♡part 1♡

49 11 3
                                    

Pergi adalah salah satunya cara untuk melupakan semuanya
~Anatasya~

***

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi dan sekarang Anatasya sudah berada di Bandara ditemani oleh mama dan papanya yang bernama Ridwan.

Berat rasanya untuk pergi meninggalkan kedua orangtuanya. tetapi apa boleh buat, itu adalah keputusan terbaik menurut Anatasya.

Perintah keberangkatan pesawat pun telah diumumkan dan inilah momen yang tidak diinginkan oleh Anatasya, sangat berat rasanya untuk melangkahkan kakinya menjauh dari mama dan papanya.

Anatasya kembali lagi ke orang tuanya untuk memeluknya terakhir kali sebelum berangkat.

" mama sama papa baik-baik ya disini. Ana bakal kangen banget sama mama dan papa, jaga kesehatan kalian " ucap Anatasya sambil nangis sesegukan.

" iya sayang mama sama papa juga pasti sangat kangen sama Ana nanti, nggak ada lagi yang bisa mama omelin dirumah kalau nggak ada kamu " ucap khadijah menitikan air mata.

" kamu juga ya nak jaga kesehatanmu, jangan telat makan dan jika terjadi sesuatu langsung hubungi papa atau mama ya? Maaf ini keputusan papa, tapi papa mau jujur kalau memang tidak ada lagi cara lain selain kamu pindah sekolah di kota yang ditempati kakak mu, karena papa percaya pasti kakak bisa jaga kamu supaya kejadian itu tidak akan terulang untuk kedua kalinya ". Ucap Ridwan sambil mengusap kepala Anatasya.

" iya mah pah, Ana bakal jaga kesehatan kok. Oh iya kalau mama mau omelin Ana bisa kok, kan ada telpon jadi mama omelin Ana lewat telpon aja. Dan untuk papa insyaallah Ana Nanti bakal seneng disana karna ada kakak. Oh iya mah pah jangan telalu capek kerja ya? Mama sama papa harus banyak istirahat."

"Iya, yaudah sayang sekarang waktunya berangkat, hati-hati semoga anak mama selamat sampai tempat tujuan, Amin" ucap khadijah.

"Aamiin" jawab Anatasya dan Ridwan.

" yaudah Ana pamit, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam "

***

Setelah menempuh penerbangan selama satu jam akhirnya Anatasya pun tiba di lokasi tempat tujuannya.

Terlihat dia kesusahan membawa kopernya yang berwarna hijau itu sambil sesekali mengecek hp nya.

" kakak mana sih, udah di telpon juga" ucapnya menggerutu.

"Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan cobalah be- tut"

" nggak aktif lagi! " pasrahnya.

Karena kakaknya tidak datang-datang juga menjemputnya, akhirnya ia memutuskan untuk pulang sendiri tanpa dijemput menggunakan taxi. Sebelumnya ia telah menelpon mamanya untuk menanyakan dimana alamat rumah kakanya tinggal.

Setelah sampai di rumah kakaknya ia dengan segera turun dari taxi dan membawa kopernya setelah membayar taxi tadi.

" makasih pak "

" iya neng, sama-sama"

Setelah kepergian taxi itu Anatasya segera menghampiri Rumah yang bernuansa minimalis berlantai dua itu untuk segera masuk kedalamnya. Ukurannya lumayan besar dan luas tetapi jika dibandingkan dengan Rumahnya yang ada dijakarta rumah ini jauh lebih kecil tetapi cukup ditempati oleh dia dan kakaknya.

Tok tok

" assalamualaikum " ucapnya.

Sekali lagi Anatasya mengetok pintu tetapi tidak ada yang membukanya. Karena lama menunggu ia langsung memutar knop pintu.

" Ternyata nggak dikunci "

Langsung saja Anatasya masuk kedalam dan melihat keadaan Ruang tamu yang sudah seperti kapal pecah. Botol berserakan dimana-mana, sofa tidak beraturan ditambah sisa sisa makanan yang berserakan di lantai.

