DARK 🍃02

20 2 0
                                    

Jakarta, 21 Mei 1976
Derap langkah kaki mulai meninggalkan ruangan serba putih itu, meninggalkan sepasang suami istri yang baru saja kehilangan satu anak kembarnya "pah... Bagaimana ini? Apakah anak kita akan baik2 saja? " Tanya sang istri cemas

"sudahlah mah jangan terlalu di pikirkan mamah harus istirahat" Jawabnya tak kalah cemas "bagaimana mamah mau istirahat pah... Sedangkan anak yang baru saja aku lahirkan tak tau rimbanya" Sang istri mengotot

"papah minta maaf mah... Papah minta maaf" Ucap sang suami haru "ini bukan salah papah, lagian juga mamah ngerti papah cape mana di luar hujan pantas jika papah tertidur"

4 jam yang lalu
Abdul ja'far albaihaqi seorang laki-laki yang kini memiliki anak kembar itu tengah memandangi bayi2 mungilnya di samping istrinya yang masih tak sadarkan diri akibat pendarahan ringan di luar hujan sangat deras tak sadar ia tertidur sangat pulas namun tak lama ketika ia tertidur ia mendengar suara bayi menangis ia segera bangkit dan seketika ia terkejut anaknya hanya satu dia langsung memanggil dokter dan para staf tak ada satupun dari mereka yang tau keberadaan bayi nya yang satu itu ,para dokter langsung panik seketika semuanya riuh seseorang mungkin tlah mengambil bayinya, ja'far sang suami mengerang prustasi apa yang harus ia katakan pada istrinya jika istrinya sadar nanti "segera hubungi polisi, sepertinya penculik ini penculik yang lihai ia bisa bebas dari rekaman CCTV " Ujar seseorang diantara keriuhan salah satu perawat langsung menghubungi polisi tak lama setelah di hubungi para polisi langsung berdatangan ja'far di mintai keterangan namun ia sungguh tak tau apa2

Bandung, 22 Mei 1976
"Oa, oa, oa" Suara itu semakin nyaring "mas kau dengar itu kan? " Tanya ana serius setelah berhasil membekap mulut suaminya sesaat

"ia aku denger sayang... " Jawab leon mengangguk, "oa, oa, oa" Suara itu semakin mengeras menuntun leon dan ana untuk mencari sumber suara suara gemuruh hujan dan petir yang bersahutan tak mereka hiraukan mereka ingin tau bayi siapa yang tengah menangis takut bayi itu menangis sendirian

"feeling aku bayi itu tak sendiri, jadi berjalan lah secara perlahan istriku" Bisik leon yang di balas anggukan sang istri, mereka berjalan mengendap-endap takut akan apa yang ada di depan sana mereka memasuki kawasan taman sekolah yang terletak dibelakang ,suara itu terus menuntun mereka ,sampai suara semakin jelas dan terus menuntun mereka sampai ke toilet siswa

"suaranya dari dalam mas.... " Ucap sang istri, leon langsung menggebrak pintu toilet yang terkunci dan mendapati seorang lelaki berpakaian serba hitam tengah menidurkan bayi yang terus menangis di tangan kanannya terdapat satu buah pisau yang siap di hujam kan pada sang bayi dengan sigap leon menendang tubuh lelaki antah berantah itu sementara ana langsung menggendong sang bayi yang terus menangis ,karena lelaki serba hitam itu masih terkejut ia hanya meringis mendapati tubuhnya yang kini ambruk terkena tendangan, belum sempat ia terbangun, leon dan ana langsung cepat 2 pergi menuju mobil yang sedari tadi di parkikan, lalu dengan sigap leon menancap gas pak satpam segera membukakan gerbang tak tau menau dengan apa yang terjadi.seseorang mengejar mereka

"cihhh! " Katanya sebal, "tapi baguslah anak itu sudah di bawa pergi, yang pasti kebahagiaan ja'far dan hana sudah ku rebut" Lanjutnya sambil menyeringai licik.

