"I wish in this lifetime we can be together."
______
Leo menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Berikutnya Leo pun mengembus napas berat kemudian.
Dalam ruangan yang gelap dan sunyi, Leo hanya sendirian. Sudah biasa, sebab ruangan itu memang khusus untuk Leo seorang setiap kali menulis kumpulan syair yang nantinya akan dibuat lagu. Ya, sebenarnya Leo adalah seorang penulis dan komposer lagu, sekaligus berposisi sebagai bassist dalam band bersama rekannya yang lain.
Band Leo memiliki nama yang cukup unik, yaitu King's Maker. Dimulai saat Leo dan para rekan berada di bangku SMA, tanpa diduga selama beberapa tahun berkarir band tersebut pun berhasil menjadi populer di kalangan masyarakat muda. Dengan apa-apa yang telah disuguhkan kepada penggemar, King's Maker akhirnya bisa membuat hampir semua orang di negara ini tahu lagu mereka.
Namun meski sudah sejauh ini, masih ada yang membuat Leo belum merasa puas. Bukan, ini bukan soal popularitas dan kekayaan setelah King's Maker terkenal. Ini soal masalah pribadi Leo tanpa ada seorang pun yang tahu.
Sudah menjalani hidup lebih dari 21 tahun, Leo sampai sekarang masih tak mengerti. Mengapa? Setelah semua yang telah Leo lalui sampai sini, mengapa dirinya masih saja belum bisa bertemu dengan sosok yang amat dirindukannya?
Apa popularitas King's Maker belum cukup untuk membuat sosok itu melihatnya? Atau mungkin ... memang takdir tidak pernah berpihak kepada Leo.
"Kalo jadinya begitu ... buat apa aku dibawa ke sini?"
Tangis Leo pun pecah bersama iringan suara denting jarum jam dan angin dingin di malam hari yang masuk ke ruangan.
______
gara-gara foto anak berdua ini haluku makin menjadi. anw, sorry emang sengaja ga ngambil videonya dari akun official karena ga suka sama ver baru, lebih suka versi om pongki barata yang nyanyi.
Sing (22)
Leo (21)
[].
KAMU SEDANG MEMBACA
speed up | singleo
Fanfiction"Hello, my muse." ▪R18+ ▪contains strong language ▪bxb area! ©wizcteria, 2023.