" Astagfirullahaladzim " ucapnya terkejut.

"Kak, kakak dimana sih? "

Karena tidak mendapat jawaban ia segera menggiring kopernya untuk menuju lantai dua.

Setelah sampai di depan sebuah pintu yang bertuliskan ORANG GANTENG yang terpajang Indah di depan pintu berwarna cokelat itu membuat Anatasya yakin bahwa ini adalah kamar kakaknya.

" ganteng dari mananya coba " gumam Anatasya pelan.

Setelah masuk kekamar itu anatasya dibuat kaget untuk kedua kalinya karena keadaan kamar ini tidak jauh beda dengan Ruang tamu tadi bahkan lebih berantakan.

" Astagfirullah, sabar-sabar " ucapnya mengelus dadanya.

Dan dugaan Anatasya dari tadi ternyata benar, terlihat seorang remaja laki-laki yang masih berada dibawah selimut tebalnya yang berwarna hitam itu. Dan sudah diyakini bahwa itu adalah Alfareza Aditama kakak dari Anatasya humaira yang umurnya satu tahun diatas Anatasya.

Dan inilah alasan kenapa Alfareza atau biasa di panggil Reza ini diberi tempat tinggal dikota ini untuk bersekolah karena kelakuannya dulu yang sangat nakal sewaktu SMP jadi kedua orangtuanya memutuskan untuk memindahkan ia ke Bandung untuk bersekolah dengan tujuan bisa lebih mandiri, tetapi apa? Kelakuannya tidak berubah sama sekali bahkan mungkin sekarang lebih nakal.

Karena terlanjur kesal melihat kakaknya yang tidak menjemputnya dan ditambah Rumah yang berantakan membuat Anatasya langsung saja mengambil Air yang berada didalam kamar Mandi kakaknya dan kembali lagi untuk membangunkanya.

Setelah samapai didekat kakanya Anatasya segera menyiprat-nyipratkan Air itu kewajah kakaknya.

Reza yang mendapat perlakuan itu pun terusik dari tidurnya dan berusaha menutupi wajahnya.

" eh eh apaan nih " ucap Reza dan berusaha merentangkan tanganya didepan wajah Dan berusaha membuka matanya.

" bangun gak lo "

" siapa sih?ganggu aja" ucapnya dengan nada serak khas bangun tidur.

" ALFAREZA ADITAMA BANGUN GAK! " Teriakan melengking itu sukses membuat Reza langsung terlonjat kaget dan langsung bagun terduduk sambil menutup kuping.

Karena kesal Reza segera melihat siapa yang telah berani menggangu tidurnya, dan setelah melihat siapa Reza segera membulatkan matanya, yang niatnya tadi untuk memarahi langsung mereda karena melihat Anatasya yang sudah melipat tangan di dada sambil menampilkan muka datarnya.

" A-ana? Kok kamu ada di rumah kakak? "

" menurut kakak? " tanya Ana sambil mengarahkan matanya ke Jam dinding.

Reza pun mengikuti arah dimana Ana memandang dan ia langsung mebulatkan matanya karena kaget, sepertinya sebentar lagi dia akan segera mendapat amukan.

" hehehe Ana, mau makan apa? " tanyanya cengengesan dan mencoba basa-basi.

" hp mana? " tanya Ana lagi tidak peduli dengan pertanyaan kakaknya.

" oh hp? Itu heheh lowbet " jawabnya sambil garuk kepalanya yang tidak gatal.

" oh lowbat yah? "

" mm iya "

" kenapa nggak di charger? DAN KENAPA SAMPAI LUPA JEMPUT ANA? Ok Ana bakal aduin ke mama! " kata Ana kesal sambil mengambil ponselnya.

Melihat itu Reza segera turun dari kasur dan segera berusaha merebut ponsel milik adiknya.

.
.
.

#makasihudahbaca♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang