'Mengapa kita bertemu bila akhirnya dipisahkan.Mengapa kita berjumpa bila akhirnya dijauhkan'
Yovie n Nuno.
Lelaki tampan itu memejamkan kedua mata hitamnya yang sepekat awan ketika malam.Tetes demi tetes air mata jatuh dari sudut matanya,mengalir turun melewati tulang pipinya yang tinggi.Membasahi rahang persegi dan terjatuh di atas kemeja berkerah lengan pendek hitam.
Kedua tangan besarnya terkepal erat-erat di atas meja,giginya bergemeretak kasar di dalam rahang terkatup rapat.
Panas terasa membanjiri perutnya,seperti ombak dari larva,bergelung naik ke atas dada,lalu terus naik hingga mencapai tenggorokanku.Kemudian terlepas menjadi erangan kencang menyakitkan.
"Arghhhhh!!!!"
Tangannya meninju meja kayu di hadapannya.
Krakkk!!
Dalam sekali pukul meja tersebut langsung retak.
Lutut Ares gemetar hebat,ledakan emosi barusan telah menghabiskan seluruh energinya.
Ares terjatuh di atas lantai marmer putih dalam posisi berguling miring ke kanan.Teriakkannya pecah.Kemarahannya terlempar di udara.Di antara sela-sela jemari tangan kirinya tersembul sisa sedikit lipatan kertas berisi surat yang tadi telah dia sobek menjadi puluhan bagian.
Tapi kini Ares menyesal,keputusannya merobek peninggalan terakhir dari Amara merupakan kebodohannya seumur hidup.
Hati Ares memang hancur menjadi kepingan,namun memiliki wanita yang dicintainya hanya sebagai bayanga jauh lebih menyakitkan.
Ares mengubah posisinya menjadi terlentang,kedua tangannya seperti sayap terkepak di samping kedua sisi tubuhnya.
Pupil mata gelapnya menjelajah pemandangan langit-langit kamar.Memperhatikan setiap bentuk grafiti hingga lukisan tentang kisah para Malaikat di atas sana.Satu persatu Ares kembali menemukan cacat dalam gambar yang tampaknya sempurna tersebut.
Segalanya sudah berakhir bagi Ares.Satu-satunya nafas hidupnya sudah direnggut darinya,dengan cara paling kejam yang dapat dilakukan seseorang bernama AYAH.
Ares membenci Dennish Tanoesuwoyo atas segala penderitaan yang kini dirinya alami.
Andai saja dia bukan seorang anak haram,hasil perselingkuhan Ayahnya dan seorang pegawai staff biasa yang tak lain Ibu kandungnya sendiri.Maka Ibu tirinya tidak akan pernah membencinya sedalam sekarang.
' Kamu tidak berhak bersanding dengan putri dari Wisana Adlan!hanya putraku,Demitri Tanoesuwoyo yang paling pantas mendapatkan seorang Amara Adlan!Mulai sekarang menjauh dari kehidupan Amara,karena pernikahannya dengan putraku telah ditentukan!'
Kata-kata yang diucapkan Saras Tanoesuwoyo 5 hari lalu,masih membekas kuat di dalam kepala Ares sampai saat ini.
Ares sadar betul siapa dirinya.Benalu.Parasut dalam keluarga Tanoesuwoyo.Padahal Ares telah berjuang keras agar diterima oleh keluarga Ayahnya.
Ares sebetulnya tidak menyerah,dia terus memperjuangkan perasaannya dan memohon agar sekali ini saja dalam hidupnya,Ayahnya,Daniel,mengabulkan satu permintaannya.Karena semenjak Ares menyandang nama Tanoesuwoyo,tak pernah sekalipun dia berani meminta sesuatu.Semua yang Ares dapatkan merupakan hasil perjuangannya sendiri.Termasuk Amara.
Ares ingin mempertahankan Amara di sisinya,dan dia sudah rela menukar segalanya demi perempuan pujaan hidupnya tersebut.Hingga beberapa lalu,sebuah surat bertuliskan tangan dari wanita itu merubah segalanya.
Selembar kertas telah menghancurkan seluruh harapan dan masa depan Ares.
Satu pucuk surat yang mampu membuat Ares ingin melepaskan hidupnya seketika.
Tidakkah Amara sadar,kalau hanya dirinya satu-satunya alasan Ares selama ini mau berjuang demi hidup.
25 tahun dia mengenal Amara,mereka berteman sudah sejak kecil.Berbagai suka duka dijalani bersama.Dan kini,satu gelombang besar membuat Amara ingin melepaskan tangan mereka.
Ares benci.Ares sakit hati.Dendam mulai menyala,besar dan keras,berkobar di dalam matanya.
Mendadak Ares bangkit berdiri dari tidurnya.Dia berjalan menuju nakas untuk mengambil ponsel pintar ya.
'Selama ini aku yang selalu dan selalu saja berkorban serta mengalah.Tapi kali ini tidak lagi!aku sudah muak!Aku ingin mendapatkan apa yang ku mau,meski itu artinya menghancurkan diriku sendiri" batin Ares.Merasakan perih.
Sambungan di angkat dari sebrang,suara renyah Asisten pribadinya terdengar menjawab telpon.
" Inez,ya ini aku Ares.Tolong pesankan satu tiket ke London malam ini.Oke.Terima kasih"
Ares mematikan sambungan telpon lalu melemparkan ponselnya sembarangan ke atas meja.
Matanya tertuju pada gerakan angin serta suara gemuruh guntur di balik jendela geser ruang kamar tidurnya.
"'Sebentar lagi badai akan datang Amara,tapi percayalah,hanya yang kuat yang dapat terus bertahan hidup" kata Ares lirih.Menghapus air mata memakai punggung tangannya secara kasar.

YOU ARE READING
BEAUTIFUL BRIDE
RomanceHanya ada satu nama lelaki dalam hidup Amara Adlan (26), dan dia adalah Ares Tanoesuwoyo (32), namun siapa sangka takdir justru berkata lain. Amara mau tak mau harus menikahi Demitri (30), adik tiri Ares akibat janji di masa lalu. Mampukah Amara men...