I know you like me

04.

Jigu yang menatap kepergian orang yang bernama Genki itu cuma bisa melongo.

"Gawat nih, mana Kak Genki jujur amat soal kak Kishi."-T. K.

"Kak Genki suka abang? Tapi, gue gimana? Ren gimana? Gue bisa aja sih lepas kak Genki tapi nih bocah ingusan sebelah gue pasti ledakin bom atom bentar lagi, walau gue juga pengen."-J.Y.

"ANJIR ISTRI GW DITAKSIR ORANG! GUE KUDU AGRESIF KALO MAU DAPAT!"-N.R.

Mereka bertiga saling diem-dieman, Kaito jadi ngerasa kalo bentar lagi bakal ada perang di sekitarnya.

Ren langsung nepuk pundak Jigu yang lagi bengong juga kek dia.

"Jing," panggil Ren. "Gue gak mau tau, pokoknya kakak lu punya gue, gue bakal buat kakak lu naksir terus jatuh hati ma gue, walau gue harus ke dukun sekalipun." kata Ren dengan muka memanas, tangannya yang ditaruh di pundak Jigu seketika meremas kencang pundak Jigu.

"Serah lu, gue bakal bantuin, kalo perlu gue bakal taruh lu berdua ma abang gue di ruangan tertutup terus gue kunciin dari luar." Jigu turut serius dalam pembicaraan unfaedah ini.

Kaito yang udah gerah akan kehadiran dua syaiton di dekatnya pun memutuskan untuk berjalan jauh meninggalkan mereka dan kembali meminta tanda tangan para senior.

Gara-gara pusing ma kedua makhluk astral itu Kaito jadi gak pokus jalannya, sampai gak sengaja nabrak orang sampe beliau tersungkur tak berdaya :v

"E-eh maaf kak, saya gak sengaja." ucap Kaito sambil membungkuk mengambil notebook kecil yang digunakannya untuk meminta tanda tangan para senior.

"Gak papa, lain kali kamu jalannya pake hidung yah." ucap orang itu kepada Kaito yang jatuh tersungkur.

"LAH GOBLOK!"

"I-ya, kak--" Kaito mengenal suara itu, suara yang dia denger beberapa abad yang lalu. Gak. Baru-baru pas di kelas.

"Kak Sho." Kaito menyebut nama kakel yang nabrak dia plus gak bantuin dia berdiri malah asik berkacak pinggang.

Pengen banget tuh Kaito nyembur liat muka songong kakelnya, tapi ada Kishi disebelah Sho yang lagi pasang muka cengo.

"Udah dapat tanda tangan kita belom?" tanya Sho mencoba angkuh.

"B-belom kak."

"Ya udah minta gih."

"Kakak mau? Nih." Kaito langsung nyodorin notebook nya dong.

"Gak sopan banget sih."

Kaito langsung ingat rule buat minta ttd kakel.

"Nama Takahashi Kaito, kelas X-2." ucap Kaito.

"Boleh, tapi keknya gak seru kalo gini aja, gw mau kasih lu tantangan dikit boleh gak?" tanya Sho dengan smirknya. Sho emang suka kalo gini, bully degem-degem ga ada salahnya ye kan?

Kaito menatap tajam Sho, Kaito tau doi pasti dipermalukan. Maka dari itu, Kaito langsung membuang muka dan menghadap ke Kishi.

"Kak Kishi, minta ttd nya boleh gak?" tanya Kaito ke Kishi. Ia sampai rela mengulangi perkenalannya ke Kishi.

Kaito : "Author kita malas nulis :v"

Author : "Bacod :)"

Baru aja Kishi mau mengambil notebook Kaito untuk ditanda tangani, tiba-tiba Sho berdehem membuat mereka berdua menatapnya sejenak.

"Kis, lu ingat kan rule kita sebagai panitia? Kita juga harus dong lindungi rule, masa anak baru bisa lindungi rule kita gak bisa?" ucap Sho.

Kishi bingung dong, setau dia menjadi panitia MOS itu tidak ada rules tertentu untuk menanda tangani notebook junior mereka kecuali rule yang dimana mereka memperkenalkan nama, kelas.