Di dalam mobil ana dan leon
"Mas...Apa tidak apa-apa kita bawa anak ini " Tanya ana memecah keheningan

"tak apalah ana, jelas2 anak ini tak di inginkan kehadirannya, makannya mau di bunuh" Jawab leon bijak "tapi mas bagaimana dengan ibumu? " Jawab ana lemas

"hahaha... Jadi sebenar nya itu yang kau pikiran? " Timpalnya yang membuat ana nyengir

"ya emang sih mas... Kalo ia anak ini diinginkan gak mungkin dia mau di bunuh di kamar mandi, di kamar mandi SMU lagi" Respon ana (nahh tuhh ana tau ya😁)

"ia sayang... Palingan juga tuhh orang mau ninggalin mayat bayi ini di kamar mandinya, biar di kira orang-orang mah siswi yang ngelahirin nya trus bayinya di bunuh" Jawab leon ngaco

"yehh gak bakalan bisa ngebunuh tanpa ketahuan lahh orang pasti di cari jejaknya sama polisi" Jawab ana ketus mendengar suaminya yang ngaco

"ya kali aja dia pembunuh frofesional, bisa ngilangin jejak ya gak? " Tanyanya serius "ia kali... Terus jejak kita gimana? " Tanya ana kaget

"oh ia ya? " Jawab leon dengan ekspresi di kaget2in "udahlah sayang jangan khawatir, Allah tau niat kita baik, kalo kamu mau rawat anak itu aku siap kalo emang ada tuduhan kita nyuri bayi itu" Jawab leon meyakinkan istrinya

"lohh gak bisa gitu dong mas... "Jawab ana

" Bisa sayang.... Udah jangan khawatir gitu ya, udah ya... Gak mau ahh gak mau kamu cemberut, udah ya udah😊" Leon menenangkan

"ia deh ia... " Jawab ana yang tak tega melihat suaminya memohon, agar ia tersenyum lalu ana mencoba tersenyum walau hatinya tak bisa berhenti mengharapkan sesuatu yang baik-baik saja, ia benar-benar tak mau melepaskan anak yang sedang ia gendong ke pangkuan orang lain apalagi orang yang jahat seperti yang tadi ia temui di toilet sekolah lama nya mobil mereka terus menembus jalanan yang basah yogyakarta masih di guyur hujan

Jakarta, 26 mei 1976
Sudah 5 hari bayi kembarnya lahir ke dunia meskipun hanya satu dan yang satunya lagi entah di mana, ia merasa gagal sebagai seorang ibu walau terkadang ia lupa karena kesibukannya merawat sang buah hati tetap saja pikirannya tak pernah lepas dari sang buah hatinya yang tak tau rimbanya, bayinya yang hilang berkelamim laki-laki sedangkan yang kini tengah ia gendong adalah seorang bayi perempuan "dimana kakakmu nak? " Tanya nya penuh air mata

Sulis yang sedari tadi ada di kursi kamar hana langsung menoleh lalu memeluk hana dari belakang "kamu yang kuat hana... Anakmu butuh ibu yang kuat " Ucap Sulis mencoba menenangkan

"aku mengerti Sulis 😢😭tapi... " Ucapan hana di gantung

"tapi anakmu ini juga butuh kamu, biarlah hana kita pasrah saja, kita harus tetap berdoa untuk keselamatan putramu, yakinlah hana entah satu jam dua jam lagi atau esok lusa kapanpun itu, sesuatu yang di gariskan milikmu takan pernah menjadi milik orang lain, ia pasti pulang, pasti hana itu pasti " Sulis meyakinkan sahabatnya

"pasti liss... Pasti... " Ucap hana tersedu-sedu sambil memeluk sahabatnya

Sulis sahabat terbaik hana sejak hana masuk SD mereka sudah bersahabat Sulis yang pengertian, baik terkadang cerewet membuat hana betah berteman dengannya
(Oh ia, ceritanya tuhh hana udah pulang dari rumah sakit nya)







Okehh gaiss.... ✌
Maaf ya kalo misalnya puyeng sama dua tempat yang beda orang yang beda😁
Nikmatin aja dulu ntar juga ngerti ko😁😁
Okehhh happy reading
And don't forget vote and coment nya😊❤

Maaf juga kalau banyak typonya
Semoga kalian senang ❤
Maaf publish nya lama aku masih ragu buat nge publish 🙏

DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang