Long Distance Relationship

7 0 0
                                    

Long Distance Relationship atau LDR adalah hal yang paling tidak disukai oleh pasangan apalagi untuk mereka yang terbiasa bersama. Kali ini Adam pergi ke luar kota untuk tugas kerja, 2 hari sebelum keberangkatannya adalah hal untuk aku berpura-pura baik-baik saja padahal hati ini enggan untuk melepasnya dia pergi, bagaimana kalau nanti dia dekat dengan cewek lain?, bagaimana jika dia susah dihubungi?, bagaimana jika dia selingkuh?, ku coba untuk menghapus semua pikiran negatif dariku.

Pukul 4 sore nanti aku ada janji bertemu dengannya dan aku akan ngobrol dengannya tentang masalah ini, karena dalam hubungan itu tidak boleh ada yang ditutupin. Ku raih poselku dan ku kirim pesan kepadanya.

"ayy, nanti jemput aku ya, kita ke tempat coffee biasanya"

"oke ayy"

Ternyata Adam menjemputku 1 jam lebih cepat, tanpa berfikir panjang ku putuskan untuk mengajaknya pergi. Sesampai ditempat coffee, kita diduduk ditempat biasa dan sambil menunggu pesanan datang, ku buka obrolan dengan menanyakan persiapan dia untuk pergi.

"ayy, kamu udah prepare baju?, jangan lupa bawa baju hangat dan jas ujan, takut disana ujan"

"iya ayy" sambil asyik cek problem CCTV di poselnya.

"ayy, aku mau ngomong sebentar boleh?

Diletakannya poselnya lalu dia mempersilahkanku berbicara.

"ayy, aku takut pas kamu lagi jauh sama aku kamu main sama cewek lain, maaf ya"

"ya ampun ayy, engga lah aku sayang kamu doang, kamu percaya kan sama aku"

"iya ayy aku percaya" kataku pelan.

"jaga hati ya ayy" tambahku

Dia hanya mengangguk, kemudian pesanan kita datang, dan kita menikmatinya seperti biasa, saat itu tidak ada gerak gerik yang aneh darinya. Tatapannya masih saja hangat, dan waktunya tidak berkurang sama sekali untukku.

Dua hari kemudian, kita tidak bertemu untuk terakhir sebelum dia ke luar kota, hatiku kala itu hanya mencoba untuk menenangkan pikiranku bahwa semua akan baik-baik saja, dia lelaki setia, dia lelaki baik, dan dia adalah yang terbaik untukku. Tetapi benar saja, kita agak renggang ketika dia pergi, aku yang mencoba untuk atur jadwal agar aku lebih sibuk, bukan karena aku tidak rindu atau mencoba menghindar tapi karena aku tidak sanggup jauh darinya. Benar saja ketika aku mencoba untuk menghubunginya hampir 2 jam pesanku baru dibales, aku merasa aneh dengan sikapnya, tapi ga mungkin aku merubah semua mindsetku tentang dia. Aku sayang dia, aku percaya dia, sudahlah mungkin dia juga sibuk. Poselku bergetar ternyata pesan darinya,

"maaf ayy, aku baru selesai"

"iya gapapa, kamu baik disana?"

"baik", balesnya singkat.

Ada apa ini, apa aku mengganggunya? atau dia sedang sakit atau kenapa ini?, ku coba untuk menanyakannya, menurutku dari pada hanya menduga-duga.

"beb,, aku ganggu kamu"

beberapa menit kemudian dia bales "kamu ga pernah ganggu aku ko".

Tapi tetap saja ada rasa yang beda, ini baru hari pertama dia pergi tapi aku sudah punya rasa seperti ini, dengan sikapnya yang berubah, bagaimana besok? entahlah aku pengen ketemu dia.



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ruang SemuWhere stories live. Discover now