4.menjelaskan

36 1 1
                                    

"jadi gadis itu Rachel kekasih masalalu pangeran Rosy"tanya Bram

"Iyah paman tapi sekarang ia menjadi manusia seutuhnya entah bagaimana caranya aku tak tau ia tidak mengatakannya secara rinci"jawab sean.bram pun hanya ber oh ria.

"Paman apa boleh aku bertanya"kata Danil."boleh"jawab Bram

"Aku sangat penasaran kenapa paham manusia sedang kan kakek paman seorang vampir"tanya Danil yang sangat penasaran sedari tadi.

"Itu karena ayah paman yang notabene nya seorang vampir menikahi manusia jadi alhasil paman seorang manusia sedangkan kakak paman seorang vampir."jawab Bram

Danil mengangguk paham.sean dan Danil beralih bicara ringan dan tidak membahas mengenai vampir.

"BUNDAAAA"teriak seseorang yang membuat bram,Yuna,Sean dan Danil kaget mendengar suara itu

"Itu suara Rio"kata bram.

Bram langsung beranjak dari sofa dan berlari menuju kamar Rio yang di ikuti yuna,Sean dan Danil.

Bram membuka kamar Rio dan mendapatkan Rio yang sudah terduduk di atas kasur dengan napas tak beraturan,keringat yang bercucuran dan setetes air mata jatuh di pipinya.

"Apa kau bermimpi buruk"tanya Bram.

Bram langsung mendekat dan duduk di samping Rio.bram menarik tangan rio untuk membawa Rio kedalam pelukannya.berudaha untuk menenangkan rio.sedangkan Yuna,Sean dan Danil sudah berada di ambang pintu untuk mengecek keadaan Rio.

"Bunda"lirih Rio dengan bersuara kecil tapi itu terdengar oleh Bram yang sedang memeluknya.

Bram melepaskan pelukannya secara perlahan dan menatap wajah tampan putranya itu."apa yang kau mimpikan"tanya Bram.

"A-aku bermimpi seorang wanita paruh baya di siksa dan di kurung di ruangan yang agak gelap karena ada satu obor di situ dan sepertinya itu adalah ruangan bawah tanah"kata Rio menceritakan mimpinya.

Bram nampak sangat serius mendengar cerita yang di mimpikan rio.begitulun dengan Yuna,Sean dan Danil yang masih setia berdiri di ambang pintu.

"Wanita itu terus menjerit kesakitan ketika mendapatkan cambukan oleh seorang lelaki yang memakai baju serba hitam.dan A-aku yang melihat itu merasa kesakitan seolah olah akulah yang di cambuk itu.aku mendengar wanita itu terus menjerit memanggil nama Rosy dan lelaki itu semakin senang dan terus mencambuknya di iringi tawanya.refleks itu membuatku teriak memanggilnya dengan sebutan bunda"kata Rio dan air mata setetes jatuh di pipinya.

Bram yang mendengar cerita itu menatap Rio yang jelas jika Rio bercerita sesekali dengan suara yang gemetar.bram langsung membawa Rio kedalam pelukannya lagi.

"Kenapa aku merasa sakit melihatnya di siksa seperti itu pa?seolah olah aku ingin sekali menggantikan posisinya!dan siapa sebenarnya wanita itu kenapa aku meneriakinya dengan sebutan bunda?"begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan Rio.

Bram melepaskan pelukannya.
Terdengar suara hembusan nafas berat dari Bram lalu menatap wajah
Putranya itu."sepertinya sudah waktunya kau mengetahuinya''kata Bram

"Mengetahuinya"kata Rio bingung sambil mengangkat sebelah alisnya.

Bram langsung berdiri dari kasur."tunggu papa akan mengambil sesuatu dulu"kata Bram lalu melangkahkan kakinya menuju pintu yang di mana masih ada yuna,Sean dan Danil.

"Apa yang terjadi"tanya yuna."sepertinya ia memimpikan bundanya di masalalu dan aku akan memberitahukannya sekarang"jawab Bram lalu melangkahkan kakinya menuju kekamarnya untuk mengambil sesuatu.

Yuna,Sean dan Dean memutuskan untuk melangkah pergi meninggalkan kamar Rio untuk membiarkan Bram untuk menjelaskan semua kepada Rio.

Bram udah balik lagi ke kamar Rio dan membawa sesuatu di tangannya,sebuah bingkai foto yang agak besar yang sudah sangat tua dan kuno di tutupi Kain merah.

Vampir tampan-pangeran RosyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang