Pernah mencintai dia bagiku adalah kesalahan terbesar yang pernah aku sesali dan yang paling aku benci sepanjang hidupku. Dulu bertahan dengan cinta bagiku adalah simbol dari perjuangan cinta, tapi nyatanya tidak. Kebahagiaan tidak bisa diukur dengan seberapa dalam cinta itu. Terlalu lama bertahan ternyata tidak bisa menjadikan kita selalu bersama. Pernah menyalahkan Takdir? Iya pernah, sampai kita lupa bagaimana cara bertahan. Menentang ego? Sering, bahkan lebih sering dari kita mengucap kata cinta. Hingga akhirnya kita sampai pada titik jenuh. Waktu dimana cerita kita harus berhenti. Dunia kita hancur, kenangan dan harapan serta impian bahkan sirna dan hilang begitu saja seperti hilang bak ditelan bumi. Dan kita sadar cinta tidak seindah apa yang ada di negeri dongeng. Tapi cinta bukan rekayasa melainkan realita. Kita hanya perlu tau batas hati kita, jika memang miliknya maka akan tetap jadi miliknya dan jika bukan maka akan ada hati lain yang telah dipersiapkan. Dan hanya menunggu saat itu tiba. Bahagia, tentunya dari kita sendiri. Cinta sewajarnya dan miliki sepantasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DIARY
PoetryIni bukan sebuah cerita namun sebuah kata2 yang terbesit dipikiranku tanpa sengaja Jangan bersamsumsi sendiri mengenai isi kata2 di dalamnya karena kata2 tersebut bukan merupakan sindiran dengan pihak tertentu