Seulgi menghembuskan nafas berat lalu memejamkan matanya. Sejenak kemudian seulgi mulai membuka suara.
"Mau bagaimana lagi? Ibu ku dan aku sangat membutuhkan uang saat ini"
Jimin megubah posisi yang tadinya tidur diatas rumput bersama seulgi menjadi duduk sambil memegang tangan seulgi.
"Aku bisa membantu mu kalau kau mau Seul, aku akan meminjamkan uang berapapun yang kau butuh kan"
Seulgi mengubah posisinya menjadi duduk lalu menumpuk tangannya diatas tangan Jimin.
"Tidak, aku tidak ingin merepotkanmu!Kau sudah banyak membantuku jadi biarkan sekarang aku membantu diriku sendiri!"
"Aku tidak pernah merasa repot Seul, biarkan aku membantumu! Aku tidak tega melihatmu seperti kemarin" ucap jimin meyakinkan seulgi.
"Tidak jim, kau mungkin bisa membantu menyelesaikan biaya untuk penyakit ibuku dan kau mungkin bisa menyelesaikan biaya kuliahku, tapi kau tidak akan pernah tau kapan ibuku memulai penyakitnya lagi,dan kau akan mengeluarkan banyak uang lagi pastinya,jadi biarkan aku yang menyelesaikannya sendiri" seulgi mengelus pipi Jimin.
Jimin sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya terdiam sambil menatap wajah seulgi sendu.
"Aku janji, aku tidak akan kenapa-napa. Kau adalah sahabat terbaik bagiku Jim, aku sangat bersyukur memiliki sahabat sepertimu" seulgi mengakhiri kalimatnya sambil tersenyum kepada Jimin.
Jimin ikut tersenyum mendengar kata-kata seulgi yang menyentuh hatinya.
"Kalau begitu biarkan aku mengantarkanmu saat kau akan melakukan pekerjaan itu dan kemanapun kau pergi"
Seulgi mengangguki perkataan Jimin yang membuat hati Jimin menjadi sedikit lega.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Thanks ya! Buat yang udah vote :) comentnya ditunggu nih, coment ya! Jangan dibaca aja,Supaya aku bisa dapet ide dari saran dan kritik kalian, dan supaya bisa jadi lebih baik lagi ceritanya :) semoga suka! Jangan lupa vote and tambahin juga ke daftar cerita kalian ya!! Ok baaayy...!!
