Hujan.2

16 2 0
                                    

☔☔☔

Malam ini adalah malam minggu, malam minggu yang benar-benar sangat kelabu. karena dimalam ini hujan turun sangat deras.

Dalam derasnya hujan aku harus berlarian menempuh perjalanan pulang menuju kerumah, karena tempat kerjaku juga tak jauh dari rumah jadi aku terpaksa harus menembus derasnya hujan, lagi pula lebih cepat lebih baik.

"SSIAAAL" (Berteriak)

"Aku benci terjebak seperti ini kenapa harus turun hujan disaat seperti ini, sekarang sudah larut malam. Ya tuhan apakah kau ingin menghukumku karena mencuri uang kakak ku?"

Aku terus mengomel dan berlari menyusuri jalan dimalam itu, aku tau tak seharusnya aku marah. Karena hujan adalah pemberian dari tuhan dan termasuk rezki untuk umat manusia, aku juga sangat bersyukur karena hujan masih bisa turun dan membasahi bumi, tapi kenapa harus dimalam ini ?

Aku sudah lelah hari ini, dipagi hari aku sudah kehilangan tas yang berisikan dompet dan juga hp didalamnya, bahkan ditempat kerja aku harus lembur tanpa gaji karena teman kerjaku menuduh memecahkan beberapa gelas dan membuat bosku sangat bawel kepadaku dihari ini, bahkan malam ini adalah malam ulang tahunku.

Apakah ini semua hanya prank? Ya, aku berharap begitu. Dan setelah ini akan ada kue ulang tahun dihadapanku, atau mungkin mereka berkumpul dirumah? Haha, hayalanku sungguh manis ya? Tapi mungkin juga tuhan sedang mengerjaiku ya?

Mana ada kue ulang tahun, mana ada acara tiup lilin, mana ada kado dan teman-teman, itu semua tidak ada hanya ada aku seorang!

Rasanya penderitaanku cukup lengkap dihari ini, apalagi yang akan terjadi padaku setelah ini? Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 23:40 dan itu artinya sebentar lagi jam 00:00 disaat itu usiaku sudah bertambah satu tahun, tapi kenapa hidupku masih terus seperti ini?

Aku merasa ini tak adil bagiku, aku sudah cukup hidup dengan baik kenapa aku masih terus seperti ini, apakah ini adalah hukuman karena aku membenci ibu kandungku, seperti kejadian dihari ini.

Kejadian hari ini pasti terjadi karena aku telah mencuri uang kakak ku, tapi kenapa? Aku mengambilnya untuk ayahnya juga kan? Aku tak memakainya sendiri, kenapa tuhan?

Apakah aku masih sangat buruk? Hukum saja ibuku. Dia yang sangat jahat pada suami dan anaknya bahkan dia meninggalkan anaknya untuk hidup bersama dengan ayah dan anak tirinya.
Tanpa sadar aku berhenti berlari dan berteriak ditengah derasnya hujan.

" KENAPAAAAAAA ??? "

Tiba-tiba ada seorang pria yang menabrakku sambil berlarian, dengan postur tubuh yang tinggi menggunakan hoodi berwarna hitam, menggunakan topi dan juga jeans berwarna hitam. Ku pikir dia juga memiliki masalah yang sama denganku, tadinya aku akan membiarkannya tapi ternyata pria itu ...

"BODOH !! Kenapa berhenti mendadak disini, kau berhenti ditengah jalan bodoh" (Sambil terus berjalan)

Dia memakiku? padahal aku tak mengenalnya, aku tak terima dan terusberjalan mengikutinya.

"Apa urusanmu? kamu menabrak dan mengataiku bodoh, harusnya kamu meminta maaf! Dasar lelaki gila"

Sepertinya ia tak terima dengan ucapanku, tapi ia tak seharusnya marah padaku kan? Aku adalah korban.

Dia berhenti dan menoleh kebelakang untuk melihatku, tatapan orang ini sangat tajam tapi dia tak terlihat buruk dengan wajah yang seperti itu, sepertinya dia benar-benar memiliki beban hidup dengan tatapan seperti itu.

Karena merasa tak senang aku kembali bertanya pada lelaki tersebut

"Kenapa? Kamu marah, harusnya aku yang marah. Kenapa memandangiku begitu, kamu menderita ya hari ini? Sungguh pria yang kasihan"

Lalu pria itu menjawabku dengan sinis dan tanpa basa basi dia seperti memojokkan ku

"Kau mengataiku gila dan kasihan? Apa pedulimu? Kamu sendiri lebih kasihan. Dan pasti lebih tidak berguna, kamu pikir hanya dirimu yang memiliki masalah.

Harus berteriak dijalanan menunjukkannya pada semua orang dan bilang kalau kamu sedang butuh perhatian? Memalukan!"

"Dasar cowok gilllaaaaa, lo kira lo siapa ha? Gue nggak cari perhatian, lagian nggak ada orang disini. Ngapai juga lo urusi urusan gue, dasar br*****k !! Sial banget gue ketemu orang gila kayak lo disini, hah menyebalkan!! "
(Sambil menghindar perlahan dan pergi meninggalkan lelaki itu)

Tanpa sadar aku telah berbicara kasar padanya aku tak perduli dengan lelaki itu dan aku pergi meninggalkannya, setelah itu dia juga sepertinya tak perduli lagi tapi aku mendengar lelaki itu bergumam, dari kejauhan aku mendengarnya dan seperti mengatakan ...

"Dasar cewek nggak bener, mana ada wanita baik keliaran ditengah malam"

Lelaki itu sungguh menjengkelkan, dia benar-benar tak punya sopan santun pada orang yang baru ditemuinya.

"Hufffh, aku tak perduli" (Sambil menghela nafas)

Aku benar-benar kesal padanya, percuma punya wajah yang tampan dan tubuh yang bagus kalau memiliki tempramen yang buruk, aku sampai kepikiran seseorang yang seperti dia, tampan dan gila.

Yaaaa, dia sama seperti kakak tiriku.

.
.
.
.

☔☔☔

Jangan lupa divoment ya!!! Vote&Coment 🙏🙏

Terimakasih sudah membaca!!!

Payung KerinduanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang