01

35 7 1
                                    

Areez Keane.

Yang gue tahu tentang dia nggak banyak. Dia itu teman sekelas gue sejak kelas 10.

Dia lahir tanggal 26 Februari 2002.

Areez artinya pemimpin masyarakat, sedangkan Keane artinya tegas atau tajam. Cakep kan arti namanya?.

Dia itu ketua kelas gue sekaligus ketua OSIS di SMA kami. Dan saat ini, dia sedang sibuk sibuknya mengurusi acara MPLS untuk siswa baru.

Ya. Hanya itu yang gue tau tentang Areez.

Kami, sangat jarang berinteraksi walaupun kami sekelas. Bukan karena doi sombong. Tapi kami emang jarang punya urusan bareng. Bahkan hanya beberapa kali gue bisa  satu kelompok sama dia.

Tapi meski begitu , entah kenapa gue bisa jatuh hati pada seorang Areez Keane.

Gue bukanlah tipe cewek yang ngejar cowok yang disukainya tanpa rasa malu. Alias cewek yang pede gila ngungkapin perasaan secara frontal di depan cowok yang disukai dengan penuh rasa percaya diri. Bukan itu bukan gue banget.

Bukan tanpa alasan gue nggak berani pent-in Areez. Tapi gue cukup sadar bahwa gue ini nggak pantes buat ada di samping Areez.

Gue nggak cantik, gue juga nggak pintar. Yang gue bisa cuma ngedance. Sangat jauh dari tipe seorang Areez Keane tentunya, meskipun gue sendiri nggak tau seperti apa tipenya.

Tapi, rasa sadar diri itulah yang ngebikin gue mendam perasaan. Gue rasa itu lebih baik daripada mempermalukan diri gue sendiri.

Lagipula, gue sadar kok bahwa saat ini gue sedang menyukai seseorang yang notabene nya jodoh orang.

Bukan, Areez belum punya pacar. Tapi dia sangat dekat dengan Krystal, teman sekelasnya sejak masih SMP.

Krystal itu baik, ceria, cantik, berbakat dan menyenangkan. Dia juga salah satu teman sekelas gue yang cukup dekat sama gue. Apalagi mengingat kenyataan bahwa Krystal juga menyukai Areez ngebikin gue merasa apa yang gue rasain saat ini salah. Gue nggak mau nyakitin perasaan Krystal dengan fakta bahwa gue juga suka sama cowok yang disukainya.

Jadi, Ya. Hanya gue dan tuhan yang tahu bahwa gue suka seorang hambanya yang bernama Areez Keane.

"Em......permisi kak"

Gue noleh dan menemukan sekelompok siswi yang masih menggunakan seragam SMP tengah menatap gue sambil membawa alat tulis dan sebotol minuman.

"Iya?"

Salah satu cewek yang paling depan maju dan menyerahkan botol minuman itu kepada gue. Tunggu dulu, apa apaan ini?.

"Kakak namanya Kak Ruth kan?. Kita disuruh sama kak Ayana buat ngasihin minuman buat kakak. Tolong diterima ya kak, kalo nggak kita gak bakal dikasih tanda tangan sama kak Ayana"

Gue menoleh dan nemuin Ayana yang sedang tersenyum usil sambil melambaikan tangannya. Ah iya, Ayana itu teman dekat gue atau bisa dibilang sahabat gue. Dan ya, dia salah satu pengurus OSIS.

Cewek itu emang sangat suka ngerjain adik kelas yang minta tanda tangan dia.

Fyi di sekolah gue ada tradisi. Setiap MPLS, para adek kelas X disuruh nyari tanda tangan kakak OSIS sebanyak mungkin.

Jadi ya, gak heran kok kalo saat ini di depan gue ada adek kelas yang lagi diusilin sama anak OSIS. Gue juga pernah ngerasain kok.

Tapi, tunggu dulu. Gue bukan anak OSIS oke. Jadi ya, hari pertama masuk sekolah gini gue gabut. Aslinya sih diperbolehkan gak berangkat tapi si Aya rewel. Nyuruh gue buat nemenin dia ngurusin adek kelas.

ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang