu. Lalu Levi melangkah ke arah berlawanan dengan arah suara dari Fendy. Ntah sengaja atau memang ia tak tau.

Tiba-tiba...

Aira : " Wehh, Levi kok ga ada?! "
Vio : " Kok ga ada anj*ng ilang g*blok! "

PLAKKKKK... Satu tamparan keras menghajar pipi Vio.

Aira : " Diajak serius malah bercanda... Ish.. "
Vio : " Iya maap mbak "
(" B*go nih emak-emak satu ini, memang gubluk lah ")
Fendy : " Dah wehh udahhhh, jadi nyamuk terus aku "
Aira : " Aduh tanganku masih gatal deh, nyari umpan lagi gak ya? Hmmm... "
Fendy : " Aih, ampun ampun, dahlah gausah galak galak jadi orang, nanti cepet tua cuy! Emang mau jadi tua? "
Aira : " Iiiiiiiihhh!! Fennnn!!! "
Fendy : "Eh iya maap, dahlah kuy kita cari Levi! "

Mereka mengelilingi hutan di sekitar air terjun itu, hingga beberapa jam. Hingga mobil Vio telah ditemukan, Levi pun masih tak kunjung muncul. Sedangkan hari mulai gelap.

Aira : " Duhh, gimana ini?? Udah mau malam loh, kita ga mungkin pulang tinggalin Levi...:( "
Vio : " Cari goa aj di sekitar sini, terus nginep disana. Terus bawa mobil gw juga :v "

Setelah keliling-keliling tujuh kali:v
Akhirnya mereka menemukan goa yang agak aneh, dan... Ada orang berbaju putih, berambut panjang.......
.
.
.
.
.
" Hmm.. Hai...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Selamat malam... "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" S-siapa itu....?! "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ahh, cuma Levi kok:)

Lalu mereka pun bermalam di goa itu.
" Hmm.. Ada bau bau aneh " sahut Vio
" Iya... Pertanda apa ini... Aku jadi takut.. " tambah Aira
" Heh heh, jangan negatif thinking kalian " Levi memotong pembicaraan.
" Ehh, tapi kan aromanya... " Sahut Aira pelan, tak sempat menyelesaikan kalimatnya, dan pingsan. Parahnya Vio pun ikut pingsan, dan Levi mulai berkunang-kunang kepalanya.

Tak lama, Aira dan Vio sadar.
Fendy : " M-maaf.. Tadi itu bukan bau makhluk halus... "
Aira : " Lah? Terus apa dong? Ya kali kalau bukan makhluk halus sampai pingsan begini? "
Fendy : "..."
" Itu kentut aku "

PLAKKKK!!!

PLOKKKK!!!

BLUUUKK!!!

PLANGGG!!!

BLAAANG!!!

BLAKKKK!!!

" HUHUHUHUHUHU...... "
" AWWWWW SAKIT ANJ*NK!! "

Yep, Fendy lalu dikeroyoki, dihajar, dan di bully habis-habisan oleh Aira dan Vio, kedua temannya yang sangat 'lucknut' itu hingga pagi berikutnya, sementara Levi hanya memandang dan tertawa sesekali melihat tingkah laku ketiga sahabatnya yang agak keluar dari logika itu. Malam telah berlalu, jam tangan Levi telah melewati pukul satu, pukul dua, pukul tiga, pukul empat, dan pukul lima pagi. Jam tangannya sekarang menunjukkan pukul enam pagi dan acara pem-bully-an itu masih tak kunjung tamat. Yap, pagi berikutnya sudah datang menampakkan suasana dan kehangatannya, dan tidak ada satu pun dari mereka ber-empat yang masuk dan menjelajah ke alam mimpi mereka masing-masing. Jangankan bermimpi, ngatuk saja tidak. Hehe..

The Forbidden ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang